Jaisha Fatih
jayalah
Senin, 20 Januari 2014
Manajemen Bencana Model Khilafah Islamiyyah
Bencana alam, baik karena faktor-faktor alam maupun akibat ulah tangan manusia merupakan bagian dari qadla’ Allah SWT yang harus diterima dengan penuh keridlaan dan kesabaran. Seorang Mukmin dituntut meyakini bahwasanya tidak ada satupun musibah yang menimpa umat manusia kecuali atas izin Allah. Tidak hanya itu saja, seorang Mukmin diperintahkan untuk mengambil pelajaran dari musibah agar ia memperbaiki diri dan kembali taat kepada Allah SWT.
Adapun dalam konteks penanganan terhadap musibah, Khilafah Islamiyah menggariskan kebijakan-kebijakan komprehensif yang terhimpun dalam manajemen bencana model Khilafah Islamiyah. Manajemen bencana model Khilafah Islamiyah tegak di atas akidah Islamiyah. Prinsip-prinsip pengaturannya didasarkan pada syariat Islam, dan ditujukan untuk kemashlahatan rakyat. Manajemen bencana Khilafah Islamiyah meliputi penanganan pra bencana, ketika, dan sesudah bencana.
Penangangan pra bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mencegah atau menghindarkan penduduk dari bencana. Kegiatan ini meliputi pembangunan sarana-sarana fisik untuk mencegah bencana, seperti pembangunan kanal, bendungan, pemecah ombak, tanggul, dan lain sebagainya. Reboisasi (penanaman kembali), pemeliharaan daerah aliran sungai dari pendangkalan, relokasi, tata kota yang berbasis pada amdal, memelihara kebersihan lingkungan, dan lain-lain; juga termasuk dalam kegiatan pra bencana.
Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah membangun mindset dan kepedulian masyarakat, agar mereka memiliki persepsi yang benar terhadap bencana; dan agar mereka memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, peka terhadap bencana, dan mampu melakukan tindakan-tindakan yang benar ketika dan sesudah bencana. Untuk merealisasikan hal ini, khalifah akan melakukan edukasi terus-menerus, khususnya warga negara yang bertempat tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam; seperti warga di lereng gunung berapi, pinggir sungai dan laut, dan daerah-daerah rawan lainnya. Edukasi meliputi pembentukan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penjagaan dan perlindungan lingkungan; serta peningkatan pengetahuan mereka terhadap penanganan ketika dan pasca bencana. Harapannya, masyarakat terbiasa peduli terhadap lingkungannya dan mengetahui cara untuk mengantisipasi dan menangani bencana, dan me-recovery lingkungannya yang rusak—akibat bencana—agar kembali berfungsi normal seperti semula.
Selain itu, Khilafah Islamiyah membentuk tim-tim SAR yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis dalam menangani bencana. Tim ini dibentuk secara khusus dan dibekali dengan kemampuan dan peralatan yang canggih–seperti alat telekomunikasi, alat berat, serta alat-alat evakuasi korban bencana, dan lain-lain–, sehingga mereka selalu siap sedia (ready for use) diterjunkan di daerah-daerah bencana. Tim ini juga bergerak secara aktif melakukan edukasi terus-menerus kepada masyarakat, hingga masyarakat memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, menangani, dan me-recovery diri dari bencana.
Adapun manajemen ketika terjadi bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian material akibat bencana. Kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan adalah evakuasi korban secepat-secepatnya, membuka akses jalan dan komunikasi dengan para korban, serta memblokade atau mengalihkan material bencana (seperti banjir, lahar, dan lain-lain) ke tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, atau menyalurkannya kepada saluran-saluran yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan lain lain yang tidak kalah penting adalah penyiapan lokasi-lokasi pengungsian, pembentuan dapur umum dan posko kesehatan, serta pembukaan akses-akses jalan maupun komunikasi untuk memudahkan team SAR untuk berkomunikasi dan mengevakuasi korban yang masih terjebak oleh bencana. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya kegiatan ini tergantung pada berhasil tidaknya kegiatan pra bencana.
