jayalah

jayalah

Senin, 20 Januari 2014

Manajemen Bencana Model Khilafah Islamiyyah

Foto: Manajemen Bencana Model Khilafah Islamiyyah

Bencana alam, baik karena faktor-faktor alam maupun akibat ulah tangan manusia merupakan bagian dari qadla’ Allah SWT yang harus diterima dengan penuh keridlaan dan kesabaran.    Seorang Mukmin dituntut meyakini bahwasanya tidak ada satupun musibah yang menimpa umat manusia kecuali atas izin Allah.   Tidak hanya itu saja, seorang Mukmin diperintahkan untuk mengambil pelajaran dari musibah agar ia memperbaiki diri dan kembali taat kepada Allah SWT.

Adapun dalam konteks penanganan terhadap musibah, Khilafah Islamiyah menggariskan kebijakan-kebijakan komprehensif yang terhimpun dalam manajemen bencana model Khilafah Islamiyah.  Manajemen bencana model Khilafah Islamiyah tegak di atas akidah Islamiyah.  Prinsip-prinsip pengaturannya didasarkan pada syariat Islam, dan ditujukan untuk kemashlahatan rakyat.  Manajemen bencana Khilafah Islamiyah meliputi penanganan pra bencana, ketika, dan sesudah bencana.

Penangangan pra bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mencegah atau menghindarkan penduduk dari bencana. Kegiatan ini meliputi pembangunan sarana-sarana fisik untuk mencegah bencana, seperti pembangunan kanal, bendungan, pemecah ombak, tanggul, dan lain sebagainya.  Reboisasi (penanaman kembali), pemeliharaan daerah aliran sungai dari pendangkalan, relokasi, tata kota yang berbasis pada amdal,  memelihara kebersihan lingkungan, dan lain-lain; juga termasuk dalam kegiatan pra bencana.

Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah membangun mindset dan kepedulian masyarakat, agar mereka memiliki persepsi yang benar terhadap bencana; dan agar mereka memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, peka terhadap bencana, dan mampu melakukan tindakan-tindakan yang benar ketika dan sesudah bencana.   Untuk merealisasikan hal ini, khalifah akan melakukan edukasi terus-menerus, khususnya warga negara yang bertempat tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam; seperti warga di lereng gunung berapi, pinggir sungai dan laut, dan daerah-daerah rawan lainnya.   Edukasi meliputi pembentukan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penjagaan dan perlindungan lingkungan; serta peningkatan pengetahuan mereka terhadap penanganan ketika dan pasca bencana.   Harapannya, masyarakat terbiasa peduli terhadap lingkungannya dan mengetahui cara untuk mengantisipasi dan menangani bencana, dan me-recovery lingkungannya yang rusak—akibat  bencana—agar kembali berfungsi normal seperti semula.

Selain itu, Khilafah Islamiyah membentuk tim-tim SAR yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis dalam menangani bencana.  Tim ini dibentuk secara khusus dan dibekali dengan kemampuan dan peralatan yang canggih–seperti alat telekomunikasi, alat berat, serta alat-alat evakuasi korban bencana, dan lain-lain–, sehingga mereka selalu siap sedia (ready for use) diterjunkan di daerah-daerah bencana.  Tim ini juga bergerak secara aktif melakukan edukasi terus-menerus kepada masyarakat, hingga masyarakat memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, menangani, dan me-recovery diri dari bencana.

Adapun manajemen ketika terjadi bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian material akibat bencana.  Kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan adalah evakuasi korban secepat-secepatnya, membuka akses jalan dan komunikasi dengan para korban, serta memblokade atau mengalihkan material bencana (seperti banjir, lahar, dan lain-lain) ke tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, atau menyalurkannya kepada saluran-saluran yang sudah dipersiapkan sebelumnya.   Kegiatan  lain lain yang tidak kalah penting adalah penyiapan lokasi-lokasi pengungsian, pembentuan dapur umum dan posko kesehatan, serta pembukaan akses-akses jalan maupun komunikasi untuk memudahkan team SAR untuk berkomunikasi dan mengevakuasi korban yang masih terjebak oleh bencana.   Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya kegiatan ini tergantung pada berhasil tidaknya kegiatan pra bencana.

Ilustrasi sederhana penanganan bencana yang dilakukan oleh Daulah Khilafah Islamiyah adalah apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra ketika menangani paceklik yang menimpa jazirah Arab.   Pada saat itu, orang-orang mendatangi Kota Madinah–pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah—untuk meminta bantuan pangan. Umar bin Khaththab ra segera membentuk tim yang terdiri dari beberapa orang sahabat, seperti Yazid bin Ukhtinnamur, Abdurrahman bin al-Qari, Miswar bin Makhramah, dan Abdullah bin Uthbah bin Mas’ud ra.  Setiap hari, keempat orang sahabat yang mulia ini melaporkan seluruh kegiatan mereka kepada Umar bin Khaththab ra, sekaligus merancang apa yang akan dilakukan besok harinya.   Umar bin Khaththab ra menempatkan mereka di perbatasan Kota Madinah dan memerintahkan mereka untuk menghitung orang-orang yang memasuki Kota Madinah.  Jumlah pengungsi yang mereka catat jumlahnya terus meningkat.  Pada suatu hari, jumlah orang yang makan di rumah Khalifah Umar bin Khaththab ra berjumlah 10 ribu  orang, sedangkan orang yang tidak hadir di rumahnya, diperkirakan berjumlah 50 ribu orang.   Pengungsi-pengungsi itu tinggal di Kota Madinah selama musim paceklik. Dan selama itu pula mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Khalifah Umar bin Khaththab ra.   Setelah musim paceklik berakhir, Umar bin Khaththab ra memerintahkan agar pengungsi-pengungsi itu diantarkan kembali di kampung halamannya masing-masing.  Setiap pengungsi dan keluarganya dibekali dengan bahan makanan dan akomodasi lainnya, sehingga mereka kembali ke kampung halamannya dengan tenang dan penuh kegembiraan.

Aspek yang ketiga adalah manajemen pasca bencana, yakni seluruh kegiatan yang ditujukan untuk; (1)  me-recovery korban bencana agar mereka mendapatkan pelayanan yang baik selama berada dalam pengungsian dan memulihkan kondisi psikis mereka agar tidak depresi, stres, ataupun dampak-dampak psikologis kurang baik lainnya.   Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kebutuhan-kebutuhan vital mereka, seperti makanan, pakaian, tempat istirahat yang memadai, dan obat-obatan serta pelayanan medis lainnya. Recovery mental bisa dilakukan dengan cara memberikan taushiyah-taushiyah atau ceramah-ceramah untuk mengokohkan akidah dan nafsiyah para korban; (2) me-recovery lingkungan tempat tinggal mereka pasca bencana, kantor-kantor pemerintahan maupun tempat-tempat vital lainnya, seperti tempat peribadahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lainnya.  Khilafah Islamiyah, jika memandang tempat terkena bencana, masih layak untuk di-recovery, maka, ia akan melakukan perbaikan-perbaikan secepatnya agar masyarakat bisa menjalankan kehidupannya sehari-harinya secara normal, seperti sedia kala.  Bahkan jika perlu, khalifah akan merelokasi penduduk ke tempat lain yang lebih aman dan kondusif.   Untuk itu, Khalifah Islamiyah akan menerjunkan tim ahli untuk meneliti dan mengkaji langkah-langkah terbaik bagi korban bencana alam.   Mereka akan melaporkan opsi terbaik kepada khalifah untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan profesional.

Inilah langkah-langkah yang akan ditempuh khalifah untuk menangani bencana yang melanda di wilayah Khilafah Islamiyah.  Manajemen semacam ini disusun dengan berpegang teguh pada prinsip “wajibnya seorang Khalifah melakukan ri’ayah (pelayanan) terhadap urusan-urusan rakyatnya”.  Pasalnya, khalifah adalah seorang pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanan yang ia lakukan.  Jika ia melayani rakyatnya dengan pelayanan yang baik, niscaya ia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah.  Sebaliknya, jika ia lalai dan abai dalam melayani urusan rakyat, niscaya, kekuasaan yang ada di tangannya justru akan menjadi sebab penyesalan dirinya kelak di hari akhir.  Wallahu a’lam bish shawab.[] [Syamsuddin Ramadhan An Nawiy] (hizbut-tahrir.or.id)

---------
Terus Dukung Opini Syariah dan Khilafah dengan klik LIKE, KOMENTAR, TAG dan BERBAGILAH Informasi ini. Semoga tercatat sebagai amal sholih buat kita bersama.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
www.hizbut-tahrir.or.id
Facebook: www.facebook.com/muslimah4khilafah
Twitter: www.twitter.com/Women4Khilafah
Youtube: www.youtube.com/user/MUSLIMAHMEDIACENTER 
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Bencana alam, baik karena faktor-faktor alam maupun akibat ulah tangan manusia merupakan bagian dari qadla’ Allah SWT yang harus diterima dengan penuh keridlaan dan kesabaran. Seorang Mukmin dituntut meyakini bahwasanya tidak ada satupun musibah yang menimpa umat manusia kecuali atas izin Allah. Tidak hanya itu saja, seorang Mukmin diperintahkan untuk mengambil pelajaran dari musibah agar ia memperbaiki diri dan kembali taat kepada Allah SWT.

Adapun dalam konteks penanganan terhadap musibah, Khilafah Islamiyah menggariskan kebijakan-kebijakan komprehensif yang terhimpun dalam manajemen bencana model Khilafah Islamiyah. Manajemen bencana model Khilafah Islamiyah tegak di atas akidah Islamiyah. Prinsip-prinsip pengaturannya didasarkan pada syariat Islam, dan ditujukan untuk kemashlahatan rakyat. Manajemen bencana Khilafah Islamiyah meliputi penanganan pra bencana, ketika, dan sesudah bencana.

Penangangan pra bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mencegah atau menghindarkan penduduk dari bencana. Kegiatan ini meliputi pembangunan sarana-sarana fisik untuk mencegah bencana, seperti pembangunan kanal, bendungan, pemecah ombak, tanggul, dan lain sebagainya. Reboisasi (penanaman kembali), pemeliharaan daerah aliran sungai dari pendangkalan, relokasi, tata kota yang berbasis pada amdal, memelihara kebersihan lingkungan, dan lain-lain; juga termasuk dalam kegiatan pra bencana.

Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah membangun mindset dan kepedulian masyarakat, agar mereka memiliki persepsi yang benar terhadap bencana; dan agar mereka memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, peka terhadap bencana, dan mampu melakukan tindakan-tindakan yang benar ketika dan sesudah bencana. Untuk merealisasikan hal ini, khalifah akan melakukan edukasi terus-menerus, khususnya warga negara yang bertempat tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam; seperti warga di lereng gunung berapi, pinggir sungai dan laut, dan daerah-daerah rawan lainnya. Edukasi meliputi pembentukan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penjagaan dan perlindungan lingkungan; serta peningkatan pengetahuan mereka terhadap penanganan ketika dan pasca bencana. Harapannya, masyarakat terbiasa peduli terhadap lingkungannya dan mengetahui cara untuk mengantisipasi dan menangani bencana, dan me-recovery lingkungannya yang rusak—akibat bencana—agar kembali berfungsi normal seperti semula.

Selain itu, Khilafah Islamiyah membentuk tim-tim SAR yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis dalam menangani bencana. Tim ini dibentuk secara khusus dan dibekali dengan kemampuan dan peralatan yang canggih–seperti alat telekomunikasi, alat berat, serta alat-alat evakuasi korban bencana, dan lain-lain–, sehingga mereka selalu siap sedia (ready for use) diterjunkan di daerah-daerah bencana. Tim ini juga bergerak secara aktif melakukan edukasi terus-menerus kepada masyarakat, hingga masyarakat memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, menangani, dan me-recovery diri dari bencana.

Adapun manajemen ketika terjadi bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian material akibat bencana. Kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan adalah evakuasi korban secepat-secepatnya, membuka akses jalan dan komunikasi dengan para korban, serta memblokade atau mengalihkan material bencana (seperti banjir, lahar, dan lain-lain) ke tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, atau menyalurkannya kepada saluran-saluran yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan lain lain yang tidak kalah penting adalah penyiapan lokasi-lokasi pengungsian, pembentuan dapur umum dan posko kesehatan, serta pembukaan akses-akses jalan maupun komunikasi untuk memudahkan team SAR untuk berkomunikasi dan mengevakuasi korban yang masih terjebak oleh bencana. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya kegiatan ini tergantung pada berhasil tidaknya kegiatan pra bencana.

Ilustrasi sederhana penanganan bencana yang dilakukan oleh Daulah Khilafah Islamiyah adalah apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra ketika menangani paceklik yang menimpa jazirah Arab. Pada saat itu, orang-orang mendatangi Kota Madinah–pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah—untuk meminta bantuan pangan. Umar bin Khaththab ra segera membentuk tim yang terdiri dari beberapa orang sahabat, seperti Yazid bin Ukhtinnamur, Abdurrahman bin al-Qari, Miswar bin Makhramah, dan Abdullah bin Uthbah bin Mas’ud ra. Setiap hari, keempat orang sahabat yang mulia ini melaporkan seluruh kegiatan mereka kepada Umar bin Khaththab ra, sekaligus merancang apa yang akan dilakukan besok harinya. Umar bin Khaththab ra menempatkan mereka di perbatasan Kota Madinah dan memerintahkan mereka untuk menghitung orang-orang yang memasuki Kota Madinah. Jumlah pengungsi yang mereka catat jumlahnya terus meningkat. Pada suatu hari, jumlah orang yang makan di rumah Khalifah Umar bin Khaththab ra berjumlah 10 ribu orang, sedangkan orang yang tidak hadir di rumahnya, diperkirakan berjumlah 50 ribu orang. Pengungsi-pengungsi itu tinggal di Kota Madinah selama musim paceklik. Dan selama itu pula mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Khalifah Umar bin Khaththab ra. Setelah musim paceklik berakhir, Umar bin Khaththab ra memerintahkan agar pengungsi-pengungsi itu diantarkan kembali di kampung halamannya masing-masing. Setiap pengungsi dan keluarganya dibekali dengan bahan makanan dan akomodasi lainnya, sehingga mereka kembali ke kampung halamannya dengan tenang dan penuh kegembiraan.

Aspek yang ketiga adalah manajemen pasca bencana, yakni seluruh kegiatan yang ditujukan untuk; (1) me-recovery korban bencana agar mereka mendapatkan pelayanan yang baik selama berada dalam pengungsian dan memulihkan kondisi psikis mereka agar tidak depresi, stres, ataupun dampak-dampak psikologis kurang baik lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kebutuhan-kebutuhan vital mereka, seperti makanan, pakaian, tempat istirahat yang memadai, dan obat-obatan serta pelayanan medis lainnya. Recovery mental bisa dilakukan dengan cara memberikan taushiyah-taushiyah atau ceramah-ceramah untuk mengokohkan akidah dan nafsiyah para korban; (2) me-recovery lingkungan tempat tinggal mereka pasca bencana, kantor-kantor pemerintahan maupun tempat-tempat vital lainnya, seperti tempat peribadahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lainnya. Khilafah Islamiyah, jika memandang tempat terkena bencana, masih layak untuk di-recovery, maka, ia akan melakukan perbaikan-perbaikan secepatnya agar masyarakat bisa menjalankan kehidupannya sehari-harinya secara normal, seperti sedia kala. Bahkan jika perlu, khalifah akan merelokasi penduduk ke tempat lain yang lebih aman dan kondusif. Untuk itu, Khalifah Islamiyah akan menerjunkan tim ahli untuk meneliti dan mengkaji langkah-langkah terbaik bagi korban bencana alam. Mereka akan melaporkan opsi terbaik kepada khalifah untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan profesional.

Inilah langkah-langkah yang akan ditempuh khalifah untuk menangani bencana yang melanda di wilayah Khilafah Islamiyah. Manajemen semacam ini disusun dengan berpegang teguh pada prinsip “wajibnya seorang Khalifah melakukan ri’ayah (pelayanan) terhadap urusan-urusan rakyatnya”. Pasalnya, khalifah adalah seorang pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanan yang ia lakukan. Jika ia melayani rakyatnya dengan pelayanan yang baik, niscaya ia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah. Sebaliknya, jika ia lalai dan abai dalam melayani urusan rakyat, niscaya, kekuasaan yang ada di tangannya justru akan menjadi sebab penyesalan dirinya kelak di hari akhir. Wallahu a’lam bish shawab.[] [Syamsuddin Ramadhan An Nawiy] (hizbut-tahrir.or.id)

Senin, 30 Desember 2013

Refleksi Akhir Tahun 2013


Indonesia, negeri kaya di khatulistiwa, tak henti dirundung nestapa. Nasib serupa dialami kaum Muslim di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, dinamika politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan selama 2013 menunjukkan betapa negeri ini belum mapan dan kian jauh dari harapan. Rangkaian peristiwa menonjol, terangkum dalam kilas balik berikut ini.

