jayalah

jayalah

Minggu, 29 September 2013

Edisi Remaja Inspiratif (Usamah Bin Zaid)

Usamah bin Zaid:
Umurnya masih 18 tahun, ketika Nabi mengangkatnya sebagai komandan pasukan Islam. Pengangkatan ini, sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, mendapat kritikan dan penolakan dari sebagian sahabat. Mendengar penolakan ini, Nabi saw, yang saat itu tengah sakit, keluar dari rumah dan naik ke mimbar. Setelah memuji Allah, beliau bersabda, “Wahai manusia! Saya sangat sedih karena penundaan keberangkatan tentara itu. Nampaknya, kepemimpinan Usamah tidak disukai oleh sebagian dari Anda. Dan Anda pun mengajukan kebaratan. Namun, keberatan dan pembangkangan Anda ini bukanlah pertama kali. Sebelum ini, Anda juga mengkritik kepemimpinan Zaid, ayah Usamah. Saya bersumpah demi Allah bahwa ia pantas untuk jabatan ini, begitu pula putranya. Saya menyayanginya. Wahai manusia! berlaku baiklah kepadanya. Ia salah seorang yang baik di antara Anda sekalian.”

Menurut Ayatullah Ja’far Subhani, dalam bukunya Ar-risalah, menjelaskan setidaknya ada dua alasan penunjukan Usamah sebagai komandan perang. Pertama, beliau hendak mengimbali Usamah karena musibah yang menimpanya dengan gugurnya ayahnya di medan perang Mu’tah, sekaligus mengangkat kepribadian dan kemampuannya. Kedua, beliau hendak menghidupkan pembagian kerja dan jabatan atas dasar kepribadian dan kemampuan, dan hendak menjelaskan bahwa jabatan dan kedudukan umum hanya menuntut kemampuan dan kecakapan, dan tidak ada kaitannya dengan usia, sehingga orang-orang muda dapat mempersiapkan diri untuk tugas umum yang penting.


#KampanyeKebangkitanPemuda2013

Minggu, 29 September 2013

Edisi Remaja Inspiratif (Usamah Bin Zaid)

Usamah bin Zaid:
Umurnya masih 18 tahun, ketika Nabi mengangkatnya sebagai komandan pasukan Islam. Pengangkatan ini, sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, mendapat kritikan dan penolakan dari sebagian sahabat. Mendengar penolakan ini, Nabi saw, yang saat itu tengah sakit, keluar dari rumah dan naik ke mimbar. Setelah memuji Allah, beliau bersabda, “Wahai manusia! Saya sangat sedih karena penundaan keberangkatan tentara itu. Nampaknya, kepemimpinan Usamah tidak disukai oleh sebagian dari Anda. Dan Anda pun mengajukan kebaratan. Namun, keberatan dan pembangkangan Anda ini bukanlah pertama kali. Sebelum ini, Anda juga mengkritik kepemimpinan Zaid, ayah Usamah. Saya bersumpah demi Allah bahwa ia pantas untuk jabatan ini, begitu pula putranya. Saya menyayanginya. Wahai manusia! berlaku baiklah kepadanya. Ia salah seorang yang baik di antara Anda sekalian.”

Menurut Ayatullah Ja’far Subhani, dalam bukunya Ar-risalah, menjelaskan setidaknya ada dua alasan penunjukan Usamah sebagai komandan perang. Pertama, beliau hendak mengimbali Usamah karena musibah yang menimpanya dengan gugurnya ayahnya di medan perang Mu’tah, sekaligus mengangkat kepribadian dan kemampuannya. Kedua, beliau hendak menghidupkan pembagian kerja dan jabatan atas dasar kepribadian dan kemampuan, dan hendak menjelaskan bahwa jabatan dan kedudukan umum hanya menuntut kemampuan dan kecakapan, dan tidak ada kaitannya dengan usia, sehingga orang-orang muda dapat mempersiapkan diri untuk tugas umum yang penting.


#KampanyeKebangkitanPemuda2013