Ilustrasi sederhana penanganan bencana yang dilakukan oleh Daulah Khilafah Islamiyah adalah apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra ketika menangani paceklik yang menimpa jazirah Arab. Pada saat itu, orang-orang mendatangi Kota Madinah–pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah—untuk meminta bantuan pangan. Umar bin Khaththab ra segera membentuk tim yang terdiri dari beberapa orang sahabat, seperti Yazid bin Ukhtinnamur, Abdurrahman bin al-Qari, Miswar bin Makhramah, dan Abdullah bin Uthbah bin Mas’ud ra. Setiap hari, keempat orang sahabat yang mulia ini melaporkan seluruh kegiatan mereka kepada Umar bin Khaththab ra, sekaligus merancang apa yang akan dilakukan besok harinya. Umar bin Khaththab ra menempatkan mereka di perbatasan Kota Madinah dan memerintahkan mereka untuk menghitung orang-orang yang memasuki Kota Madinah. Jumlah pengungsi yang mereka catat jumlahnya terus meningkat. Pada suatu hari, jumlah orang yang makan di rumah Khalifah Umar bin Khaththab ra berjumlah 10 ribu orang, sedangkan orang yang tidak hadir di rumahnya, diperkirakan berjumlah 50 ribu orang. Pengungsi-pengungsi itu tinggal di Kota Madinah selama musim paceklik. Dan selama itu pula mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Khalifah Umar bin Khaththab ra. Setelah musim paceklik berakhir, Umar bin Khaththab ra memerintahkan agar pengungsi-pengungsi itu diantarkan kembali di kampung halamannya masing-masing. Setiap pengungsi dan keluarganya dibekali dengan bahan makanan dan akomodasi lainnya, sehingga mereka kembali ke kampung halamannya dengan tenang dan penuh kegembiraan.
Aspek yang ketiga adalah manajemen pasca bencana, yakni seluruh kegiatan yang ditujukan untuk; (1) me-recovery korban bencana agar mereka mendapatkan pelayanan yang baik selama berada dalam pengungsian dan memulihkan kondisi psikis mereka agar tidak depresi, stres, ataupun dampak-dampak psikologis kurang baik lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kebutuhan-kebutuhan vital mereka, seperti makanan, pakaian, tempat istirahat yang memadai, dan obat-obatan serta pelayanan medis lainnya. Recovery mental bisa dilakukan dengan cara memberikan taushiyah-taushiyah atau ceramah-ceramah untuk mengokohkan akidah dan nafsiyah para korban; (2) me-recovery lingkungan tempat tinggal mereka pasca bencana, kantor-kantor pemerintahan maupun tempat-tempat vital lainnya, seperti tempat peribadahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lainnya. Khilafah Islamiyah, jika memandang tempat terkena bencana, masih layak untuk di-recovery, maka, ia akan melakukan perbaikan-perbaikan secepatnya agar masyarakat bisa menjalankan kehidupannya sehari-harinya secara normal, seperti sedia kala. Bahkan jika perlu, khalifah akan merelokasi penduduk ke tempat lain yang lebih aman dan kondusif. Untuk itu, Khalifah Islamiyah akan menerjunkan tim ahli untuk meneliti dan mengkaji langkah-langkah terbaik bagi korban bencana alam. Mereka akan melaporkan opsi terbaik kepada khalifah untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan profesional.