Politik: Demokrasi dan Gurita Korupsi

Tahun 2013 menjadi tahun yang penting menjelang suksesi kepemimpinan Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus lengser pada 2014, setelah memimpin selama dua periode.

Berbagai ancang-ancang dilakukan oleh partai politik untuk berebut kursi tertinggi negeri Muslim terbesar di dunia ini. Puluhan partai politik mendaftarkan diri. Namun hanya 12 partai politik nasional yang akhirnya berhak maju ke pemilihan umum mendatang. Hampir semuanya adalah partai-partai lama. Kalau pun baru, orangnya stok lama.

Di tengah persiapan menjelang Pemilu, tabir busuk partai politik mulai terbuka. Syahwat mereka mengumpulkan pundi-pundi uang dengan segala cara untuk kepentingan demokrasi tak bisa ditahan lagi. Jadilah partai politik menjadi sarang bercokolnya para koruptor. Wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR satu per satu dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Setelah tahun sebelumnya M Nazaruddin (bendahara Partai Demokrat) dijebloskan ke penjara karena terbukti korupsi giliran berikutnya adalah teman-temannya. Ada Angelina Sondakh yang November lalu dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh Mahkamah Agung. Sementara Andi Alfian Mallarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga dari Partai Demokrat, ditahan KPK karena diduga terlibat korupsi Wisma Atlet di Hambalang. Kasus yang sama menyeret mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Padahal mereka ini sebelumnya adalah bintang iklan: “Katakan tidak pada korupsi!”

Bukan hanya Partai Demokrat, utak-atik proyek pun dilakukan oleh kader Partai Keadilan Sejahtera. Tak tanggung-tanggung, pelakunya adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq. Di penghujung Januari, ia ditangkap KPK karena terlibat dalam pengaturan impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang. Di persidangan, Lutfi dinyatakan bersalah dan divonis 16 tahun penjara dan hartanya disita.

Korupsi ini tidak hanya menjadi domain wakil rakyat, birokrat pun terlibat. Beberapa hari sebelum Luthfi, Irjen Pol Joko Susilo digelandang KPK. Ia didakwa terlibat korupsi simulator SIM. Di persidangan Joko divonis 10 tahun penjara.

Rupanya, korupsi ini sudah menjadi penyakit akut dan menjangkiti semua lini. Agustus 2013, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini tertangkap tangan menerima suap di rumahnya. Uang itu dari perusahaan migas yang ingin memenangi tender.

Dan yang paling spektakuler di tahun 2013 adalah tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK. Ia dicokok di rumah dinasnya, komplek pejabat tinggi negara karena diduga menerima uang suap dalam kasus Pilkada di Kab Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Bersamanya digelandang pula kader Partai Golkar Chairunnisa.

Ternyata Akil tidak hanya bermain di satu Pilkada itu saja. Ia pun diduga menerima suap dalam kasus Pilkada Lebak, Banten. Saat itu pula KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardhana, adik kandung Gubernur Banten Atut Chosiyah. Dari sinilah, berbagai kasus korupsi di Banten oleh keluarga Atut mulai terkuak. Terungkap pula, dinasti Atut menguasai hampir semua lini pemerintahan di provinsi paling barat pulau Jawa itu. Dan ada dugaan, terjadi penyalahgunaan kekuasaan di dalamnya.

Sepak terjang dinasti Atut ini pun menambah deret panjang jejak korupsi di birokrasi. Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 309 kepala daerah di Tanah Air terjerat kasus korupsi sejak pemilihan kepala daerah secara langsung pada 2005, baik berstatus tersangka, terdakwa maupun terpidana.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan menilai faktor utama tindak pidana korupsi yang dilakukan para kepala daerah itu adalah tingginya biaya politik selama pemilihan umum kepala daerah berlangsung. “Karena dalam politik tidak ada yang gratis.”

Itulah mengapa, politik dinasti muncul di daerah. Begitu salah satu bagian dinasti meraih kursi, singgasana itu akan terus dipertahankan pada dinastinya. Pakar menyebut ini sebagai ‘cacat bawaan demokrasi’.

Hampir semua lini terlibat korupsi. Tak terkecuali, para pejabat tinggi. Wakil Presiden Boediono diperiksa KPK karena diduga bertanggung jawab atas pengucuran dana bagi Bank Century, Rp 6.7 triliun. Demikian pula Istana disebut-sebut terlibat dalam berbagai tindak korupsi dalam kasus impor daging sapi dan Hambalang.

Bersamaan dengan itu, pemerintah dan DPR berusaha mengebiri ormas dengan melarang mereka menggunakan asas Islam dan bergerak di bidang politik. Penentangan pun bermunculan. Akhirnya, UU Ormas disahkan dan berbagai niat pemerintah tak kesampaian.

Ekonomi: Jago Utang, Dicaplok Asing

Pembangunan di Indonesia ternyata lebih mengandalkan utang daripada sumber kekayaan alam. Hingga September 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.273,76 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 95,81 triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.

Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012 yang sebesar Rp 1.977,71 triliun, utang pemerintah di September 2013 naik cukup tinggi. Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 27,5 persen hingga September 2013.

Utang ini menjadi andalan Indonesia karena kekayaan alam telah tergadaikan kepada asing. Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Pratikno mengatakan, hingga September aset negara sekitar 70-80 persen telah dikuasi bangsa asing. Tanpa usaha keras untuk mengambilnya kembali, aset itu semuanya akan jatuh ke tangan orang asing.

Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan misalnya, bangsa asing telah menguasai lebih dari 50 persen. Sektor migas dan batu bara antara 70-75 persen, telekomunikasi antara 70 persen dan lebih parah adalah pertambambangan hasil emas dan tembaga yang dikuasai asng mencapai 80-85 persen.

Dalam situasi seperti itu pemerintah tak berkutik. Titah asing tak bisa ditolak. Jadilah pemerintah membebek perintah asing untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Mulai Sabtu (22/6/2013) pemerintah menetapkan, harga BBM bersubsidi jenis premium naik Rp 2.000 per liter dan harga jual Solar naik Rp 1.000 per liter.

Dengan kenaikan tersebut, maka terhitung mulai Sabtu (22/6), harga jual premium yang semula Rp 4.500 per liter kini menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan harga Solar yang semula Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter. Pemerintah beralasan, meningkatnya harga minyak dunia dan membengkaknya konsumsi BBM, telah mengakibatkan subsidi BBM mendekati Rp 300 triliun dan defisit anggaran melampaui 3 persen. Anehnya, DPR yang katanya wakil rakyat, malah setuju dengan pemerintah dan menolak aspirasi rakyat.

Ketika para pakar berpendapat kenaikan harga BBM ini akan menaikkan inflasi dan kemiskinan lebih dari 2 persen, dalam pidato kenegaraan di depan DPR Agustus 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru mengklaim kemiskinan di Indonesia menurun. Tercatat tingkat penurunan angka kemiskinan di 2004 hingga 16,66 persen menjadi 11,37 persen hingga Maret 2013.

Padahal fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung semakin kronis. Ini pula yang dirasakan oleh Gubernur DKI yang baru Joko Widodo. Saat sidang paripurna DPRD DKI Jakarta April 2013, Jokowi memaparkan jumlah penduduk miskin pada bulan September 2012 sebesar 366.770 orang atau 3,70 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September 2011 yang berjumlah 355.200 orang atau 3,64 persen.

Angka kemiskinan ini berkorelasi positif dengan jumlah pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka sebesar 6,25 persen atau sebanyak 7,39 juta orang (per Agustus 2013) atau meningkat sebesar 6,14 persen (7,24 juta orang) dibandingkan periode yang sama 2012.
Kepala BPS Suryamin Rabu (6/11/2013) menjelaskan, bertumbuhnya jumlah pengangguran ini lantaran adanya perlambatan ekonomi pada tahun ini, terutama pada triwulan III/2013, di mana ekonomi tumbuh hanya 5,62 persen. “Perlambatan ekonomi ini menyebabkan pengurangan lapangan kerja. Akhirnya kurang ada penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.

Ekonomi yang kian sulit mendorong para buruh terus berupaya mendapatkan perbaikan penghasilan. Sepanjang tahun 2013, aksi buruh terjadi di mana-mana. Mereka menuntut perbaikan upah minimum. Para pengusaha pun keberatan karena mereka banyak terbebani biaya siluman alias pungutan liar. Ini diakui sendiri oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Sementara buruh merasa upahnya tak lagi cukup untuk hidup. Konflik itu terus berkepanjangan hingga akhir tahun.

Dalam situasi seperti ini, pemerintah meminta DPR menyetujui anggaran negara tahun 2014. Postur APBN itu menunjukkan kenaikan pengeluaran pemerintah. Ironisnya, sebagian besar pengeluaran APBN kita ternyata bukan untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk yang lain: membayar utang dan bunganya; gaji pegawai negeri; juga fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat. Bahkan tren pengeluaran untuk fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat meningkat dari tahun ke tahun. Sebaliknya, pengeluaran untuk rakyat—melalui subsidi—terus-menerus dikurangi. Sedangkan di sisi penerimaan berkurang. Lagi-lagi pemerintah mengandalkan penerimaan dari pajak, bukan sumber daya alam. Untuk itu pemerintah akan menggenjot pajak dan mengutang kepada negara lain/lembaga internasional.

Bahkan untuk menaikkan citra, pemerintah rela merogoh kocek Rp 109 miliar untuk menyelenggarakan pertemuan World Trade Organization di Bali, awal Desember lalu. Tidak ada yang didapat Indonesia kecuali pujian bahwa Indonesia menjadi pelaksana pertemuan WTO yang baik. Sementara kepentingan Indonesia dan negara berkembang melayang, kalah oleh kepentingan negara besar. Tragis.

Sosial Budaya: Kian Rusak dan Liberal

Tahun 2013 tak lepas dari konflik hirisontal. Demokrasi yang digadang-gadang mampu melahirkan tatanan masyarakat yang lebih baik ternyata sebaliknya. Masyarakat kian liberal dan terputus jalinan persaudaraannya.

Konflik antar anggota masyarakat berlangsung hampir setiap saat. Setiap masalah berujung kepada kekerasan, anarkisme. Bentrok antarkampung, antarsuku, antarpreman, antarsekolah, antarormas, antarpendukung calon kepala daerah, bahkan antargeng mewarnai pemberitaan televisi. Dan negara dibuat tak berdaya.

Budaya kekerasan ini berimbas kepada lahirnya manusia-manusia sadis. Kriminalitas tumbuh sampai taraf yang mengkhawatirkan. Pembunuhan terjadi dengan berbagai modus. Ada mutilasi (kasus Benget di Jakarta Timur) bahkan kepada orang terdekatnya (istri), menggunakan pembunuh bayaran (kasus Holly), dibunuh lalu dimasukkan koper (kasus Tante Heny), dibunuh pasangan suami istri (kasus penari telanjang) dan sebagainya.

Sementara dii kalangan remaja terjadi degradasi moral yang luar biasa. Seks bebas menggejala. Video mesum tak hanya dibuat kalangan dewasa, tapi remaja bahkan siswa SMP. Bahkan ada pelajar SMP di Surabaya yang menjadi mucikari untuk kawan-kawannya sendiri. Tak heran jika sekarang anak seusia SD pun ada yang melahirkan (kasus di Musi Banyuasin, Sumsel).

Tingginya angka perilaku seks bebas berimbas pada bertambahnya jumlah pengidap HIV/AIDS di kalangan remaja. Nah, demi mengerem wabah penyebaran virus HIV, pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementerian Kesehatan kemudian menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember hingga 7 Desember lalu dengan membagikan kondom secara gratis. Kebijakan ini disinyalir akan kian menyuburkan seks bebas. Tapi program ini dihentikan di tengah jalan setelah mendapat tantangan keras dari berbagai pihak.

Di sisi lain, pendidikan yang diharapkan mampu melahirkan generasi terbaik, gagal. Banyak koruptor justru pernah mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan diantaranya ada yang bergelar profesor dan doktor. Terbukti, pendidikan yang berjalan kering dari nilai-nilai moral dan etika, apalagi agama. Yang terlahir justru generasi yang permisif, hedonis, materalis, dan individualis.

Pemerintah sendiri seperti tak peduli dengan nasib generasi ini. Perhelatan Miss World digelar di Indonesia dengan berbagai dalih. Padahal semua tahu perhelatan itu adalah ajang eksploitasi wanita oleh kaum kapitalis. Akibat tekanan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan ormas Islam, akhirnya kontes Miss World dipindahkan ke Bali. Seolah dengan cara itu pemerintah telah berbuat kebaikan, padahal esensi ekploitasinya tetap saja terjadi.

Internasional: Umat Islam Teraniaya

Situasi dunia Islam belum berubah. Bahkan di beberapa tempat makin buruk. Umat Islam menjadi keganasan berbagai rezim. Di Suriah, lebih dari 150 ribu kaum Muslim dibantai oleh rezim Bashar Assad. Anehnya, dunia membiarkan pembunuhan massal tersebut.

Di Mesir, rezim militer Mesir dipimpin Abdul Fatah As Sisi menggulingkan pemerintahan Mursi yang baru berkuasa secara sah selama setahun. Kudeta ini menyebabkan konflik berkepanjangan. Rakyat menjadi sasaran kekejaman tentara.

Di Palestina, umat Islam masih menjadi bulan-bulanan tentara Israel. Rumah-rumah mereka dihancurkan dan diganti dengan permukiman Yahudi. Bahkan bagian bawah Masjid Al Aqsha dibuat terowongan untuk membangun tempat peribadatan kaum terlaknat tersebut. Umat Islam di Gaza diblokade dari segala penjuru. Terowongan yang menghubungkan Gaza-Mesir dihancurkan. Sementara itu, di Afghanistan umat Islam terus dijajah oleh Amerika Serikat dan penguasanya sendiri.



Di belahan dunia Islam lainnya, kaum minoritas Muslim tak beranjak dari kondisi terpuruk. Muslim di Xinjiang (Cina), Rohingya (Myanmar), dan Pattani (Thailand) berjuang untuk membebaskan diri dari kekejaman rezim penguasa. Sementara di Barat, minoritas Muslim sering mendapatkan perlakukan diskriminatif. Mereka semua tak bisa berbuat banyak, kecuali bertahan dan membela diri dengan kemampuan yang ada.

Di sisi lain, negara adidaya Amerika Serikat mulai berjalan gontai. Krisis ekonomi membuat negara itu limbung. Utang kian menumpuk. Rezim Obama bersitegang dengan Kongres terkait anggaran belanja negara sehingga pemerintahan AS sempat mengalami shutdown Oktober lalu karena rencana pemerintah menambah utang tak disetujui oleh Kongres.



Tidak hanya krisis ekonomi, AS pun mengalami krisis sosial. Kriminalitas meningkat, termasuk pembunuhan massal. Di penghujung tahun, markas Angkatan Laut diserang, 13 tewas. Demikian pula pengangguran dan kemiskinan mulai tampak. Gelandangan terlihat di beberapa sudut kota. Kendati begitu, AS secara militer merasa masih cukup kuat. Dengan kemajuan teknologinya, AS menyadap puluhan negara termasuk Indonesia. Aksi Amerika ini dibantu oleh sekutunya yakni Australia dan Inggris. Banyak negara marah atas aksi Amerika itu. Tapi tidak demikian dengan Indonesia. Rezim SBY tak berani protes kepada AS. Dan kepada Australia, SBY hanya mengirim surat dan menarik duta besar Indonesia dari Canberra. Begitu PM Australia Abbot menyatakan Australia tidak akan menghentikan aksi penyadapannya, SBY juga diam saja. Tak bisa apa-apa.