Inilah langkah-langkah yang akan ditempuh khalifah untuk menangani bencana yang melanda di wilayah Khilafah Islamiyah. Manajemen semacam ini disusun dengan berpegang teguh pada prinsip “wajibnya seorang Khalifah melakukan ri’ayah (pelayanan) terhadap urusan-urusan rakyatnya”. Pasalnya, khalifah adalah seorang pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanan yang ia lakukan. Jika ia melayani rakyatnya dengan pelayanan yang baik, niscaya ia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah. Sebaliknya, jika ia lalai dan abai dalam melayani urusan rakyat, niscaya, kekuasaan yang ada di tangannya justru akan menjadi sebab penyesalan dirinya kelak di hari akhir. Wallahu a’lam bish shawab.[] [Syamsuddin Ramadhan An Nawiy] (hizbut-tahrir.or.id)
Senin, 30 Desember 2013
Refleksi Akhir Tahun 2013
Indonesia, negeri kaya di khatulistiwa, tak henti dirundung
nestapa. Nasib serupa dialami kaum Muslim di berbagai belahan dunia. Di
Indonesia, dinamika politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
selama 2013 menunjukkan betapa negeri ini belum mapan dan kian jauh dari
harapan. Rangkaian peristiwa menonjol, terangkum dalam kilas balik berikut ini.
Politik: Demokrasi dan Gurita Korupsi
Tahun 2013 menjadi tahun yang penting menjelang suksesi
kepemimpinan Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus lengser pada
2014, setelah memimpin selama dua periode.
Berbagai ancang-ancang dilakukan oleh partai politik untuk
berebut kursi tertinggi negeri Muslim terbesar di dunia ini. Puluhan partai
politik mendaftarkan diri. Namun hanya 12 partai politik nasional yang akhirnya
berhak maju ke pemilihan umum mendatang. Hampir semuanya adalah partai-partai
lama. Kalau pun baru, orangnya stok lama.
Di tengah persiapan menjelang Pemilu, tabir busuk partai
politik mulai terbuka. Syahwat mereka mengumpulkan pundi-pundi uang dengan
segala cara untuk kepentingan demokrasi tak bisa ditahan lagi. Jadilah partai
politik menjadi sarang bercokolnya para koruptor. Wakil-wakil rakyat yang duduk
di DPR satu per satu dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setelah tahun sebelumnya M Nazaruddin (bendahara Partai
Demokrat) dijebloskan ke penjara karena terbukti korupsi giliran berikutnya
adalah teman-temannya. Ada Angelina Sondakh yang November lalu dijatuhi hukuman
12 tahun penjara oleh Mahkamah Agung. Sementara Andi Alfian Mallarangeng,
Menteri Pemuda dan Olahraga dari Partai Demokrat, ditahan KPK karena diduga
terlibat korupsi Wisma Atlet di Hambalang. Kasus yang sama menyeret mantan
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Padahal mereka ini sebelumnya adalah
bintang iklan: “Katakan tidak pada korupsi!”
Bukan hanya Partai Demokrat, utak-atik proyek pun dilakukan
oleh kader Partai Keadilan Sejahtera. Tak tanggung-tanggung, pelakunya adalah
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq. Di penghujung Januari, ia ditangkap KPK karena
terlibat dalam pengaturan impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang.
Di persidangan, Lutfi dinyatakan bersalah dan divonis 16 tahun penjara dan
hartanya disita.
Korupsi ini tidak hanya menjadi domain wakil rakyat,
birokrat pun terlibat. Beberapa hari sebelum Luthfi, Irjen Pol Joko Susilo
digelandang KPK. Ia didakwa terlibat korupsi simulator SIM. Di persidangan Joko
divonis 10 tahun penjara.
Rupanya, korupsi ini sudah menjadi penyakit akut dan
menjangkiti semua lini. Agustus 2013, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini tertangkap
tangan menerima suap di rumahnya. Uang itu dari perusahaan migas yang ingin
memenangi tender.
Dan yang paling spektakuler di tahun 2013 adalah tertangkapnya
Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK. Ia dicokok di rumah dinasnya,
komplek pejabat tinggi negara karena diduga menerima uang suap dalam kasus
Pilkada di Kab Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Bersamanya digelandang pula kader
Partai Golkar Chairunnisa.
Ternyata Akil tidak hanya bermain di satu Pilkada itu saja.
Ia pun diduga menerima suap dalam kasus Pilkada Lebak, Banten. Saat itu pula
KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardhana, adik kandung Gubernur Banten Atut
Chosiyah. Dari sinilah, berbagai kasus korupsi di Banten oleh keluarga Atut
mulai terkuak. Terungkap pula, dinasti Atut menguasai hampir semua lini
pemerintahan di provinsi paling barat pulau Jawa itu. Dan ada dugaan, terjadi
penyalahgunaan kekuasaan di dalamnya.