AKAR MASALAH

Krisis politik, sosial, budaya, hukum, ekonomi, dan sebagainya yang terjadi di dunia, khususnya di negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia, saat ini, tidak dapat dipisahkan dari ideologi Kapitalisme. Artinya, ideologi Kapitalisme yang diterapkan itulah yang menjadi sumber dan akar berbagai krisis tersebut. Sebagaimana diketahui, ide dasar Kapitalisme adalah sekularisme, yaitu pemisahan antara agama dengan kehidupan. Sumber hukum dalam ideologi ini dari akal semata, karena pada satu sisi keberadaan Tuhan diakui, namun di sisi lain manusialah yang dianggap layak untuk menetapkan berbagai aturan.

Ideologi merupakan pandangan hidup yang menjadi asas dalam berbagai aspek kehidupan negara, seperti ekonomi, politik, budaya, hukum, pemerintahan dan lainnya. Di Indonesia, Kapitalisme telah dipilih oleh pemerintah Orde Baru sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai persoalan saat itu yang dihadapi saat itu. Diantaranya melakukan liberalisasi ekonomi dan pasar, serta mengikatkan diri dengan IMF dan Bank Dunia yang memberikan utang. Pada sisi lain, Indonesia harus membuka pasar dan kekayaan alamnya untuk dieksploitasi oleh pihak asing atas nama investasi dan pembangunan ekonomi.

Di era reformasi, Indonesia semakin menyempurnakan agenda kapitalistiknya. Lahir berbagai undang-undang yang pro-kapitalis seperti UU Migas, UU Sumber Daya Air, UU Penanaman Modal, UU Kelistrikan dan sebagainya. Berdasarkan UU liberal inilah berbagai kebijakan ekonomi dikeluarkan yang kenyataannya justru menimbulkan berbagai problem baru. Misalnya, kemiskinan dan pengangguran bukannya menurun, justru terus meningkat. Kekayaan sumber alam dikeruk asing, sementara utang negara terus menumpuk.

Kapitalisme gagal menyejahterakan warga dunia. Kapitalisme menciptakan ketidakadilan ekonomi dan kemiskinan struktural, dan hanya menyenangkan para kapitalis. Meskipun terbukti gagal, namun kapitalisme masih bisa bertahan hingga saat ini. Penyebabnya karena adanya dukungan imperialisme atau penjajahan global. Kapitalisme bersama turunannya yakni liberalisme, pluralisme, demokrasi, dan HAM dipaksakan oleh para kapitalis yang bekerja sama dengan kaum imperialis agar dijadikan ideologi oleh negara-negara di dunia. Tujuannya agar mereka bisa menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk mengeruk kekayaan negara-negara tersebut dan menguasasinya secara politik.

Secara politik, AS dan Eropa, menjajakan sistem demokrasi yang dikatakan sebagai sistem politik yang akan membawa pada kehidupan yang lebih baik, sejahtera, dan modern. Padahal kenyataannya, demokrasi yang bertumpu pada ide liberalisme (kebebasan) ini telah menciptakan berbagai bencana yang menimpa umat manusia di seluruh dunia. Ide ini telah mengakibatkan berbagai krisis global serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di dunia. Kerusakan yang ditimbulkan oleh ide liberalisme di negeri-negeri Muslim secara ringkas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Pertama, kebebasan beragama. Dalam demokrasi seseorang bebas untuk beragama ataupun tidak beragama. Seseorang juga bebas untuk berpindah-pindah agama, sehingga agama menjadi sekedar asesoris seperti halnya pakaian yang bisa diganti setiap saat. Maka bisa dipastikan, generasi yang tumbuh dalam sistem demokrasi akan semakin memandang remeh ajaran agama. Mereka tak segan berpindah agama sekedar untuk memenuhi persyaratan pernikahan misalnya. Akhirnya agama sekedar didudukkan sebagai penanda status seseorang, sama seperti suku, komunitas, dsb.

Kedua, kebebasan berpendapat. Dalam demokrasi, setiap individu berhak mengembangkan pendapat atau ide apapun. Tak penting, pendapat atau ide itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Satu-satunya tolok ukur yang dipakai adalah kebebasan itu sendiri, serta kepentingan, baik kepentingan diri maupun kelompoknya. Karenanya, undang-undang dan peraturan yang lahir dari gedung parlemen pada dasarnya sekadar alat untuk mengakomodir kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan rakyat. Sebagai contoh, rencana kenaikan BBM beberapa waktu lalu ditentang oleh hampir seluruh rakyat di negeri ini, namun tetap saja disetujui oleh anggota DPR. Itu merupakan bukti bahwa mereka memang tidak pernah peduli pada kepentingan rakyat sehingga tidak layak disebut sebagai wakil rakyat. Hasilnya, para anggota dewan saat ini ‘sukses’ mensejahterakan dirinya dan partainya, sementara rakyat makin terjepit dalam penderitaan.

Ketiga, kebebasan kepemilikan. Kebebasan ini memberikan hak kepada siapapun untuk memiliki harta sekaligus mengembangkannya. Hal ini menjadi jalan bagi para kapitalis yang berkolaborasi dengan penguasa di negeri ini untuk menjarah kekayaan alam yang notabene milik seluruh rakyat. Di Indonesia, pihak asing bahkan diberikan kebebasan untuk menguasai sumberdaya alam milik rakyat. Di sektor migas misalnya, saat ini di Indonesia ada 60 kontraktor penguasa migas yang terkategori ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok Super Major (ExxonMobile, Total Fina Elf, BP Amoco Arco, dan Texaco) yang menguasai cadangan minyak 70 persen dan gas 80 persen. Kelompok Major (Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex) yang menguasai cadangan minyak 18 persen dan gas 15 persen. Terakhir kelompok perusahaan independen yang menguasai cadangan minyak 12 persen dan gas 5 persen.

Ironisnya, pada satu sisi perusahaan migas asing tersebut leluasa mengeruk kekayaan negeri ini, pada sisi lain Indonesia jatuh dalam perangkap utang. Total utang Pemerintah Pusat per 30 September 2013 sudah mencapai Rp 2.274 triliun. Menurut data Kementerian Keuangan (28/10/2013), rencana cicilan pokok dan bunga utang 2013 sebesar Rp 299,708 triliun (cicilan pokok Rp 186, 5 dan cicilan bunga Rp 113,2 triliun) atau 17,3 % dari belanja APBN-P 2013.

Kebijakan yang tidak pro rakyat ini muncul dari pola pikir pemerintah yang liberal dan kapitalistik yang didukung oleh DPR yang melahirkan UU dan regulasi yang liberal dan kapitalistik seperti UU Migas No. 22 Tahun 2001 dan UU Minerba no. 4 Tahun 2009. Pada kasus PT Freeport Indonesia misalnya, Indonesia seharusnya mendapatkan keuntungan Rp 75–100 triliun pertahun seandainya pengelolaan tambang itu dikelola oleh negara bukan asing.

Korporasi asing disamping membutuhkan bahan-bahan mentah untuk menjalankan industrinya, juga membutuhkan pasar untuk produk-produk industrinya. Hal inilah yang mendorong negara-negara kapitalis bersaing guna menjajah sebuah negara melalui lembaga yang mereka bentuk, seperti IMF, WTO, dan APEC. Tujuan utamanya tentu saja untuk mengeksploitasi kekayaan alam mereka serta mengendalikan berbagai kebijakan ekonomi dan politik di negara tersebut.

Keempat, kebebasan bertingkah laku. Kebebasan berperilaku ini telah menyuburkan berbagai penyakit sosial. Menurut data Kementerian Kesehatan, jika tidak ada program terobosan dalam penanggulangan HIV/AIDS maka pada tahun 2025 akan ada 1.817.700 orang terinfeksi AIDS. Anehnya, penanggulangan HIV/AIDS tersebut yang digagas Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama Kementerian Kesehatan adalah dengan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada awal Desember lalu. Padahal kampanye PKN tersebut lebih tepat disebut sebagai kampanye pada seks bebas dan iklan penggunaan kondom yang akan menguntungan perusahaan kondom.

Tingginya penderita penyakit HIV/AIDS tersebut sebagai pertanda suburnya praktik seks bebas dan zina di negeri berpenduduk mayoritas Muslim. Pemicunya tentu saja adalah kebebasan tingkah laku yang dipertontonkan melalui berbagai tayangan berbau porno di berbagai tv dan media cetak. Termasuk pagelaran yang menampilkan kecantikan wanita seperti acara Miss World di Bali beberapa waktu lalu. Semua itu berkontribusi nyata terhadap kerusakan akhlak masyarakat, namun pemerintah tidak berdaya mencegahnya karena alasan kebebasan bertingkah laku.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2013 sebagaimana diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

Setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Dikuasainya sumber daya kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di seluruh sendi di seantero negeri, konflik horizontal yang tiada henti, kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja yang tumbuh di mana-mana adalah bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu. Ditambah dengan kedzaliman yang diderita umat di berbagai negara, serta sulitnya perubahan ke arah Islam dilakukan oleh karena dihambat oleh negara Barat yang tidak kehilangan kendali kontrol atas wilayah-wilayah di Dunia Islam, semestinya menyadarkan kita semua untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai oleh Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama kapitalisme yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia.
Demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang kepada kehendak rakyat. Tapi dalam kenyataannya negara-negara Barat tidak pernah membiarkan rakyat di negeri-negeri muslim membawa negaranya ke arah Islam. Mereka selalu berusaha agar sistem yang diterapkan tetaplah sistem sekuler meski dibolehkan dengan selubung Islam, serta penguasanya tetaplah mereka mau berkompromi dengan kepentingan Barat. Itulah yang terjadi saat ini di negeri ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, khususnya di bidang ekonomi dan politik yang sangat pro terhadap kepentingan Barat. Cengkeraman Barat juga tampak di negeri-negeri muslim yang tengah bergolak seperti di Suriah, begitu juga di Mesir dan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. Kenyataan ini juga semestinya memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi oleh kepentingan negara penjajah. Juga peringatan kepada penguasa dimanapun untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya kebenaran Islam, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan kesetiaan pada negara penjajah.
Bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini seperti sebagiannya telah diuraikan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu..
Karena itu, harus ada usaha sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta kerjasama dari seluruh komponen umat Islam di negeri ini untuk menghentikan sekularisme dan menegakkan syariah dan khilafah. Hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang khalifah, Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta, sedemikian sehingga kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi.


sumber : 

Komunitas Rindu Syariah & Khilafah

Perkembangan Teknologi Informasi

Dizaman yang serba canggih ini, alat komunikasi pun berkembang begitu pesat dan cepat. Seperti yang kita tau, teknologi semakin berkembang dari hari ke hari. Perkembangan tekonogi merambat pada segala bidang kehidupan terutama pada bidang komunikasi.
Sistem komunikasi sendiri merupakan suatu konsep dimana dalam komunikasi tersebut terdapat makna dari suatu informasi dan perangkat-perangkat lainnya seperti sinyal, kode-kode yang abstrak dan berubah-ubah. Dalam percakapan di telepon, sistem komunikasi yang ada dipesawat telepon tersebut bukan hanya pesan tapi juga penerima telepon, saluran telepon dan perangkat-perangkat lainnya.
Dalam suatu sistem komuniksai tidak hanya terbatas pada cara bertukar informasi, tapi juga pada peralatan yang digunakan, pengaplikasiannya, implikasi teknologi komunikasi tersebut, manipulasi, dan potensi pertukaran informasi dalam sistem komuniksai tersebut. Dunia komunikasi dan teknologinya saling berhubungan erat. Tanpa adanya teknologi komunikasi yang canggih maka komunikasi pun tidak akan berjalan dengan baik. Jika kita mengikuti perkembangan tekonologi komunikasi maka tak lepas dari pandangan kita, dunia teknologi itu merupakan dunia yang cepat berubah. Saya akan berbagi informasi tentang teknologi komuniksai yang sedang berkembang sekarang ini, terbaru dan tercanggih, diantaranya:
Samsung i8910 Omnia HD
Samsung vendor ponsel asal Korea Selatan, belakangan ini giat membanjiri pasar dengan deretan ponsel kelas atas. Salah satu yang patut diperhitungkan jelas Omnia HD. Meski berukuran cukup besar, dengan berat 148 gram, ponsel ini tetap nyaman digenggam, bahkan terkesan elegan.
Gambar 1.

Aplikasi dan fitur yang ada memang bikin ngiler, di antaranya layar AMOLED besar dengan tampilan cemerlang. Kameranya 8 megapiksel dengan kemampuan video recording HD (high definition). Layar sentuh berbasis TouchWiz disebut-sebut sebagai yang terbaik dibanding milik ponsel Samsung lainnya. Selain itu juga masih ada fitur Wi Fi, Bluetooth dan GPS.
HTC HD 2
HTC merilis HTC HD 2 atau kode namanya Leo, yang siap membuat vendor lainnya iri. Salah satu alasannya, layar toucshcreen-nya yang berukuran 4,3 inch terbilang impresif. HTC HD 2 adalah ponsel berbasis Windows pertama yang ditautkan dengan interface HTC Sense yang sebelumnya menyambangi HTC Hero.
Gambar 2.

Ponsel ini juga dibekali prosesor dahsyat dari Qualcomm, yakni 1Ghz Snapdragon yang menjamin penggunaan aplikasi secepat kilat. Selain itu, masih ada fasilitas kamera 5 megapiksel, Bluetooth 2.1 dan jack headphone 3,5 mm.
BlackBerry Storm 2
Jika BlackBerry Storm edisi perdana boleh dibilang gagal meraih minat konsumen, tidak demikian halnya dengan Storm 2. Storm 2 tampil memuaskan dengan antarmuka toucshcreen berbasis SurePress yang disempurnakan, sehingga lebih presisi dan nyaman saat digunakan.
Gambar 3.

Edisi ini juga sudah menyertakan Wi-Fi, memori yang lebih besar, serta sistem operasi yang lebih update. Dengan bodi yang terkesan premium, Storm 2 adalah pilihan yang bagus bagi penggemar BlackBerry.
Motorola Droid
Setelah cukup lama terpuruk, Motorola menghantam balik dengan Droid, sebuah handset high end berbasis sistem operasi terkini dari Google, yakni Android 2. Ponsel ini menjanjikan browsing web yang lebih cepat dan layanan dari Google (Mail, Apps, Search, Talk) nyaris tanpa cacat.
Gambar 4.

Bodinya cukup mewah dan solid, dibekali keyboard QWERTY sliding dengan tombol besar yang nyaman untuk mengetik. Layar sentuh WVGAnya terbilang besar dan berkualitas tinggi, memanjakan pengalaman mobile user. Tak hanya itu, kamera 5 megapikselnya tangguh untuk memotret.
iPhone 3GS
Singgasana iPhone sebagai rajanya ponsel tampaknya masih belum tergoyahkan. Meski sudah cukup lama beredar, handset andalan Apple ini masih laris manis bak kacang goreng.
Gambar 5.

Sesuatu yang ditawarkan iPhone 3GS memang boleh dibilang belum ada tandingannya meski sudah banyak vendor yang coba menyaingi. Layar sentuh amat mumpuni, pemrosesan yang cepat serta utamanya, aplikasi melimpah ruah dari App Store, membuat handset ini masih terfavorit.

Tahun baru masehi, HATI-HATI dengannya...!


Bagaimana sejarahnya..?

Sejak Abad ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun kalender ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan. Sistem kalendar ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya.
Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender Julian. Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan “Quintilis” dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).Sementara pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan “Sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk Julius, kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender Gregorian.

Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru.
Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan konsul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.


Berhati-hatilah..!

Orang-orang Yahudi punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini.
sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam

« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »

“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]
sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]


Bicaralah....!


Oleh: Muhammad Rahmat Kurnia

Dalam beberapa kesempatan, saya ditanya mengapa dalam melakukan perubahan besar kok kelihatannya hanya ‘ngomong’ doang. Mereka menyindirnya dengan menyebut ‘omdo’. Saya sampaikan kepada mereka, bicara atau ngomong itu harus dilihat realitasnya. Bila seorang tukang bangunan pekerjaannya ngomong terus maka dijamin pekerjaannya tidak akan selesai. Betapa tidak, pekerjaan dia menuntut pekerjaan fisik, bukan omongan. Berbeda dengan guru atau ustadz, misalnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila sang guru atau ustadz tersebut tidak banyak bicara? Murid tidak mengerti, masyarakat tidak paham akan hukum syariat Islam, kemungkaran merajalela, kezhaliman terus berlangsung, dan penguasa fajir pun tenang dalam melakukan kemaksiatannya.