Sepak terjang dinasti Atut ini pun menambah deret panjang
jejak korupsi di birokrasi. Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 309
kepala daerah di Tanah Air terjerat kasus korupsi sejak pemilihan kepala daerah
secara langsung pada 2005, baik berstatus tersangka, terdakwa maupun terpidana.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan
menilai faktor utama tindak pidana korupsi yang dilakukan para kepala daerah
itu adalah tingginya biaya politik selama pemilihan umum kepala daerah
berlangsung. “Karena dalam politik tidak ada yang gratis.”
Itulah mengapa, politik dinasti muncul di daerah. Begitu
salah satu bagian dinasti meraih kursi, singgasana itu akan terus dipertahankan
pada dinastinya. Pakar menyebut ini sebagai ‘cacat bawaan demokrasi’.
Hampir semua lini terlibat korupsi. Tak terkecuali, para
pejabat tinggi. Wakil Presiden Boediono diperiksa KPK karena diduga bertanggung
jawab atas pengucuran dana bagi Bank Century, Rp 6.7 triliun. Demikian pula
Istana disebut-sebut terlibat dalam berbagai tindak korupsi dalam kasus impor
daging sapi dan Hambalang.
Bersamaan dengan itu, pemerintah dan DPR berusaha mengebiri
ormas dengan melarang mereka menggunakan asas Islam dan bergerak di bidang
politik. Penentangan pun bermunculan. Akhirnya, UU Ormas disahkan dan berbagai
niat pemerintah tak kesampaian.
Ekonomi: Jago Utang, Dicaplok Asing
Pembangunan di Indonesia ternyata lebih mengandalkan utang
daripada sumber kekayaan alam. Hingga September 2013, utang pemerintah
Indonesia mencapai Rp 2.273,76 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 95,81
triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.
Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012 yang sebesar Rp
1.977,71 triliun, utang pemerintah di September 2013 naik cukup tinggi. Secara
rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level
27,5 persen hingga September 2013.
Utang ini menjadi andalan Indonesia karena kekayaan alam
telah tergadaikan kepada asing. Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof
Pratikno mengatakan, hingga September aset negara sekitar 70-80 persen telah
dikuasi bangsa asing. Tanpa usaha keras untuk mengambilnya kembali, aset itu
semuanya akan jatuh ke tangan orang asing.
Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan misalnya, bangsa
asing telah menguasai lebih dari 50 persen. Sektor migas dan batu bara antara
70-75 persen, telekomunikasi antara 70 persen dan lebih parah adalah
pertambambangan hasil emas dan tembaga yang dikuasai asng mencapai 80-85
persen.
Dalam situasi seperti itu pemerintah tak berkutik. Titah
asing tak bisa ditolak. Jadilah pemerintah membebek perintah asing untuk
mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Mulai Sabtu (22/6/2013) pemerintah
menetapkan, harga BBM bersubsidi jenis premium naik Rp 2.000 per liter dan
harga jual Solar naik Rp 1.000 per liter.
Dengan kenaikan tersebut, maka terhitung mulai Sabtu (22/6),
harga jual premium yang semula Rp 4.500 per liter kini menjadi Rp 6.500 per
liter. Sedangkan harga Solar yang semula Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500
per liter. Pemerintah beralasan, meningkatnya harga minyak dunia dan
membengkaknya konsumsi BBM, telah mengakibatkan subsidi BBM mendekati Rp 300
triliun dan defisit anggaran melampaui 3 persen. Anehnya, DPR yang katanya
wakil rakyat, malah setuju dengan pemerintah dan menolak aspirasi rakyat.
Ketika para pakar berpendapat kenaikan harga BBM ini akan
menaikkan inflasi dan kemiskinan lebih dari 2 persen, dalam pidato kenegaraan
di depan DPR Agustus 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru mengklaim
kemiskinan di Indonesia menurun. Tercatat tingkat penurunan angka kemiskinan di
2004 hingga 16,66 persen menjadi 11,37 persen hingga Maret 2013.
Padahal fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Secara
kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung semakin kronis. Ini
pula yang dirasakan oleh Gubernur DKI yang baru Joko Widodo. Saat sidang
paripurna DPRD DKI Jakarta April 2013, Jokowi memaparkan jumlah penduduk miskin
pada bulan September 2012 sebesar 366.770 orang atau 3,70 persen. Angka itu
lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September 2011 yang
berjumlah 355.200 orang atau 3,64 persen.
Angka kemiskinan ini berkorelasi positif dengan jumlah
pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka
sebesar 6,25 persen atau sebanyak 7,39 juta orang (per Agustus 2013) atau
meningkat sebesar 6,14 persen (7,24 juta orang) dibandingkan periode yang sama
2012.
Kepala BPS Suryamin Rabu (6/11/2013) menjelaskan,
bertumbuhnya jumlah pengangguran ini lantaran adanya perlambatan ekonomi pada
tahun ini, terutama pada triwulan III/2013, di mana ekonomi tumbuh hanya 5,62
persen. “Perlambatan ekonomi ini menyebabkan pengurangan lapangan kerja.
Akhirnya kurang ada penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Ekonomi yang kian sulit mendorong para buruh terus berupaya
mendapatkan perbaikan penghasilan. Sepanjang tahun 2013, aksi buruh terjadi di
mana-mana. Mereka menuntut perbaikan upah minimum. Para pengusaha pun keberatan
karena mereka banyak terbebani biaya siluman alias pungutan liar. Ini diakui
sendiri oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Sementara
buruh merasa upahnya tak lagi cukup untuk hidup. Konflik itu terus
berkepanjangan hingga akhir tahun.
Dalam situasi seperti ini, pemerintah meminta DPR menyetujui
anggaran negara tahun 2014. Postur APBN itu menunjukkan kenaikan pengeluaran
pemerintah. Ironisnya, sebagian besar pengeluaran APBN kita ternyata bukan
untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk yang lain: membayar utang dan bunganya;
gaji pegawai negeri; juga fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat. Bahkan
tren pengeluaran untuk fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat meningkat
dari tahun ke tahun. Sebaliknya, pengeluaran untuk rakyat—melalui
subsidi—terus-menerus dikurangi. Sedangkan di sisi penerimaan berkurang.
Lagi-lagi pemerintah mengandalkan penerimaan dari pajak, bukan sumber daya
alam. Untuk itu pemerintah akan menggenjot pajak dan mengutang kepada negara
lain/lembaga internasional.
Bahkan untuk menaikkan citra, pemerintah rela merogoh kocek
Rp 109 miliar untuk menyelenggarakan pertemuan World Trade Organization di
Bali, awal Desember lalu. Tidak ada yang didapat Indonesia kecuali pujian bahwa
Indonesia menjadi pelaksana pertemuan WTO yang baik. Sementara kepentingan
Indonesia dan negara berkembang melayang, kalah oleh kepentingan negara besar.
Tragis.
Sosial Budaya: Kian Rusak dan Liberal
Tahun 2013 tak lepas dari konflik hirisontal. Demokrasi yang
digadang-gadang mampu melahirkan tatanan masyarakat yang lebih baik ternyata
sebaliknya. Masyarakat kian liberal dan terputus jalinan persaudaraannya.
Konflik antar anggota masyarakat berlangsung hampir setiap
saat. Setiap masalah berujung kepada kekerasan, anarkisme. Bentrok antarkampung,
antarsuku, antarpreman, antarsekolah, antarormas, antarpendukung calon kepala
daerah, bahkan antargeng mewarnai pemberitaan televisi. Dan negara dibuat tak
berdaya.
Budaya kekerasan ini berimbas kepada lahirnya
manusia-manusia sadis. Kriminalitas tumbuh sampai taraf yang mengkhawatirkan.