Tidak mengherankan, Rasulullah SAW menyatakan ‘Katakan kebaikan itu sekalipun pahit’. Begitu juga, Imam Bukhari meriwayatkan sabda Nabi: ‘Penghulu syuhada itu adalah Hamzah dan orang yang tegak berdiri di hadapan penguasa, ia menasihatinya lalu penguasa itu pun membunuhnya.’ Beliau memerintahkan kita untuk terus bicara selama apa yang disampaikan tersebut benar, ‘Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka bicaralah baik atau diam’ (HR. Bukhari). Bahkan, Adh-Dhahak mengatakan, ‘As-sâkitu ‘an al-haq syaithan akhras, orang yang diam dari mengatakan kebenaran adalah setan yang bisu’.

Sekedar contoh, Kontes Miss World akan disenggarakan di Indonesia, mulai 8 sampai dengan 28 September 2013. Tempatnya di Bali, Jakarta, dan Sentul Bogor. Persiapan sudah matang. Ketika itu tidak ada suara penentangan. Tidak ada yang bicara melawannya. Situasi berubah ketika para tokoh umat mulai bicara.

Hizbut Tahrir Indonesia bersama dengan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi Islam mengadakan temu tokoh sekaligus konferensi pers dua kali. Seruannya tegas: “Hentikan Kontes Miss World!” Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mashadi, mengatakan: ‘Kontes Miss World ini hanyalah merupakan sebagian dari upaya menghancurkan umat Islam. Di belakangnya ada Cina perantauan yang berupaya untuk menguasai Indonesia, bukan sekedar politik melainkan juga budaya. Ini bukan sekedar masalah bikini.’ Sabili Raun dari al-Ittihadiyah mengungkapkan dengan geram, ‘Kontes kecantikan ini merupakan penghinaan terhadap perempuan. Ini merupakan upaya menciptakan manusia yang tidak beradab. Karenanya, wajib ditolak!’ Bahkan dengan nada keras, Eggi Sudjana menuding ajang Miss World ini berlangsung karena Presiden SBY diam. Presiden SIRI (Suara Indenden Rakyat Indonesia) ini menegaskan, ‘Secara hukum Miss World ini melanggar hukum. Dan yang harus bertanggung jawab adalah SBY. Dulu saja ketika jaman Orde Baru, Presiden Soeharto menolak dengan alasan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.’
Kaidah ‘al-muslimu mir`atu al-muslim’ (muslim adalah cermin bagi muslim yang lain) berlaku. Saat penentangan mulai muncul, berbagai kalangan dari umat Islam ini pun bereaksi dengan keras. Berbagai demonstrasi dilakukan. Istana Presiden, Menkokesra, dan kantor MNC Group sebagai pelaksana kontes ini menjadi sasarannya. Di berbagai daerah, kantor gubernur dan DPRD pun didatangi massa. Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai organisasi lain, termasuk organisasi perempuan bersuara lantang. Statemen penolakan dan berbagai aksi penentangan muncul di mana-mana. Bukan hanya di Jakarta sebagai pusat pemerintahan melainkan juga di daerah. Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Bandung, Semarang, Yogja, Surabaya, Kendari, Menado, Makassar, Ternate, hingga Papua. Bahkan, di Bali sendiri penentangan itu terdengar.

Hasilnya memang acara tersebut tidak batal. Namun, ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, acara tersebut difokuskan di Bali. Acara di Jakarta batal. Puncak acara di Sentul Bogor dibatalkan. Hal ini diumumkan langsung oleh Menkokesra Agung Laksono. Sekalipun demikian, penentangan terus terjadi. Persoalannya bukan Bali, melainkan kontes itu harus batal di mana pun dilaksanakan.

Kedua, masyarakat menjadi mengerti apa sebenarnya hakikat dari Miss World tersebut. Ternyata kontes perempuan ini merupakan perbuatan haram di samping penjajahan budaya. Ketua DPP HTI, Rohmat S. Labib menegaskan: ‘Kontes Miss World ini merupakan penjajahan budaya. Secara ekonomi, kita dijajah. Secara politik, kita dijajah. Dan, secara budaya terus dijajah, termasuk dengan Miss World ini. Kalau ingin meningkatkan devisa tidak perlu ajang eksploitasi perempuan dengan dalih pariwisata. Ambil saja Freeport dan Newmont, kita akan memiliki uang yang banyak untuk rakyat. Tidak perlu kontes Miss World’. Dengan bicara, masyarakat juga menjadi mengerti bahwa kontes perempuan merapuhkan identitas Indonesia. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menulis dalam sebuah koran nasional bahwa konters ini tidak sesuai dengan identitas bangsa. Masyarakat pun menjadi tahu bahwa kontes yang dibalut dengan acara lomba bakiyak itu merupakan bisnis kotor. ‘Itu hanya upaya kotor para pebisnis agar dagangannya bisa laku, bisa laris. Maka dipakailah perempuan-perempuan cantik. Bahkan mereka juga suka memperdagangkan perempuan’, ujar Ketua Dewan Pakar PP Aisyiyah Nurdiati Akma. Bukan hanya itu, masyarakat menjadi paham bahwa hakikatnya ajang Miss World ini bertentangan dengan HAM. Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution menegaskan: ‘Kontes Miss World bertentangan dengan HAM’. Hal senada disampaikan Mantan Komisioner Komnas HAM, Saharuddin Daming. Beliau menyatakan, ‘Yang namanya HAM harus meningkatkan derajat manusia. Tapi ini, justru menghinakan harkat dan martabat perempuan. Karenanya, ajang Miss World wajib dilarang.’ Dengan bicara, masyarakat yang sebelumnya tidak mengerti menjadi tahu bahwa pelaksanaan Miss World merupakan pelecehan terhadap para ulama. ‘Miss World jalan terus di tengah penentangan para ulama merupakan pelecehan terhadap para ulama,’ tegas Ketua MUI KH Muhyiddin Junaidi.

Selain itu, dengan bicara, rakyat tercerahkan bahwa acara ini merupakan contoh buruk bagi negeri Muslim lainnya. Dari 129 peserta, yang berasal dari negeri Muslim hanya 7 saja. Ketika Indonesia yang merupakan negeri Muslim terbesar ini menyelenggarakan Miss World maka akan menjadi dalih bagi negeri Muslim lain untuk mengikutinya. Padahal, Miss World Organization pemiliknya orang kafir. Penyelenggara di Indonesia pun orang kafir. Bahkan, peserta dari Indonesia pun nonMuslim. Namun, suara yang menggema di dunia atas nama negeri Muslim terbesar, Indonesia.

Jelaslah, dengan bicara, masyarakat menjadi paham. Dengan bicara, opini tentang Islam menjadi terbentuk. Dengan bicara, kemungkaran dilawan. Dengan bicara, kebenaran dapat diungkapkan. Dengan bicara, rakyat terdorong untuk menentang kemaksiatan. Jadi, bicaralah![] hti press/ syindo
Kurnia

Makna terdalam saat MAPERTA 2013

Apa itu MAPERTA?
MAPERTA (Masa perngenalan anggota) adalah suatu acara yang didesain seperti pelantikan kesebuah tempat yang syarat dengan kehidupan alam bebas. Acara ini dikhususkan untuk para mahasiswa baru kimia Unjani dan mahasiswa yang belum mengikuti MAPERTA . 

Acara didalamnya dapat meningkatkan kepekaan dan disiplin pada diri serta kerjasama yang semakin solid antar anggotanya

MAPERTA diselenggarakan dengan harapan dapat meningkatkan solidaritas antar anggota kimia 
Maperta kali ini diselenggarakan pada tanggal 15-17 November 2013 di Ranca Upas, Ciwidey. singkat cerita kami mengalami perjalan panjang dan sangat melelahkan namun syarat dengan makna akhir cerita pesan yang dapat disimpulkan  dari maperta.
  1. Apabila kita mendapatkan amanat dari seseorang, kita harus menjaga amanat tersebut dengan sebaik-baiknya.
  2. Seorang mahasiswa itu harus berani menyampaikan pendapat.
  3. Peduli dengan sesama.
  4. Harus senantiasa ramah dan mengucapkan salam kepada orang lain.
 

  berikut foto-foto saat kegiatan maperta 2013.





Mahasiswa, raihlah peluang usaha Mu..!


Apakah anda seorang mahasiswa yang sedang mencari ide-ide peluang usaha? bingung mau mulai darimana? saya rasa ada sebagian mahasiswa yang mengalami hal seperti ini namun tidak sedikit yang kreatif dan mudah menemukan berbagai ide peluang bisnis yang bisa dijalankan disela-sela kegiatan belajar mereka.

Untuk artikel kali ini saya mencoba mengulas sedikit mengenai ide usaha yang sekiranya bisa diambil oleh seorang mahasiswa/mahasiswi yang sebagian besar saya rasa bisa dikerjakan tanpa mengganggu waktu perkuliahan dan juga malah bisa menambah pundi-pundi rupiah untuk menambah uang saku bahkan membayar kos jika anda masih anak kos :).

Peluang atau kesempatan berbisnis buat seorang pelajar memang terkadang sulit untuk dilakukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya diantaranya adalah bahwa seorang yang masih belajar dalam pikiran dia tugasnya hanya belajar saja, walau ada kesempatan untuk berbisnis disekeliling dia dan kemungkinan dia mampu dan bisa maka dia tidak mengambilnya, kondisi seperti ini terkadang terjadi. Namun di era perekonomian yang masih kurang stabil seperti saat ini, saya rasa akan cukup bijak juga jika seorang mahasiswa atau mahasiswi memanfaatkan sebah ide bisnis yang bermanfaat selagi bisnis usaha tersebut tidak menggangu kegiatan utama mereka yaitu belajar dan belajar, toh dengan mulai berbisnis sejak sekolah/kuliah akan memberikan efek yang cukup bagus juga misalnya jiwa kewirausahaan yang terbentuk secara pelan-pelan sejak dini.

1. Usaha Jasa Les Privat.

Untuk usaha jenis ini jelas sudah banyak yang melakukannya. Peluang bisnis jasa les privat oleh mahasiswa sudah banyak kita temui di lingkungan sekitar kita. Ya benar memang ini salah satu ide bisnis yang cukup menjanjikan. Anda bisa memanfaatkan kemampuan anda sebagai mahsiswa yang mengambil jurusan tertentu misalnya matematika, bahasa inggis atau bidang lainnya, anda bisa menembusi perumahan, sekolah, untuk menawarkan jasa les privat kepada anak-anak yang membutuhkan les tambahan.

2. Bisnis Lembaga Bimbingan Belajar.
Bisnis usaha ini tidak jauh beda dengan nomer 1 dan nomer 2 diatas. Namun agak berbeda dalam penanganan atau pengelolaan sumber dayanya. Bermula dari ketika saya jalan-jalan ke daerah kota gede di Yogyakarta ketika itu saya melihat sebuah bimbinga belajar yang ruangannya biasa saja, namun uniknya bimbel tersebut berbasis laboratorium dan sepertinya cukup menarik.

Jika dilihat dari kemasan bisnisnya saya rasa itu hanyalah usaha personal atau gabungan dari beberapa orang saja namun saya tidak cek lebh jauh lagi. Nah dari gambaran yang saya lihat tersebut saya rasa anda bisa juga membuka lembaga bimbingan belajar bagi para siswa baik dari SD, SMP, sampai SMU. Sudah banyak sekarang bermunculan lembaga-lembaga bimbingan belajar di area sekitar perumahan, kampung-kampung yang menganbil kue bisnis lembaga bimbel dari lembaga besar yang sudah jalan dan eksis bertahun tahun.

Ini jelas merupakan peluang usaha bagi mahasiswa, anda bisa mengumpulkan teman-teman yang mampu dibidangnya dan cobalah sharing profit dengan mereka untuk setiap sesi pembelajaran yang mereka jalankan. Intinya anda mengelola lembaga bimbingan belajar skala kecil yang SDM nya adalah teman-teman anda juga.

3. Bisnis Usaha Penterjemah.
Untuk usaha yang satu ini juga tidak jauh dari kemampuan akademis seseorang. Ujung-ujungnya juga merupakan sebuah bisnis jasa yang bisa anda manfaatkan. Jika anda tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa asing maka anda harus bisa atau mampu untuk mengelola bisnis ini. Rekrutlah orang-orang terbaik dibidangnya, ajak kerjasama mereka dan tentunya dengan sharing profit yang jelas. Anda bisa membuka sebuah blog atau aktif di social media dan rajin promosi bisnis ini. Dan akhirnya marketing sangat berperan disini karena semakin banyak pula usaha sejenis yang sudah berjalan hingga saat ini. Anda harus kreatif dan cerdik dalam mempromosikan jasa penterjemah ini. Saya rasa ini juga merupakan peluang bisnis yang baik untuk mahasiswa.

4. Bisnis Pulsa Elektrik.
Pulsa elektrik adalah bisnis yang bisa dimulai dengan modal kecil. Modal bisnis ini bisa dimulai dari Rp.50.000 saja, dan akan terus berkembang. Yang menjadi pertanyaannya adalah "Apa keuntungan yang bisa di dapatkan dari bisnis pulsa elektrik ini"? Jika berbicara masalah keuntungan maka akan sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta. Bisnis ini sangat sesuai untuk siapa saja, khususnya mahasiswa. Kenapa? Karena Pulsa elektrik tidak butuh modal besar dan bisa menghasilkan penghasilan yang lebih besar dari uang yang anda depositkan.

Misalnya seperti ini:

Anda mengambil keuntungan Rp.1000 dari penjualan pulsa elektrik. Jika anda seorang mahasiswa dan mempunyai 100 teman di kampus, maka Anda bisa memberi tahu teman-teman untuk membeli pulsa elektrik kepada Anda. Misalkan setiap hari ada 20 transaksi pengisian pulsa. Dengan demikian anda akan mendapat tambahan penghasilan Rp.20.000/hari atau Rp.600.000/bulan.

Tentu saja untuk melayani 20 orang perhari; deposit Rp.50.000 tidak akan cukup. Minimal anda mempunyai deposit Rp.300.000. Tetapi Rp.300.000 ini bisa terus anda putar dan di luar keuntungan yang Rp.600.000 tadi. Bagi mahasiswa ini adalah tambahan uang jajan yang sangat lumayan. Selain itu bisnis ini tidak makan waktu, karena dijalankan hanya dengan mengirim SMS dan setelah itu tinggal terima uangnya. Sangat sesuai untuk orang yang sibuk dengan banyak aktifitas. Jadi jangan berpikir bahwa harus mempunyai kios pulsa elektrik baru bisa berjualan; karena dengan HP butut sekalipun bisnis ini bisa dijalankan.
Buat anda yg berminat, bisa kunjungi http://goo.gl/OoKhl

5. Usaha Bisnis Pembuatan Kaos Oblong.
Membuat kaos oblong adalah salah satu ide bisnis usaha yang saya rasa masih bisa berkembang terus kedepannya. Anda bisa memanfaatkan event dan moment tertentu untuk menambah koleksi kaos oblong yang akan anda jual. Masuk ke komunitas, klub atau organisasi tertentu dan menawarkan desain dan juga motif kaos yang menarik bisa menjadi alternatif anda dalam memasarkan produk kaos tersebut.

Kampus anda pun juga bisa menjadi market yang cukup bagus lho, karena banyak mahasiswa dan mahasiswi yang saya rasa sangat suka dengan yang namanya kaos. Selain itu anda bisa berjualan secara online, aktif di forum jual beli dan juga di social media. Sudah banyak kok yang melakukan bisnis ini. Anda tinggal mendesain saja dengan cukup bagus, dan untuk urusan cetak mencetak sablon dan pembuatan kaosnya sendiri silahkan kerjasama dengan salah satu perusahaan konveksi, jadi anda hanya fokus di desain dan juga pemasaran nantinya. Kualitas dan pelayanan yang baik merupakan salah satu kunci kesuksesan dari jualan kaos oblong ini.

Itulah 5 peluang usaha untuk mahasiswa yang dapat menjadi alternatif atau pilihan bisnis yang bisa diambil. Semua bisnis memerlukan kreatifitas dan daya juang yang konsisten serta tidak mudah menyerah ditengah jalan. Analisa terhadap perkembangan usaha wajib dilakukan untuk mengetahui perkembangan bisnis yang sedang dijalankan tersebut. Selalu kreatif adalah salah satu kunci sukses buat mahasiswa yang sedang merintis bisnis. Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu inspirasi buat kita semua.