Pembunuhan terjadi dengan berbagai modus. Ada mutilasi (kasus Benget di Jakarta
Timur) bahkan kepada orang terdekatnya (istri), menggunakan pembunuh bayaran
(kasus Holly), dibunuh lalu dimasukkan koper (kasus Tante Heny), dibunuh
pasangan suami istri (kasus penari telanjang) dan sebagainya.
Sementara dii kalangan remaja terjadi degradasi moral yang
luar biasa. Seks bebas menggejala. Video mesum tak hanya dibuat kalangan
dewasa, tapi remaja bahkan siswa SMP. Bahkan ada pelajar SMP di Surabaya yang
menjadi mucikari untuk kawan-kawannya sendiri. Tak heran jika sekarang anak
seusia SD pun ada yang melahirkan (kasus di Musi Banyuasin, Sumsel).
Tingginya angka perilaku seks bebas berimbas pada
bertambahnya jumlah pengidap HIV/AIDS di kalangan remaja. Nah, demi mengerem
wabah penyebaran virus HIV, pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementerian Kesehatan kemudian
menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember hingga 7 Desember lalu
dengan membagikan kondom secara gratis. Kebijakan ini disinyalir akan kian
menyuburkan seks bebas. Tapi program ini dihentikan di tengah jalan setelah
mendapat tantangan keras dari berbagai pihak.
Di sisi lain, pendidikan yang diharapkan mampu melahirkan
generasi terbaik, gagal. Banyak koruptor justru pernah mengenyam pendidikan
tinggi. Bahkan diantaranya ada yang bergelar profesor dan doktor. Terbukti,
pendidikan yang berjalan kering dari nilai-nilai moral dan etika, apalagi
agama. Yang terlahir justru generasi yang permisif, hedonis, materalis, dan
individualis.
Pemerintah sendiri seperti tak peduli dengan nasib generasi
ini. Perhelatan Miss World digelar di Indonesia dengan berbagai dalih. Padahal
semua tahu perhelatan itu adalah ajang eksploitasi wanita oleh kaum kapitalis.
Akibat tekanan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan ormas Islam,
akhirnya kontes Miss World dipindahkan ke Bali. Seolah dengan cara itu
pemerintah telah berbuat kebaikan, padahal esensi ekploitasinya tetap saja terjadi.
Internasional: Umat Islam Teraniaya
Situasi dunia Islam belum berubah. Bahkan di beberapa tempat
makin buruk. Umat Islam menjadi keganasan berbagai rezim. Di Suriah, lebih dari
150 ribu kaum Muslim dibantai oleh rezim Bashar Assad. Anehnya, dunia membiarkan
pembunuhan massal tersebut.
Di Mesir, rezim militer Mesir dipimpin Abdul Fatah As Sisi
menggulingkan pemerintahan Mursi yang baru berkuasa secara sah selama setahun.
Kudeta ini menyebabkan konflik berkepanjangan. Rakyat menjadi sasaran kekejaman
tentara.
Di Palestina, umat Islam masih menjadi bulan-bulanan tentara
Israel. Rumah-rumah mereka dihancurkan dan diganti dengan permukiman Yahudi.
Bahkan bagian bawah Masjid Al Aqsha dibuat terowongan untuk membangun tempat
peribadatan kaum terlaknat tersebut. Umat Islam di Gaza diblokade dari segala
penjuru. Terowongan yang menghubungkan Gaza-Mesir dihancurkan. Sementara itu,
di Afghanistan umat Islam terus dijajah oleh Amerika Serikat dan penguasanya
sendiri.
Di belahan dunia Islam lainnya, kaum minoritas Muslim tak
beranjak dari kondisi terpuruk. Muslim di Xinjiang (Cina), Rohingya (Myanmar),
dan Pattani (Thailand) berjuang untuk membebaskan diri dari kekejaman rezim
penguasa. Sementara di Barat, minoritas Muslim sering mendapatkan perlakukan
diskriminatif. Mereka semua tak bisa berbuat banyak, kecuali bertahan dan
membela diri dengan kemampuan yang ada.