Senin, 20 Januari 2014

Manajemen Bencana Model Khilafah Islamiyyah

Foto: Manajemen Bencana Model Khilafah Islamiyyah

Bencana alam, baik karena faktor-faktor alam maupun akibat ulah tangan manusia merupakan bagian dari qadla’ Allah SWT yang harus diterima dengan penuh keridlaan dan kesabaran.    Seorang Mukmin dituntut meyakini bahwasanya tidak ada satupun musibah yang menimpa umat manusia kecuali atas izin Allah.   Tidak hanya itu saja, seorang Mukmin diperintahkan untuk mengambil pelajaran dari musibah agar ia memperbaiki diri dan kembali taat kepada Allah SWT.

Adapun dalam konteks penanganan terhadap musibah, Khilafah Islamiyah menggariskan kebijakan-kebijakan komprehensif yang terhimpun dalam manajemen bencana model Khilafah Islamiyah.  Manajemen bencana model Khilafah Islamiyah tegak di atas akidah Islamiyah.  Prinsip-prinsip pengaturannya didasarkan pada syariat Islam, dan ditujukan untuk kemashlahatan rakyat.  Manajemen bencana Khilafah Islamiyah meliputi penanganan pra bencana, ketika, dan sesudah bencana.

Penangangan pra bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mencegah atau menghindarkan penduduk dari bencana. Kegiatan ini meliputi pembangunan sarana-sarana fisik untuk mencegah bencana, seperti pembangunan kanal, bendungan, pemecah ombak, tanggul, dan lain sebagainya.  Reboisasi (penanaman kembali), pemeliharaan daerah aliran sungai dari pendangkalan, relokasi, tata kota yang berbasis pada amdal,  memelihara kebersihan lingkungan, dan lain-lain; juga termasuk dalam kegiatan pra bencana.

Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah membangun mindset dan kepedulian masyarakat, agar mereka memiliki persepsi yang benar terhadap bencana; dan agar mereka memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, peka terhadap bencana, dan mampu melakukan tindakan-tindakan yang benar ketika dan sesudah bencana.   Untuk merealisasikan hal ini, khalifah akan melakukan edukasi terus-menerus, khususnya warga negara yang bertempat tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam; seperti warga di lereng gunung berapi, pinggir sungai dan laut, dan daerah-daerah rawan lainnya.   Edukasi meliputi pembentukan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penjagaan dan perlindungan lingkungan; serta peningkatan pengetahuan mereka terhadap penanganan ketika dan pasca bencana.   Harapannya, masyarakat terbiasa peduli terhadap lingkungannya dan mengetahui cara untuk mengantisipasi dan menangani bencana, dan me-recovery lingkungannya yang rusak—akibat  bencana—agar kembali berfungsi normal seperti semula.

Selain itu, Khilafah Islamiyah membentuk tim-tim SAR yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis dalam menangani bencana.  Tim ini dibentuk secara khusus dan dibekali dengan kemampuan dan peralatan yang canggih–seperti alat telekomunikasi, alat berat, serta alat-alat evakuasi korban bencana, dan lain-lain–, sehingga mereka selalu siap sedia (ready for use) diterjunkan di daerah-daerah bencana.  Tim ini juga bergerak secara aktif melakukan edukasi terus-menerus kepada masyarakat, hingga masyarakat memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, menangani, dan me-recovery diri dari bencana.

Adapun manajemen ketika terjadi bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian material akibat bencana.  Kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan adalah evakuasi korban secepat-secepatnya, membuka akses jalan dan komunikasi dengan para korban, serta memblokade atau mengalihkan material bencana (seperti banjir, lahar, dan lain-lain) ke tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, atau menyalurkannya kepada saluran-saluran yang sudah dipersiapkan sebelumnya.   Kegiatan  lain lain yang tidak kalah penting adalah penyiapan lokasi-lokasi pengungsian, pembentuan dapur umum dan posko kesehatan, serta pembukaan akses-akses jalan maupun komunikasi untuk memudahkan team SAR untuk berkomunikasi dan mengevakuasi korban yang masih terjebak oleh bencana.   Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya kegiatan ini tergantung pada berhasil tidaknya kegiatan pra bencana.

Ilustrasi sederhana penanganan bencana yang dilakukan oleh Daulah Khilafah Islamiyah adalah apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra ketika menangani paceklik yang menimpa jazirah Arab.   Pada saat itu, orang-orang mendatangi Kota Madinah–pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah—untuk meminta bantuan pangan. Umar bin Khaththab ra segera membentuk tim yang terdiri dari beberapa orang sahabat, seperti Yazid bin Ukhtinnamur, Abdurrahman bin al-Qari, Miswar bin Makhramah, dan Abdullah bin Uthbah bin Mas’ud ra.  Setiap hari, keempat orang sahabat yang mulia ini melaporkan seluruh kegiatan mereka kepada Umar bin Khaththab ra, sekaligus merancang apa yang akan dilakukan besok harinya.   Umar bin Khaththab ra menempatkan mereka di perbatasan Kota Madinah dan memerintahkan mereka untuk menghitung orang-orang yang memasuki Kota Madinah.  Jumlah pengungsi yang mereka catat jumlahnya terus meningkat.  Pada suatu hari, jumlah orang yang makan di rumah Khalifah Umar bin Khaththab ra berjumlah 10 ribu  orang, sedangkan orang yang tidak hadir di rumahnya, diperkirakan berjumlah 50 ribu orang.   Pengungsi-pengungsi itu tinggal di Kota Madinah selama musim paceklik. Dan selama itu pula mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Khalifah Umar bin Khaththab ra.   Setelah musim paceklik berakhir, Umar bin Khaththab ra memerintahkan agar pengungsi-pengungsi itu diantarkan kembali di kampung halamannya masing-masing.  Setiap pengungsi dan keluarganya dibekali dengan bahan makanan dan akomodasi lainnya, sehingga mereka kembali ke kampung halamannya dengan tenang dan penuh kegembiraan.

Aspek yang ketiga adalah manajemen pasca bencana, yakni seluruh kegiatan yang ditujukan untuk; (1)  me-recovery korban bencana agar mereka mendapatkan pelayanan yang baik selama berada dalam pengungsian dan memulihkan kondisi psikis mereka agar tidak depresi, stres, ataupun dampak-dampak psikologis kurang baik lainnya.   Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kebutuhan-kebutuhan vital mereka, seperti makanan, pakaian, tempat istirahat yang memadai, dan obat-obatan serta pelayanan medis lainnya. Recovery mental bisa dilakukan dengan cara memberikan taushiyah-taushiyah atau ceramah-ceramah untuk mengokohkan akidah dan nafsiyah para korban; (2) me-recovery lingkungan tempat tinggal mereka pasca bencana, kantor-kantor pemerintahan maupun tempat-tempat vital lainnya, seperti tempat peribadahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lainnya.  Khilafah Islamiyah, jika memandang tempat terkena bencana, masih layak untuk di-recovery, maka, ia akan melakukan perbaikan-perbaikan secepatnya agar masyarakat bisa menjalankan kehidupannya sehari-harinya secara normal, seperti sedia kala.  Bahkan jika perlu, khalifah akan merelokasi penduduk ke tempat lain yang lebih aman dan kondusif.   Untuk itu, Khalifah Islamiyah akan menerjunkan tim ahli untuk meneliti dan mengkaji langkah-langkah terbaik bagi korban bencana alam.   Mereka akan melaporkan opsi terbaik kepada khalifah untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan profesional.

Inilah langkah-langkah yang akan ditempuh khalifah untuk menangani bencana yang melanda di wilayah Khilafah Islamiyah.  Manajemen semacam ini disusun dengan berpegang teguh pada prinsip “wajibnya seorang Khalifah melakukan ri’ayah (pelayanan) terhadap urusan-urusan rakyatnya”.  Pasalnya, khalifah adalah seorang pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanan yang ia lakukan.  Jika ia melayani rakyatnya dengan pelayanan yang baik, niscaya ia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah.  Sebaliknya, jika ia lalai dan abai dalam melayani urusan rakyat, niscaya, kekuasaan yang ada di tangannya justru akan menjadi sebab penyesalan dirinya kelak di hari akhir.  Wallahu a’lam bish shawab.[] [Syamsuddin Ramadhan An Nawiy] (hizbut-tahrir.or.id)

---------
Terus Dukung Opini Syariah dan Khilafah dengan klik LIKE, KOMENTAR, TAG dan BERBAGILAH Informasi ini. Semoga tercatat sebagai amal sholih buat kita bersama.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
www.hizbut-tahrir.or.id
Facebook: www.facebook.com/muslimah4khilafah
Twitter: www.twitter.com/Women4Khilafah
Youtube: www.youtube.com/user/MUSLIMAHMEDIACENTER 
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Bencana alam, baik karena faktor-faktor alam maupun akibat ulah tangan manusia merupakan bagian dari qadla’ Allah SWT yang harus diterima dengan penuh keridlaan dan kesabaran. Seorang Mukmin dituntut meyakini bahwasanya tidak ada satupun musibah yang menimpa umat manusia kecuali atas izin Allah. Tidak hanya itu saja, seorang Mukmin diperintahkan untuk mengambil pelajaran dari musibah agar ia memperbaiki diri dan kembali taat kepada Allah SWT.

Adapun dalam konteks penanganan terhadap musibah, Khilafah Islamiyah menggariskan kebijakan-kebijakan komprehensif yang terhimpun dalam manajemen bencana model Khilafah Islamiyah. Manajemen bencana model Khilafah Islamiyah tegak di atas akidah Islamiyah. Prinsip-prinsip pengaturannya didasarkan pada syariat Islam, dan ditujukan untuk kemashlahatan rakyat. Manajemen bencana Khilafah Islamiyah meliputi penanganan pra bencana, ketika, dan sesudah bencana.

Penangangan pra bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mencegah atau menghindarkan penduduk dari bencana. Kegiatan ini meliputi pembangunan sarana-sarana fisik untuk mencegah bencana, seperti pembangunan kanal, bendungan, pemecah ombak, tanggul, dan lain sebagainya. Reboisasi (penanaman kembali), pemeliharaan daerah aliran sungai dari pendangkalan, relokasi, tata kota yang berbasis pada amdal, memelihara kebersihan lingkungan, dan lain-lain; juga termasuk dalam kegiatan pra bencana.

Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah membangun mindset dan kepedulian masyarakat, agar mereka memiliki persepsi yang benar terhadap bencana; dan agar mereka memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, peka terhadap bencana, dan mampu melakukan tindakan-tindakan yang benar ketika dan sesudah bencana. Untuk merealisasikan hal ini, khalifah akan melakukan edukasi terus-menerus, khususnya warga negara yang bertempat tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam; seperti warga di lereng gunung berapi, pinggir sungai dan laut, dan daerah-daerah rawan lainnya. Edukasi meliputi pembentukan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penjagaan dan perlindungan lingkungan; serta peningkatan pengetahuan mereka terhadap penanganan ketika dan pasca bencana. Harapannya, masyarakat terbiasa peduli terhadap lingkungannya dan mengetahui cara untuk mengantisipasi dan menangani bencana, dan me-recovery lingkungannya yang rusak—akibat bencana—agar kembali berfungsi normal seperti semula.

Selain itu, Khilafah Islamiyah membentuk tim-tim SAR yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis dalam menangani bencana. Tim ini dibentuk secara khusus dan dibekali dengan kemampuan dan peralatan yang canggih–seperti alat telekomunikasi, alat berat, serta alat-alat evakuasi korban bencana, dan lain-lain–, sehingga mereka selalu siap sedia (ready for use) diterjunkan di daerah-daerah bencana. Tim ini juga bergerak secara aktif melakukan edukasi terus-menerus kepada masyarakat, hingga masyarakat memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, menangani, dan me-recovery diri dari bencana.

Adapun manajemen ketika terjadi bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian material akibat bencana. Kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan adalah evakuasi korban secepat-secepatnya, membuka akses jalan dan komunikasi dengan para korban, serta memblokade atau mengalihkan material bencana (seperti banjir, lahar, dan lain-lain) ke tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, atau menyalurkannya kepada saluran-saluran yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan lain lain yang tidak kalah penting adalah penyiapan lokasi-lokasi pengungsian, pembentuan dapur umum dan posko kesehatan, serta pembukaan akses-akses jalan maupun komunikasi untuk memudahkan team SAR untuk berkomunikasi dan mengevakuasi korban yang masih terjebak oleh bencana. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya kegiatan ini tergantung pada berhasil tidaknya kegiatan pra bencana.

Ilustrasi sederhana penanganan bencana yang dilakukan oleh Daulah Khilafah Islamiyah adalah apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra ketika menangani paceklik yang menimpa jazirah Arab. Pada saat itu, orang-orang mendatangi Kota Madinah–pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah—untuk meminta bantuan pangan. Umar bin Khaththab ra segera membentuk tim yang terdiri dari beberapa orang sahabat, seperti Yazid bin Ukhtinnamur, Abdurrahman bin al-Qari, Miswar bin Makhramah, dan Abdullah bin Uthbah bin Mas’ud ra. Setiap hari, keempat orang sahabat yang mulia ini melaporkan seluruh kegiatan mereka kepada Umar bin Khaththab ra, sekaligus merancang apa yang akan dilakukan besok harinya. Umar bin Khaththab ra menempatkan mereka di perbatasan Kota Madinah dan memerintahkan mereka untuk menghitung orang-orang yang memasuki Kota Madinah. Jumlah pengungsi yang mereka catat jumlahnya terus meningkat. Pada suatu hari, jumlah orang yang makan di rumah Khalifah Umar bin Khaththab ra berjumlah 10 ribu orang, sedangkan orang yang tidak hadir di rumahnya, diperkirakan berjumlah 50 ribu orang. Pengungsi-pengungsi itu tinggal di Kota Madinah selama musim paceklik. Dan selama itu pula mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Khalifah Umar bin Khaththab ra. Setelah musim paceklik berakhir, Umar bin Khaththab ra memerintahkan agar pengungsi-pengungsi itu diantarkan kembali di kampung halamannya masing-masing. Setiap pengungsi dan keluarganya dibekali dengan bahan makanan dan akomodasi lainnya, sehingga mereka kembali ke kampung halamannya dengan tenang dan penuh kegembiraan.

Aspek yang ketiga adalah manajemen pasca bencana, yakni seluruh kegiatan yang ditujukan untuk; (1) me-recovery korban bencana agar mereka mendapatkan pelayanan yang baik selama berada dalam pengungsian dan memulihkan kondisi psikis mereka agar tidak depresi, stres, ataupun dampak-dampak psikologis kurang baik lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kebutuhan-kebutuhan vital mereka, seperti makanan, pakaian, tempat istirahat yang memadai, dan obat-obatan serta pelayanan medis lainnya. Recovery mental bisa dilakukan dengan cara memberikan taushiyah-taushiyah atau ceramah-ceramah untuk mengokohkan akidah dan nafsiyah para korban; (2) me-recovery lingkungan tempat tinggal mereka pasca bencana, kantor-kantor pemerintahan maupun tempat-tempat vital lainnya, seperti tempat peribadahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lainnya. Khilafah Islamiyah, jika memandang tempat terkena bencana, masih layak untuk di-recovery, maka, ia akan melakukan perbaikan-perbaikan secepatnya agar masyarakat bisa menjalankan kehidupannya sehari-harinya secara normal, seperti sedia kala. Bahkan jika perlu, khalifah akan merelokasi penduduk ke tempat lain yang lebih aman dan kondusif. Untuk itu, Khalifah Islamiyah akan menerjunkan tim ahli untuk meneliti dan mengkaji langkah-langkah terbaik bagi korban bencana alam. Mereka akan melaporkan opsi terbaik kepada khalifah untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan profesional.

Inilah langkah-langkah yang akan ditempuh khalifah untuk menangani bencana yang melanda di wilayah Khilafah Islamiyah. Manajemen semacam ini disusun dengan berpegang teguh pada prinsip “wajibnya seorang Khalifah melakukan ri’ayah (pelayanan) terhadap urusan-urusan rakyatnya”. Pasalnya, khalifah adalah seorang pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanan yang ia lakukan. Jika ia melayani rakyatnya dengan pelayanan yang baik, niscaya ia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah. Sebaliknya, jika ia lalai dan abai dalam melayani urusan rakyat, niscaya, kekuasaan yang ada di tangannya justru akan menjadi sebab penyesalan dirinya kelak di hari akhir. Wallahu a’lam bish shawab.[] [Syamsuddin Ramadhan An Nawiy] (hizbut-tahrir.or.id)

Senin, 30 Desember 2013

Refleksi Akhir Tahun 2013


Indonesia, negeri kaya di khatulistiwa, tak henti dirundung nestapa. Nasib serupa dialami kaum Muslim di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, dinamika politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan selama 2013 menunjukkan betapa negeri ini belum mapan dan kian jauh dari harapan. Rangkaian peristiwa menonjol, terangkum dalam kilas balik berikut ini.