Di sisi lain, negara adidaya Amerika Serikat mulai berjalan
gontai. Krisis ekonomi membuat negara itu limbung. Utang kian menumpuk. Rezim
Obama bersitegang dengan Kongres terkait anggaran belanja negara sehingga
pemerintahan AS sempat mengalami shutdown Oktober lalu karena rencana
pemerintah menambah utang tak disetujui oleh Kongres.
Tidak hanya krisis ekonomi, AS pun mengalami krisis sosial.
Kriminalitas meningkat, termasuk pembunuhan massal. Di penghujung tahun, markas
Angkatan Laut diserang, 13 tewas. Demikian pula pengangguran dan kemiskinan
mulai tampak. Gelandangan terlihat di beberapa sudut kota. Kendati begitu, AS
secara militer merasa masih cukup kuat. Dengan kemajuan teknologinya, AS
menyadap puluhan negara termasuk Indonesia. Aksi Amerika ini dibantu oleh
sekutunya yakni Australia dan Inggris. Banyak negara marah atas aksi Amerika
itu. Tapi tidak demikian dengan Indonesia. Rezim SBY tak berani protes kepada
AS. Dan kepada Australia, SBY hanya mengirim surat dan menarik duta besar
Indonesia dari Canberra. Begitu PM Australia Abbot menyatakan Australia tidak
akan menghentikan aksi penyadapannya, SBY juga diam saja. Tak bisa apa-apa.
Krisis politik, sosial, budaya, hukum, ekonomi, dan
sebagainya yang terjadi di dunia, khususnya di negeri-negeri Muslim, termasuk
Indonesia, saat ini, tidak dapat dipisahkan dari ideologi Kapitalisme. Artinya,
ideologi Kapitalisme yang diterapkan itulah yang menjadi sumber dan akar
berbagai krisis tersebut. Sebagaimana diketahui, ide dasar Kapitalisme adalah
sekularisme, yaitu pemisahan antara agama dengan kehidupan. Sumber hukum dalam
ideologi ini dari akal semata, karena pada satu sisi keberadaan Tuhan diakui,
namun di sisi lain manusialah yang dianggap layak untuk menetapkan berbagai
aturan.
Ideologi merupakan pandangan hidup yang menjadi asas dalam
berbagai aspek kehidupan negara, seperti ekonomi, politik, budaya, hukum,
pemerintahan dan lainnya. Di Indonesia, Kapitalisme telah dipilih oleh
pemerintah Orde Baru sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai persoalan
saat itu yang dihadapi saat itu. Diantaranya melakukan liberalisasi ekonomi dan
pasar, serta mengikatkan diri dengan IMF dan Bank Dunia yang memberikan utang.
Pada sisi lain, Indonesia harus membuka pasar dan kekayaan alamnya untuk dieksploitasi
oleh pihak asing atas nama investasi dan pembangunan ekonomi.
Di era reformasi, Indonesia semakin menyempurnakan agenda
kapitalistiknya. Lahir berbagai undang-undang yang pro-kapitalis seperti UU
Migas, UU Sumber Daya Air, UU Penanaman Modal, UU Kelistrikan dan sebagainya.
Berdasarkan UU liberal inilah berbagai kebijakan ekonomi dikeluarkan yang
kenyataannya justru menimbulkan berbagai problem baru. Misalnya, kemiskinan dan
pengangguran bukannya menurun, justru terus meningkat. Kekayaan sumber alam
dikeruk asing, sementara utang negara terus menumpuk.
Kapitalisme gagal menyejahterakan warga dunia. Kapitalisme
menciptakan ketidakadilan ekonomi dan kemiskinan struktural, dan hanya
menyenangkan para kapitalis. Meskipun terbukti gagal, namun kapitalisme masih
bisa bertahan hingga saat ini. Penyebabnya karena adanya dukungan imperialisme
atau penjajahan global. Kapitalisme bersama turunannya yakni liberalisme,
pluralisme, demokrasi, dan HAM dipaksakan oleh para kapitalis yang bekerja sama
dengan kaum imperialis agar dijadikan ideologi oleh negara-negara di dunia.