Politik: Demokrasi dan Gurita Korupsi

Tahun 2013 menjadi tahun yang penting menjelang suksesi kepemimpinan Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus lengser pada 2014, setelah memimpin selama dua periode.

Berbagai ancang-ancang dilakukan oleh partai politik untuk berebut kursi tertinggi negeri Muslim terbesar di dunia ini. Puluhan partai politik mendaftarkan diri. Namun hanya 12 partai politik nasional yang akhirnya berhak maju ke pemilihan umum mendatang. Hampir semuanya adalah partai-partai lama. Kalau pun baru, orangnya stok lama.

Di tengah persiapan menjelang Pemilu, tabir busuk partai politik mulai terbuka. Syahwat mereka mengumpulkan pundi-pundi uang dengan segala cara untuk kepentingan demokrasi tak bisa ditahan lagi. Jadilah partai politik menjadi sarang bercokolnya para koruptor. Wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR satu per satu dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Setelah tahun sebelumnya M Nazaruddin (bendahara Partai Demokrat) dijebloskan ke penjara karena terbukti korupsi giliran berikutnya adalah teman-temannya. Ada Angelina Sondakh yang November lalu dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh Mahkamah Agung. Sementara Andi Alfian Mallarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga dari Partai Demokrat, ditahan KPK karena diduga terlibat korupsi Wisma Atlet di Hambalang. Kasus yang sama menyeret mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Padahal mereka ini sebelumnya adalah bintang iklan: “Katakan tidak pada korupsi!”

Bukan hanya Partai Demokrat, utak-atik proyek pun dilakukan oleh kader Partai Keadilan Sejahtera. Tak tanggung-tanggung, pelakunya adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq. Di penghujung Januari, ia ditangkap KPK karena terlibat dalam pengaturan impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang. Di persidangan, Lutfi dinyatakan bersalah dan divonis 16 tahun penjara dan hartanya disita.

Korupsi ini tidak hanya menjadi domain wakil rakyat, birokrat pun terlibat. Beberapa hari sebelum Luthfi, Irjen Pol Joko Susilo digelandang KPK. Ia didakwa terlibat korupsi simulator SIM. Di persidangan Joko divonis 10 tahun penjara.

Rupanya, korupsi ini sudah menjadi penyakit akut dan menjangkiti semua lini. Agustus 2013, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini tertangkap tangan menerima suap di rumahnya. Uang itu dari perusahaan migas yang ingin memenangi tender.

Dan yang paling spektakuler di tahun 2013 adalah tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK. Ia dicokok di rumah dinasnya, komplek pejabat tinggi negara karena diduga menerima uang suap dalam kasus Pilkada di Kab Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Bersamanya digelandang pula kader Partai Golkar Chairunnisa.

Ternyata Akil tidak hanya bermain di satu Pilkada itu saja. Ia pun diduga menerima suap dalam kasus Pilkada Lebak, Banten. Saat itu pula KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardhana, adik kandung Gubernur Banten Atut Chosiyah. Dari sinilah, berbagai kasus korupsi di Banten oleh keluarga Atut mulai terkuak. Terungkap pula, dinasti Atut menguasai hampir semua lini pemerintahan di provinsi paling barat pulau Jawa itu. Dan ada dugaan, terjadi penyalahgunaan kekuasaan di dalamnya.

Sepak terjang dinasti Atut ini pun menambah deret panjang jejak korupsi di birokrasi. Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 309 kepala daerah di Tanah Air terjerat kasus korupsi sejak pemilihan kepala daerah secara langsung pada 2005, baik berstatus tersangka, terdakwa maupun terpidana.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan menilai faktor utama tindak pidana korupsi yang dilakukan para kepala daerah itu adalah tingginya biaya politik selama pemilihan umum kepala daerah berlangsung. “Karena dalam politik tidak ada yang gratis.”

Itulah mengapa, politik dinasti muncul di daerah. Begitu salah satu bagian dinasti meraih kursi, singgasana itu akan terus dipertahankan pada dinastinya. Pakar menyebut ini sebagai ‘cacat bawaan demokrasi’.

Hampir semua lini terlibat korupsi. Tak terkecuali, para pejabat tinggi. Wakil Presiden Boediono diperiksa KPK karena diduga bertanggung jawab atas pengucuran dana bagi Bank Century, Rp 6.7 triliun. Demikian pula Istana disebut-sebut terlibat dalam berbagai tindak korupsi dalam kasus impor daging sapi dan Hambalang.

Bersamaan dengan itu, pemerintah dan DPR berusaha mengebiri ormas dengan melarang mereka menggunakan asas Islam dan bergerak di bidang politik. Penentangan pun bermunculan. Akhirnya, UU Ormas disahkan dan berbagai niat pemerintah tak kesampaian.

Ekonomi: Jago Utang, Dicaplok Asing

Pembangunan di Indonesia ternyata lebih mengandalkan utang daripada sumber kekayaan alam. Hingga September 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.273,76 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 95,81 triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.

Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012 yang sebesar Rp 1.977,71 triliun, utang pemerintah di September 2013 naik cukup tinggi. Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 27,5 persen hingga September 2013.

Utang ini menjadi andalan Indonesia karena kekayaan alam telah tergadaikan kepada asing. Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Pratikno mengatakan, hingga September aset negara sekitar 70-80 persen telah dikuasi bangsa asing. Tanpa usaha keras untuk mengambilnya kembali, aset itu semuanya akan jatuh ke tangan orang asing.

Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan misalnya, bangsa asing telah menguasai lebih dari 50 persen. Sektor migas dan batu bara antara 70-75 persen, telekomunikasi antara 70 persen dan lebih parah adalah pertambambangan hasil emas dan tembaga yang dikuasai asng mencapai 80-85 persen.

Dalam situasi seperti itu pemerintah tak berkutik. Titah asing tak bisa ditolak. Jadilah pemerintah membebek perintah asing untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Mulai Sabtu (22/6/2013) pemerintah menetapkan, harga BBM bersubsidi jenis premium naik Rp 2.000 per liter dan harga jual Solar naik Rp 1.000 per liter.

Dengan kenaikan tersebut, maka terhitung mulai Sabtu (22/6), harga jual premium yang semula Rp 4.500 per liter kini menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan harga Solar yang semula Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter. Pemerintah beralasan, meningkatnya harga minyak dunia dan membengkaknya konsumsi BBM, telah mengakibatkan subsidi BBM mendekati Rp 300 triliun dan defisit anggaran melampaui 3 persen. Anehnya, DPR yang katanya wakil rakyat, malah setuju dengan pemerintah dan menolak aspirasi rakyat.

Ketika para pakar berpendapat kenaikan harga BBM ini akan menaikkan inflasi dan kemiskinan lebih dari 2 persen, dalam pidato kenegaraan di depan DPR Agustus 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru mengklaim kemiskinan di Indonesia menurun. Tercatat tingkat penurunan angka kemiskinan di 2004 hingga 16,66 persen menjadi 11,37 persen hingga Maret 2013.

Padahal fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung semakin kronis. Ini pula yang dirasakan oleh Gubernur DKI yang baru Joko Widodo. Saat sidang paripurna DPRD DKI Jakarta April 2013, Jokowi memaparkan jumlah penduduk miskin pada bulan September 2012 sebesar 366.770 orang atau 3,70 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September 2011 yang berjumlah 355.200 orang atau 3,64 persen.

Angka kemiskinan ini berkorelasi positif dengan jumlah pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka sebesar 6,25 persen atau sebanyak 7,39 juta orang (per Agustus 2013) atau meningkat sebesar 6,14 persen (7,24 juta orang) dibandingkan periode yang sama 2012.
Kepala BPS Suryamin Rabu (6/11/2013) menjelaskan, bertumbuhnya jumlah pengangguran ini lantaran adanya perlambatan ekonomi pada tahun ini, terutama pada triwulan III/2013, di mana ekonomi tumbuh hanya 5,62 persen. “Perlambatan ekonomi ini menyebabkan pengurangan lapangan kerja. Akhirnya kurang ada penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.

Ekonomi yang kian sulit mendorong para buruh terus berupaya mendapatkan perbaikan penghasilan. Sepanjang tahun 2013, aksi buruh terjadi di mana-mana. Mereka menuntut perbaikan upah minimum. Para pengusaha pun keberatan karena mereka banyak terbebani biaya siluman alias pungutan liar. Ini diakui sendiri oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Sementara buruh merasa upahnya tak lagi cukup untuk hidup. Konflik itu terus berkepanjangan hingga akhir tahun.

Dalam situasi seperti ini, pemerintah meminta DPR menyetujui anggaran negara tahun 2014. Postur APBN itu menunjukkan kenaikan pengeluaran pemerintah. Ironisnya, sebagian besar pengeluaran APBN kita ternyata bukan untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk yang lain: membayar utang dan bunganya; gaji pegawai negeri; juga fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat. Bahkan tren pengeluaran untuk fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat meningkat dari tahun ke tahun. Sebaliknya, pengeluaran untuk rakyat—melalui subsidi—terus-menerus dikurangi. Sedangkan di sisi penerimaan berkurang. Lagi-lagi pemerintah mengandalkan penerimaan dari pajak, bukan sumber daya alam. Untuk itu pemerintah akan menggenjot pajak dan mengutang kepada negara lain/lembaga internasional.

Bahkan untuk menaikkan citra, pemerintah rela merogoh kocek Rp 109 miliar untuk menyelenggarakan pertemuan World Trade Organization di Bali, awal Desember lalu. Tidak ada yang didapat Indonesia kecuali pujian bahwa Indonesia menjadi pelaksana pertemuan WTO yang baik. Sementara kepentingan Indonesia dan negara berkembang melayang, kalah oleh kepentingan negara besar. Tragis.

Sosial Budaya: Kian Rusak dan Liberal

Tahun 2013 tak lepas dari konflik hirisontal. Demokrasi yang digadang-gadang mampu melahirkan tatanan masyarakat yang lebih baik ternyata sebaliknya. Masyarakat kian liberal dan terputus jalinan persaudaraannya.

Konflik antar anggota masyarakat berlangsung hampir setiap saat. Setiap masalah berujung kepada kekerasan, anarkisme. Bentrok antarkampung, antarsuku, antarpreman, antarsekolah, antarormas, antarpendukung calon kepala daerah, bahkan antargeng mewarnai pemberitaan televisi. Dan negara dibuat tak berdaya.

Budaya kekerasan ini berimbas kepada lahirnya manusia-manusia sadis. Kriminalitas tumbuh sampai taraf yang mengkhawatirkan. Pembunuhan terjadi dengan berbagai modus. Ada mutilasi (kasus Benget di Jakarta Timur) bahkan kepada orang terdekatnya (istri), menggunakan pembunuh bayaran (kasus Holly), dibunuh lalu dimasukkan koper (kasus Tante Heny), dibunuh pasangan suami istri (kasus penari telanjang) dan sebagainya.

Sementara dii kalangan remaja terjadi degradasi moral yang luar biasa. Seks bebas menggejala. Video mesum tak hanya dibuat kalangan dewasa, tapi remaja bahkan siswa SMP. Bahkan ada pelajar SMP di Surabaya yang menjadi mucikari untuk kawan-kawannya sendiri. Tak heran jika sekarang anak seusia SD pun ada yang melahirkan (kasus di Musi Banyuasin, Sumsel).

Tingginya angka perilaku seks bebas berimbas pada bertambahnya jumlah pengidap HIV/AIDS di kalangan remaja. Nah, demi mengerem wabah penyebaran virus HIV, pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementerian Kesehatan kemudian menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember hingga 7 Desember lalu dengan membagikan kondom secara gratis. Kebijakan ini disinyalir akan kian menyuburkan seks bebas. Tapi program ini dihentikan di tengah jalan setelah mendapat tantangan keras dari berbagai pihak.

Di sisi lain, pendidikan yang diharapkan mampu melahirkan generasi terbaik, gagal. Banyak koruptor justru pernah mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan diantaranya ada yang bergelar profesor dan doktor. Terbukti, pendidikan yang berjalan kering dari nilai-nilai moral dan etika, apalagi agama. Yang terlahir justru generasi yang permisif, hedonis, materalis, dan individualis.

Pemerintah sendiri seperti tak peduli dengan nasib generasi ini. Perhelatan Miss World digelar di Indonesia dengan berbagai dalih. Padahal semua tahu perhelatan itu adalah ajang eksploitasi wanita oleh kaum kapitalis. Akibat tekanan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan ormas Islam, akhirnya kontes Miss World dipindahkan ke Bali. Seolah dengan cara itu pemerintah telah berbuat kebaikan, padahal esensi ekploitasinya tetap saja terjadi.

Internasional: Umat Islam Teraniaya

Situasi dunia Islam belum berubah. Bahkan di beberapa tempat makin buruk. Umat Islam menjadi keganasan berbagai rezim. Di Suriah, lebih dari 150 ribu kaum Muslim dibantai oleh rezim Bashar Assad. Anehnya, dunia membiarkan pembunuhan massal tersebut.

Di Mesir, rezim militer Mesir dipimpin Abdul Fatah As Sisi menggulingkan pemerintahan Mursi yang baru berkuasa secara sah selama setahun. Kudeta ini menyebabkan konflik berkepanjangan. Rakyat menjadi sasaran kekejaman tentara.

Di Palestina, umat Islam masih menjadi bulan-bulanan tentara Israel. Rumah-rumah mereka dihancurkan dan diganti dengan permukiman Yahudi. Bahkan bagian bawah Masjid Al Aqsha dibuat terowongan untuk membangun tempat peribadatan kaum terlaknat tersebut. Umat Islam di Gaza diblokade dari segala penjuru. Terowongan yang menghubungkan Gaza-Mesir dihancurkan. Sementara itu, di Afghanistan umat Islam terus dijajah oleh Amerika Serikat dan penguasanya sendiri.



Di belahan dunia Islam lainnya, kaum minoritas Muslim tak beranjak dari kondisi terpuruk. Muslim di Xinjiang (Cina), Rohingya (Myanmar), dan Pattani (Thailand) berjuang untuk membebaskan diri dari kekejaman rezim penguasa. Sementara di Barat, minoritas Muslim sering mendapatkan perlakukan diskriminatif. Mereka semua tak bisa berbuat banyak, kecuali bertahan dan membela diri dengan kemampuan yang ada.

Di sisi lain, negara adidaya Amerika Serikat mulai berjalan gontai. Krisis ekonomi membuat negara itu limbung. Utang kian menumpuk. Rezim Obama bersitegang dengan Kongres terkait anggaran belanja negara sehingga pemerintahan AS sempat mengalami shutdown Oktober lalu karena rencana pemerintah menambah utang tak disetujui oleh Kongres.



Tidak hanya krisis ekonomi, AS pun mengalami krisis sosial. Kriminalitas meningkat, termasuk pembunuhan massal. Di penghujung tahun, markas Angkatan Laut diserang, 13 tewas. Demikian pula pengangguran dan kemiskinan mulai tampak. Gelandangan terlihat di beberapa sudut kota. Kendati begitu, AS secara militer merasa masih cukup kuat. Dengan kemajuan teknologinya, AS menyadap puluhan negara termasuk Indonesia. Aksi Amerika ini dibantu oleh sekutunya yakni Australia dan Inggris. Banyak negara marah atas aksi Amerika itu. Tapi tidak demikian dengan Indonesia. Rezim SBY tak berani protes kepada AS. Dan kepada Australia, SBY hanya mengirim surat dan menarik duta besar Indonesia dari Canberra. Begitu PM Australia Abbot menyatakan Australia tidak akan menghentikan aksi penyadapannya, SBY juga diam saja. Tak bisa apa-apa.





AKAR MASALAH

Krisis politik, sosial, budaya, hukum, ekonomi, dan sebagainya yang terjadi di dunia, khususnya di negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia, saat ini, tidak dapat dipisahkan dari ideologi Kapitalisme. Artinya, ideologi Kapitalisme yang diterapkan itulah yang menjadi sumber dan akar berbagai krisis tersebut. Sebagaimana diketahui, ide dasar Kapitalisme adalah sekularisme, yaitu pemisahan antara agama dengan kehidupan. Sumber hukum dalam ideologi ini dari akal semata, karena pada satu sisi keberadaan Tuhan diakui, namun di sisi lain manusialah yang dianggap layak untuk menetapkan berbagai aturan.

Ideologi merupakan pandangan hidup yang menjadi asas dalam berbagai aspek kehidupan negara, seperti ekonomi, politik, budaya, hukum, pemerintahan dan lainnya. Di Indonesia, Kapitalisme telah dipilih oleh pemerintah Orde Baru sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai persoalan saat itu yang dihadapi saat itu. Diantaranya melakukan liberalisasi ekonomi dan pasar, serta mengikatkan diri dengan IMF dan Bank Dunia yang memberikan utang. Pada sisi lain, Indonesia harus membuka pasar dan kekayaan alamnya untuk dieksploitasi oleh pihak asing atas nama investasi dan pembangunan ekonomi.

Di era reformasi, Indonesia semakin menyempurnakan agenda kapitalistiknya. Lahir berbagai undang-undang yang pro-kapitalis seperti UU Migas, UU Sumber Daya Air, UU Penanaman Modal, UU Kelistrikan dan sebagainya. Berdasarkan UU liberal inilah berbagai kebijakan ekonomi dikeluarkan yang kenyataannya justru menimbulkan berbagai problem baru. Misalnya, kemiskinan dan pengangguran bukannya menurun, justru terus meningkat. Kekayaan sumber alam dikeruk asing, sementara utang negara terus menumpuk.

Kapitalisme gagal menyejahterakan warga dunia. Kapitalisme menciptakan ketidakadilan ekonomi dan kemiskinan struktural, dan hanya menyenangkan para kapitalis. Meskipun terbukti gagal, namun kapitalisme masih bisa bertahan hingga saat ini. Penyebabnya karena adanya dukungan imperialisme atau penjajahan global. Kapitalisme bersama turunannya yakni liberalisme, pluralisme, demokrasi, dan HAM dipaksakan oleh para kapitalis yang bekerja sama dengan kaum imperialis agar dijadikan ideologi oleh negara-negara di dunia. Tujuannya agar mereka bisa menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk mengeruk kekayaan negara-negara tersebut dan menguasasinya secara politik.

Secara politik, AS dan Eropa, menjajakan sistem demokrasi yang dikatakan sebagai sistem politik yang akan membawa pada kehidupan yang lebih baik, sejahtera, dan modern. Padahal kenyataannya, demokrasi yang bertumpu pada ide liberalisme (kebebasan) ini telah menciptakan berbagai bencana yang menimpa umat manusia di seluruh dunia. Ide ini telah mengakibatkan berbagai krisis global serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di dunia. Kerusakan yang ditimbulkan oleh ide liberalisme di negeri-negeri Muslim secara ringkas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Pertama, kebebasan beragama. Dalam demokrasi seseorang bebas untuk beragama ataupun tidak beragama. Seseorang juga bebas untuk berpindah-pindah agama, sehingga agama menjadi sekedar asesoris seperti halnya pakaian yang bisa diganti setiap saat. Maka bisa dipastikan, generasi yang tumbuh dalam sistem demokrasi akan semakin memandang remeh ajaran agama. Mereka tak segan berpindah agama sekedar untuk memenuhi persyaratan pernikahan misalnya. Akhirnya agama sekedar didudukkan sebagai penanda status seseorang, sama seperti suku, komunitas, dsb.

Kedua, kebebasan berpendapat. Dalam demokrasi, setiap individu berhak mengembangkan pendapat atau ide apapun. Tak penting, pendapat atau ide itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Satu-satunya tolok ukur yang dipakai adalah kebebasan itu sendiri, serta kepentingan, baik kepentingan diri maupun kelompoknya. Karenanya, undang-undang dan peraturan yang lahir dari gedung parlemen pada dasarnya sekadar alat untuk mengakomodir kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan rakyat. Sebagai contoh, rencana kenaikan BBM beberapa waktu lalu ditentang oleh hampir seluruh rakyat di negeri ini, namun tetap saja disetujui oleh anggota DPR. Itu merupakan bukti bahwa mereka memang tidak pernah peduli pada kepentingan rakyat sehingga tidak layak disebut sebagai wakil rakyat. Hasilnya, para anggota dewan saat ini ‘sukses’ mensejahterakan dirinya dan partainya, sementara rakyat makin terjepit dalam penderitaan.

Ketiga, kebebasan kepemilikan. Kebebasan ini memberikan hak kepada siapapun untuk memiliki harta sekaligus mengembangkannya. Hal ini menjadi jalan bagi para kapitalis yang berkolaborasi dengan penguasa di negeri ini untuk menjarah kekayaan alam yang notabene milik seluruh rakyat. Di Indonesia, pihak asing bahkan diberikan kebebasan untuk menguasai sumberdaya alam milik rakyat. Di sektor migas misalnya, saat ini di Indonesia ada 60 kontraktor penguasa migas yang terkategori ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok Super Major (ExxonMobile, Total Fina Elf, BP Amoco Arco, dan Texaco) yang menguasai cadangan minyak 70 persen dan gas 80 persen. Kelompok Major (Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex) yang menguasai cadangan minyak 18 persen dan gas 15 persen. Terakhir kelompok perusahaan independen yang menguasai cadangan minyak 12 persen dan gas 5 persen.

Ironisnya, pada satu sisi perusahaan migas asing tersebut leluasa mengeruk kekayaan negeri ini, pada sisi lain Indonesia jatuh dalam perangkap utang. Total utang Pemerintah Pusat per 30 September 2013 sudah mencapai Rp 2.274 triliun. Menurut data Kementerian Keuangan (28/10/2013), rencana cicilan pokok dan bunga utang 2013 sebesar Rp 299,708 triliun (cicilan pokok Rp 186, 5 dan cicilan bunga Rp 113,2 triliun) atau 17,3 % dari belanja APBN-P 2013.

Kebijakan yang tidak pro rakyat ini muncul dari pola pikir pemerintah yang liberal dan kapitalistik yang didukung oleh DPR yang melahirkan UU dan regulasi yang liberal dan kapitalistik seperti UU Migas No. 22 Tahun 2001 dan UU Minerba no. 4 Tahun 2009. Pada kasus PT Freeport Indonesia misalnya, Indonesia seharusnya mendapatkan keuntungan Rp 75–100 triliun pertahun seandainya pengelolaan tambang itu dikelola oleh negara bukan asing.

Korporasi asing disamping membutuhkan bahan-bahan mentah untuk menjalankan industrinya, juga membutuhkan pasar untuk produk-produk industrinya. Hal inilah yang mendorong negara-negara kapitalis bersaing guna menjajah sebuah negara melalui lembaga yang mereka bentuk, seperti IMF, WTO, dan APEC. Tujuan utamanya tentu saja untuk mengeksploitasi kekayaan alam mereka serta mengendalikan berbagai kebijakan ekonomi dan politik di negara tersebut.

Keempat, kebebasan bertingkah laku. Kebebasan berperilaku ini telah menyuburkan berbagai penyakit sosial. Menurut data Kementerian Kesehatan, jika tidak ada program terobosan dalam penanggulangan HIV/AIDS maka pada tahun 2025 akan ada 1.817.700 orang terinfeksi AIDS. Anehnya, penanggulangan HIV/AIDS tersebut yang digagas Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama Kementerian Kesehatan adalah dengan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada awal Desember lalu. Padahal kampanye PKN tersebut lebih tepat disebut sebagai kampanye pada seks bebas dan iklan penggunaan kondom yang akan menguntungan perusahaan kondom.

Tingginya penderita penyakit HIV/AIDS tersebut sebagai pertanda suburnya praktik seks bebas dan zina di negeri berpenduduk mayoritas Muslim. Pemicunya tentu saja adalah kebebasan tingkah laku yang dipertontonkan melalui berbagai tayangan berbau porno di berbagai tv dan media cetak. Termasuk pagelaran yang menampilkan kecantikan wanita seperti acara Miss World di Bali beberapa waktu lalu. Semua itu berkontribusi nyata terhadap kerusakan akhlak masyarakat, namun pemerintah tidak berdaya mencegahnya karena alasan kebebasan bertingkah laku.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2013 sebagaimana diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

Setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Dikuasainya sumber daya kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di seluruh sendi di seantero negeri, konflik horizontal yang tiada henti, kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja yang tumbuh di mana-mana adalah bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu. Ditambah dengan kedzaliman yang diderita umat di berbagai negara, serta sulitnya perubahan ke arah Islam dilakukan oleh karena dihambat oleh negara Barat yang tidak kehilangan kendali kontrol atas wilayah-wilayah di Dunia Islam, semestinya menyadarkan kita semua untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai oleh Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama kapitalisme yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia.
Demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang kepada kehendak rakyat. Tapi dalam kenyataannya negara-negara Barat tidak pernah membiarkan rakyat di negeri-negeri muslim membawa negaranya ke arah Islam. Mereka selalu berusaha agar sistem yang diterapkan tetaplah sistem sekuler meski dibolehkan dengan selubung Islam, serta penguasanya tetaplah mereka mau berkompromi dengan kepentingan Barat. Itulah yang terjadi saat ini di negeri ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, khususnya di bidang ekonomi dan politik yang sangat pro terhadap kepentingan Barat. Cengkeraman Barat juga tampak di negeri-negeri muslim yang tengah bergolak seperti di Suriah, begitu juga di Mesir dan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. Kenyataan ini juga semestinya memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi oleh kepentingan negara penjajah. Juga peringatan kepada penguasa dimanapun untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya kebenaran Islam, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan kesetiaan pada negara penjajah.
Bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini seperti sebagiannya telah diuraikan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu..
Karena itu, harus ada usaha sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta kerjasama dari seluruh komponen umat Islam di negeri ini untuk menghentikan sekularisme dan menegakkan syariah dan khilafah. Hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang khalifah, Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta, sedemikian sehingga kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi.


sumber : 

Komunitas Rindu Syariah & Khilafah

Perkembangan Teknologi Informasi

Dizaman yang serba canggih ini, alat komunikasi pun berkembang begitu pesat dan cepat. Seperti yang kita tau, teknologi semakin berkembang dari hari ke hari. Perkembangan tekonogi merambat pada segala bidang kehidupan terutama pada bidang komunikasi.
Sistem komunikasi sendiri merupakan suatu konsep dimana dalam komunikasi tersebut terdapat makna dari suatu informasi dan perangkat-perangkat lainnya seperti sinyal, kode-kode yang abstrak dan berubah-ubah. Dalam percakapan di telepon, sistem komunikasi yang ada dipesawat telepon tersebut bukan hanya pesan tapi juga penerima telepon, saluran telepon dan perangkat-perangkat lainnya.
Dalam suatu sistem komuniksai tidak hanya terbatas pada cara bertukar informasi, tapi juga pada peralatan yang digunakan, pengaplikasiannya, implikasi teknologi komunikasi tersebut, manipulasi, dan potensi pertukaran informasi dalam sistem komuniksai tersebut. Dunia komunikasi dan teknologinya saling berhubungan erat. Tanpa adanya teknologi komunikasi yang canggih maka komunikasi pun tidak akan berjalan dengan baik. Jika kita mengikuti perkembangan tekonologi komunikasi maka tak lepas dari pandangan kita, dunia teknologi itu merupakan dunia yang cepat berubah. Saya akan berbagi informasi tentang teknologi komuniksai yang sedang berkembang sekarang ini, terbaru dan tercanggih, diantaranya:
Samsung i8910 Omnia HD
Samsung vendor ponsel asal Korea Selatan, belakangan ini giat membanjiri pasar dengan deretan ponsel kelas atas. Salah satu yang patut diperhitungkan jelas Omnia HD. Meski berukuran cukup besar, dengan berat 148 gram, ponsel ini tetap nyaman digenggam, bahkan terkesan elegan.
Gambar 1.

Aplikasi dan fitur yang ada memang bikin ngiler, di antaranya layar AMOLED besar dengan tampilan cemerlang. Kameranya 8 megapiksel dengan kemampuan video recording HD (high definition). Layar sentuh berbasis TouchWiz disebut-sebut sebagai yang terbaik dibanding milik ponsel Samsung lainnya. Selain itu juga masih ada fitur Wi Fi, Bluetooth dan GPS.
HTC HD 2
HTC merilis HTC HD 2 atau kode namanya Leo, yang siap membuat vendor lainnya iri. Salah satu alasannya, layar toucshcreen-nya yang berukuran 4,3 inch terbilang impresif. HTC HD 2 adalah ponsel berbasis Windows pertama yang ditautkan dengan interface HTC Sense yang sebelumnya menyambangi HTC Hero.
Gambar 2.

Ponsel ini juga dibekali prosesor dahsyat dari Qualcomm, yakni 1Ghz Snapdragon yang menjamin penggunaan aplikasi secepat kilat. Selain itu, masih ada fasilitas kamera 5 megapiksel, Bluetooth 2.1 dan jack headphone 3,5 mm.
BlackBerry Storm 2
Jika BlackBerry Storm edisi perdana boleh dibilang gagal meraih minat konsumen, tidak demikian halnya dengan Storm 2. Storm 2 tampil memuaskan dengan antarmuka toucshcreen berbasis SurePress yang disempurnakan, sehingga lebih presisi dan nyaman saat digunakan.
Gambar 3.

Edisi ini juga sudah menyertakan Wi-Fi, memori yang lebih besar, serta sistem operasi yang lebih update. Dengan bodi yang terkesan premium, Storm 2 adalah pilihan yang bagus bagi penggemar BlackBerry.
Motorola Droid
Setelah cukup lama terpuruk, Motorola menghantam balik dengan Droid, sebuah handset high end berbasis sistem operasi terkini dari Google, yakni Android 2. Ponsel ini menjanjikan browsing web yang lebih cepat dan layanan dari Google (Mail, Apps, Search, Talk) nyaris tanpa cacat.
Gambar 4.

Bodinya cukup mewah dan solid, dibekali keyboard QWERTY sliding dengan tombol besar yang nyaman untuk mengetik. Layar sentuh WVGAnya terbilang besar dan berkualitas tinggi, memanjakan pengalaman mobile user. Tak hanya itu, kamera 5 megapikselnya tangguh untuk memotret.
iPhone 3GS
Singgasana iPhone sebagai rajanya ponsel tampaknya masih belum tergoyahkan. Meski sudah cukup lama beredar, handset andalan Apple ini masih laris manis bak kacang goreng.
Gambar 5.

Sesuatu yang ditawarkan iPhone 3GS memang boleh dibilang belum ada tandingannya meski sudah banyak vendor yang coba menyaingi. Layar sentuh amat mumpuni, pemrosesan yang cepat serta utamanya, aplikasi melimpah ruah dari App Store, membuat handset ini masih terfavorit.

Tahun baru masehi, HATI-HATI dengannya...!


Bagaimana sejarahnya..?

Sejak Abad ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun kalender ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan. Sistem kalendar ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya.
Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender Julian. Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan “Quintilis” dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).Sementara pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan “Sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk Julius, kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender Gregorian.

Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru.
Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan konsul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.


Berhati-hatilah..!

Orang-orang Yahudi punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini.
sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam

« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »

“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]
sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]


Bicaralah....!


Oleh: Muhammad Rahmat Kurnia

Dalam beberapa kesempatan, saya ditanya mengapa dalam melakukan perubahan besar kok kelihatannya hanya ‘ngomong’ doang. Mereka menyindirnya dengan menyebut ‘omdo’. Saya sampaikan kepada mereka, bicara atau ngomong itu harus dilihat realitasnya. Bila seorang tukang bangunan pekerjaannya ngomong terus maka dijamin pekerjaannya tidak akan selesai. Betapa tidak, pekerjaan dia menuntut pekerjaan fisik, bukan omongan. Berbeda dengan guru atau ustadz, misalnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila sang guru atau ustadz tersebut tidak banyak bicara? Murid tidak mengerti, masyarakat tidak paham akan hukum syariat Islam, kemungkaran merajalela, kezhaliman terus berlangsung, dan penguasa fajir pun tenang dalam melakukan kemaksiatannya.

Tidak mengherankan, Rasulullah SAW menyatakan ‘Katakan kebaikan itu sekalipun pahit’. Begitu juga, Imam Bukhari meriwayatkan sabda Nabi: ‘Penghulu syuhada itu adalah Hamzah dan orang yang tegak berdiri di hadapan penguasa, ia menasihatinya lalu penguasa itu pun membunuhnya.’ Beliau memerintahkan kita untuk terus bicara selama apa yang disampaikan tersebut benar, ‘Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka bicaralah baik atau diam’ (HR. Bukhari). Bahkan, Adh-Dhahak mengatakan, ‘As-sâkitu ‘an al-haq syaithan akhras, orang yang diam dari mengatakan kebenaran adalah setan yang bisu’.

Sekedar contoh, Kontes Miss World akan disenggarakan di Indonesia, mulai 8 sampai dengan 28 September 2013. Tempatnya di Bali, Jakarta, dan Sentul Bogor. Persiapan sudah matang. Ketika itu tidak ada suara penentangan. Tidak ada yang bicara melawannya. Situasi berubah ketika para tokoh umat mulai bicara.

Hizbut Tahrir Indonesia bersama dengan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi Islam mengadakan temu tokoh sekaligus konferensi pers dua kali. Seruannya tegas: “Hentikan Kontes Miss World!” Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mashadi, mengatakan: ‘Kontes Miss World ini hanyalah merupakan sebagian dari upaya menghancurkan umat Islam. Di belakangnya ada Cina perantauan yang berupaya untuk menguasai Indonesia, bukan sekedar politik melainkan juga budaya. Ini bukan sekedar masalah bikini.’ Sabili Raun dari al-Ittihadiyah mengungkapkan dengan geram, ‘Kontes kecantikan ini merupakan penghinaan terhadap perempuan. Ini merupakan upaya menciptakan manusia yang tidak beradab. Karenanya, wajib ditolak!’ Bahkan dengan nada keras, Eggi Sudjana menuding ajang Miss World ini berlangsung karena Presiden SBY diam. Presiden SIRI (Suara Indenden Rakyat Indonesia) ini menegaskan, ‘Secara hukum Miss World ini melanggar hukum. Dan yang harus bertanggung jawab adalah SBY. Dulu saja ketika jaman Orde Baru, Presiden Soeharto menolak dengan alasan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.’
Kaidah ‘al-muslimu mir`atu al-muslim’ (muslim adalah cermin bagi muslim yang lain) berlaku. Saat penentangan mulai muncul, berbagai kalangan dari umat Islam ini pun bereaksi dengan keras. Berbagai demonstrasi dilakukan. Istana Presiden, Menkokesra, dan kantor MNC Group sebagai pelaksana kontes ini menjadi sasarannya. Di berbagai daerah, kantor gubernur dan DPRD pun didatangi massa. Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai organisasi lain, termasuk organisasi perempuan bersuara lantang. Statemen penolakan dan berbagai aksi penentangan muncul di mana-mana. Bukan hanya di Jakarta sebagai pusat pemerintahan melainkan juga di daerah. Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Bandung, Semarang, Yogja, Surabaya, Kendari, Menado, Makassar, Ternate, hingga Papua. Bahkan, di Bali sendiri penentangan itu terdengar.

Hasilnya memang acara tersebut tidak batal. Namun, ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, acara tersebut difokuskan di Bali. Acara di Jakarta batal. Puncak acara di Sentul Bogor dibatalkan. Hal ini diumumkan langsung oleh Menkokesra Agung Laksono. Sekalipun demikian, penentangan terus terjadi. Persoalannya bukan Bali, melainkan kontes itu harus batal di mana pun dilaksanakan.

Kedua, masyarakat menjadi mengerti apa sebenarnya hakikat dari Miss World tersebut. Ternyata kontes perempuan ini merupakan perbuatan haram di samping penjajahan budaya. Ketua DPP HTI, Rohmat S. Labib menegaskan: ‘Kontes Miss World ini merupakan penjajahan budaya. Secara ekonomi, kita dijajah. Secara politik, kita dijajah. Dan, secara budaya terus dijajah, termasuk dengan Miss World ini. Kalau ingin meningkatkan devisa tidak perlu ajang eksploitasi perempuan dengan dalih pariwisata. Ambil saja Freeport dan Newmont, kita akan memiliki uang yang banyak untuk rakyat. Tidak perlu kontes Miss World’. Dengan bicara, masyarakat juga menjadi mengerti bahwa kontes perempuan merapuhkan identitas Indonesia. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menulis dalam sebuah koran nasional bahwa konters ini tidak sesuai dengan identitas bangsa. Masyarakat pun menjadi tahu bahwa kontes yang dibalut dengan acara lomba bakiyak itu merupakan bisnis kotor. ‘Itu hanya upaya kotor para pebisnis agar dagangannya bisa laku, bisa laris. Maka dipakailah perempuan-perempuan cantik. Bahkan mereka juga suka memperdagangkan perempuan’, ujar Ketua Dewan Pakar PP Aisyiyah Nurdiati Akma. Bukan hanya itu, masyarakat menjadi paham bahwa hakikatnya ajang Miss World ini bertentangan dengan HAM. Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution menegaskan: ‘Kontes Miss World bertentangan dengan HAM’. Hal senada disampaikan Mantan Komisioner Komnas HAM, Saharuddin Daming. Beliau menyatakan, ‘Yang namanya HAM harus meningkatkan derajat manusia. Tapi ini, justru menghinakan harkat dan martabat perempuan. Karenanya, ajang Miss World wajib dilarang.’ Dengan bicara, masyarakat yang sebelumnya tidak mengerti menjadi tahu bahwa pelaksanaan Miss World merupakan pelecehan terhadap para ulama. ‘Miss World jalan terus di tengah penentangan para ulama merupakan pelecehan terhadap para ulama,’ tegas Ketua MUI KH Muhyiddin Junaidi.

Selain itu, dengan bicara, rakyat tercerahkan bahwa acara ini merupakan contoh buruk bagi negeri Muslim lainnya. Dari 129 peserta, yang berasal dari negeri Muslim hanya 7 saja. Ketika Indonesia yang merupakan negeri Muslim terbesar ini menyelenggarakan Miss World maka akan menjadi dalih bagi negeri Muslim lain untuk mengikutinya. Padahal, Miss World Organization pemiliknya orang kafir. Penyelenggara di Indonesia pun orang kafir. Bahkan, peserta dari Indonesia pun nonMuslim. Namun, suara yang menggema di dunia atas nama negeri Muslim terbesar, Indonesia.

Jelaslah, dengan bicara, masyarakat menjadi paham. Dengan bicara, opini tentang Islam menjadi terbentuk. Dengan bicara, kemungkaran dilawan. Dengan bicara, kebenaran dapat diungkapkan. Dengan bicara, rakyat terdorong untuk menentang kemaksiatan. Jadi, bicaralah![] hti press/ syindo
Kurnia

Makna terdalam saat MAPERTA 2013

Apa itu MAPERTA?
MAPERTA (Masa perngenalan anggota) adalah suatu acara yang didesain seperti pelantikan kesebuah tempat yang syarat dengan kehidupan alam bebas. Acara ini dikhususkan untuk para mahasiswa baru kimia Unjani dan mahasiswa yang belum mengikuti MAPERTA . 

Acara didalamnya dapat meningkatkan kepekaan dan disiplin pada diri serta kerjasama yang semakin solid antar anggotanya

MAPERTA diselenggarakan dengan harapan dapat meningkatkan solidaritas antar anggota kimia 
Maperta kali ini diselenggarakan pada tanggal 15-17 November 2013 di Ranca Upas, Ciwidey. singkat cerita kami mengalami perjalan panjang dan sangat melelahkan namun syarat dengan makna akhir cerita pesan yang dapat disimpulkan  dari maperta.
  1. Apabila kita mendapatkan amanat dari seseorang, kita harus menjaga amanat tersebut dengan sebaik-baiknya.
  2. Seorang mahasiswa itu harus berani menyampaikan pendapat.
  3. Peduli dengan sesama.
  4. Harus senantiasa ramah dan mengucapkan salam kepada orang lain.
 

  berikut foto-foto saat kegiatan maperta 2013.





Mahasiswa, raihlah peluang usaha Mu..!


Apakah anda seorang mahasiswa yang sedang mencari ide-ide peluang usaha? bingung mau mulai darimana? saya rasa ada sebagian mahasiswa yang mengalami hal seperti ini namun tidak sedikit yang kreatif dan mudah menemukan berbagai ide peluang bisnis yang bisa dijalankan disela-sela kegiatan belajar mereka.

Untuk artikel kali ini saya mencoba mengulas sedikit mengenai ide usaha yang sekiranya bisa diambil oleh seorang mahasiswa/mahasiswi yang sebagian besar saya rasa bisa dikerjakan tanpa mengganggu waktu perkuliahan dan juga malah bisa menambah pundi-pundi rupiah untuk menambah uang saku bahkan membayar kos jika anda masih anak kos :).

Peluang atau kesempatan berbisnis buat seorang pelajar memang terkadang sulit untuk dilakukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya diantaranya adalah bahwa seorang yang masih belajar dalam pikiran dia tugasnya hanya belajar saja, walau ada kesempatan untuk berbisnis disekeliling dia dan kemungkinan dia mampu dan bisa maka dia tidak mengambilnya, kondisi seperti ini terkadang terjadi. Namun di era perekonomian yang masih kurang stabil seperti saat ini, saya rasa akan cukup bijak juga jika seorang mahasiswa atau mahasiswi memanfaatkan sebah ide bisnis yang bermanfaat selagi bisnis usaha tersebut tidak menggangu kegiatan utama mereka yaitu belajar dan belajar, toh dengan mulai berbisnis sejak sekolah/kuliah akan memberikan efek yang cukup bagus juga misalnya jiwa kewirausahaan yang terbentuk secara pelan-pelan sejak dini.

1. Usaha Jasa Les Privat.

Untuk usaha jenis ini jelas sudah banyak yang melakukannya. Peluang bisnis jasa les privat oleh mahasiswa sudah banyak kita temui di lingkungan sekitar kita. Ya benar memang ini salah satu ide bisnis yang cukup menjanjikan. Anda bisa memanfaatkan kemampuan anda sebagai mahsiswa yang mengambil jurusan tertentu misalnya matematika, bahasa inggis atau bidang lainnya, anda bisa menembusi perumahan, sekolah, untuk menawarkan jasa les privat kepada anak-anak yang membutuhkan les tambahan.

2. Bisnis Lembaga Bimbingan Belajar.
Bisnis usaha ini tidak jauh beda dengan nomer 1 dan nomer 2 diatas. Namun agak berbeda dalam penanganan atau pengelolaan sumber dayanya. Bermula dari ketika saya jalan-jalan ke daerah kota gede di Yogyakarta ketika itu saya melihat sebuah bimbinga belajar yang ruangannya biasa saja, namun uniknya bimbel tersebut berbasis laboratorium dan sepertinya cukup menarik.

Jika dilihat dari kemasan bisnisnya saya rasa itu hanyalah usaha personal atau gabungan dari beberapa orang saja namun saya tidak cek lebh jauh lagi. Nah dari gambaran yang saya lihat tersebut saya rasa anda bisa juga membuka lembaga bimbingan belajar bagi para siswa baik dari SD, SMP, sampai SMU. Sudah banyak sekarang bermunculan lembaga-lembaga bimbingan belajar di area sekitar perumahan, kampung-kampung yang menganbil kue bisnis lembaga bimbel dari lembaga besar yang sudah jalan dan eksis bertahun tahun.

Ini jelas merupakan peluang usaha bagi mahasiswa, anda bisa mengumpulkan teman-teman yang mampu dibidangnya dan cobalah sharing profit dengan mereka untuk setiap sesi pembelajaran yang mereka jalankan. Intinya anda mengelola lembaga bimbingan belajar skala kecil yang SDM nya adalah teman-teman anda juga.

3. Bisnis Usaha Penterjemah.
Untuk usaha yang satu ini juga tidak jauh dari kemampuan akademis seseorang. Ujung-ujungnya juga merupakan sebuah bisnis jasa yang bisa anda manfaatkan. Jika anda tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa asing maka anda harus bisa atau mampu untuk mengelola bisnis ini. Rekrutlah orang-orang terbaik dibidangnya, ajak kerjasama mereka dan tentunya dengan sharing profit yang jelas. Anda bisa membuka sebuah blog atau aktif di social media dan rajin promosi bisnis ini. Dan akhirnya marketing sangat berperan disini karena semakin banyak pula usaha sejenis yang sudah berjalan hingga saat ini. Anda harus kreatif dan cerdik dalam mempromosikan jasa penterjemah ini. Saya rasa ini juga merupakan peluang bisnis yang baik untuk mahasiswa.

4. Bisnis Pulsa Elektrik.
Pulsa elektrik adalah bisnis yang bisa dimulai dengan modal kecil. Modal bisnis ini bisa dimulai dari Rp.50.000 saja, dan akan terus berkembang. Yang menjadi pertanyaannya adalah "Apa keuntungan yang bisa di dapatkan dari bisnis pulsa elektrik ini"? Jika berbicara masalah keuntungan maka akan sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta. Bisnis ini sangat sesuai untuk siapa saja, khususnya mahasiswa. Kenapa? Karena Pulsa elektrik tidak butuh modal besar dan bisa menghasilkan penghasilan yang lebih besar dari uang yang anda depositkan.

Misalnya seperti ini:

Anda mengambil keuntungan Rp.1000 dari penjualan pulsa elektrik. Jika anda seorang mahasiswa dan mempunyai 100 teman di kampus, maka Anda bisa memberi tahu teman-teman untuk membeli pulsa elektrik kepada Anda. Misalkan setiap hari ada 20 transaksi pengisian pulsa. Dengan demikian anda akan mendapat tambahan penghasilan Rp.20.000/hari atau Rp.600.000/bulan.

Tentu saja untuk melayani 20 orang perhari; deposit Rp.50.000 tidak akan cukup. Minimal anda mempunyai deposit Rp.300.000. Tetapi Rp.300.000 ini bisa terus anda putar dan di luar keuntungan yang Rp.600.000 tadi. Bagi mahasiswa ini adalah tambahan uang jajan yang sangat lumayan. Selain itu bisnis ini tidak makan waktu, karena dijalankan hanya dengan mengirim SMS dan setelah itu tinggal terima uangnya. Sangat sesuai untuk orang yang sibuk dengan banyak aktifitas. Jadi jangan berpikir bahwa harus mempunyai kios pulsa elektrik baru bisa berjualan; karena dengan HP butut sekalipun bisnis ini bisa dijalankan.
Buat anda yg berminat, bisa kunjungi http://goo.gl/OoKhl

5. Usaha Bisnis Pembuatan Kaos Oblong.
Membuat kaos oblong adalah salah satu ide bisnis usaha yang saya rasa masih bisa berkembang terus kedepannya. Anda bisa memanfaatkan event dan moment tertentu untuk menambah koleksi kaos oblong yang akan anda jual. Masuk ke komunitas, klub atau organisasi tertentu dan menawarkan desain dan juga motif kaos yang menarik bisa menjadi alternatif anda dalam memasarkan produk kaos tersebut.

Kampus anda pun juga bisa menjadi market yang cukup bagus lho, karena banyak mahasiswa dan mahasiswi yang saya rasa sangat suka dengan yang namanya kaos. Selain itu anda bisa berjualan secara online, aktif di forum jual beli dan juga di social media. Sudah banyak kok yang melakukan bisnis ini. Anda tinggal mendesain saja dengan cukup bagus, dan untuk urusan cetak mencetak sablon dan pembuatan kaosnya sendiri silahkan kerjasama dengan salah satu perusahaan konveksi, jadi anda hanya fokus di desain dan juga pemasaran nantinya. Kualitas dan pelayanan yang baik merupakan salah satu kunci kesuksesan dari jualan kaos oblong ini.

Itulah 5 peluang usaha untuk mahasiswa yang dapat menjadi alternatif atau pilihan bisnis yang bisa diambil. Semua bisnis memerlukan kreatifitas dan daya juang yang konsisten serta tidak mudah menyerah ditengah jalan. Analisa terhadap perkembangan usaha wajib dilakukan untuk mengetahui perkembangan bisnis yang sedang dijalankan tersebut. Selalu kreatif adalah salah satu kunci sukses buat mahasiswa yang sedang merintis bisnis. Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu inspirasi buat kita semua.