Tujuannya agar mereka bisa menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk mengeruk
kekayaan negara-negara tersebut dan menguasasinya secara politik.
Secara politik, AS dan Eropa, menjajakan sistem demokrasi
yang dikatakan sebagai sistem politik yang akan membawa pada kehidupan yang
lebih baik, sejahtera, dan modern. Padahal kenyataannya, demokrasi yang
bertumpu pada ide liberalisme (kebebasan) ini telah menciptakan berbagai
bencana yang menimpa umat manusia di seluruh dunia. Ide ini telah mengakibatkan
berbagai krisis global serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di
dunia. Kerusakan yang ditimbulkan oleh ide liberalisme di negeri-negeri Muslim
secara ringkas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Pertama, kebebasan beragama. Dalam demokrasi seseorang bebas
untuk beragama ataupun tidak beragama. Seseorang juga bebas untuk
berpindah-pindah agama, sehingga agama menjadi sekedar asesoris seperti halnya
pakaian yang bisa diganti setiap saat. Maka bisa dipastikan, generasi yang
tumbuh dalam sistem demokrasi akan semakin memandang remeh ajaran agama. Mereka
tak segan berpindah agama sekedar untuk memenuhi persyaratan pernikahan
misalnya. Akhirnya agama sekedar didudukkan sebagai penanda status seseorang,
sama seperti suku, komunitas, dsb.
Kedua, kebebasan berpendapat. Dalam demokrasi, setiap
individu berhak mengembangkan pendapat atau ide apapun. Tak penting, pendapat
atau ide itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Satu-satunya tolok ukur
yang dipakai adalah kebebasan itu sendiri, serta kepentingan, baik kepentingan
diri maupun kelompoknya. Karenanya, undang-undang dan peraturan yang lahir dari
gedung parlemen pada dasarnya sekadar alat untuk mengakomodir kepentingan
mereka sendiri, bukan kepentingan rakyat. Sebagai contoh, rencana kenaikan BBM
beberapa waktu lalu ditentang oleh hampir seluruh rakyat di negeri ini, namun
tetap saja disetujui oleh anggota DPR. Itu merupakan bukti bahwa mereka memang
tidak pernah peduli pada kepentingan rakyat sehingga tidak layak disebut
sebagai wakil rakyat. Hasilnya, para anggota dewan saat ini ‘sukses’
mensejahterakan dirinya dan partainya, sementara rakyat makin terjepit dalam
penderitaan.
Ketiga, kebebasan kepemilikan. Kebebasan ini memberikan hak
kepada siapapun untuk memiliki harta sekaligus mengembangkannya. Hal ini
menjadi jalan bagi para kapitalis yang berkolaborasi dengan penguasa di negeri
ini untuk menjarah kekayaan alam yang notabene milik seluruh rakyat. Di
Indonesia, pihak asing bahkan diberikan kebebasan untuk menguasai sumberdaya
alam milik rakyat. Di sektor migas misalnya, saat ini di Indonesia ada 60
kontraktor penguasa migas yang terkategori ke dalam tiga kelompok, yaitu
kelompok Super Major (ExxonMobile, Total Fina Elf, BP Amoco Arco, dan Texaco)
yang menguasai cadangan minyak 70 persen dan gas 80 persen. Kelompok Major
(Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex) yang
menguasai cadangan minyak 18 persen dan gas 15 persen. Terakhir kelompok
perusahaan independen yang menguasai cadangan minyak 12 persen dan gas 5
persen.
Ironisnya, pada satu sisi perusahaan migas asing tersebut
leluasa mengeruk kekayaan negeri ini, pada sisi lain Indonesia jatuh dalam
perangkap utang. Total utang Pemerintah Pusat per 30 September 2013 sudah
mencapai Rp 2.274 triliun. Menurut data Kementerian Keuangan (28/10/2013),
rencana cicilan pokok dan bunga utang 2013 sebesar Rp 299,708 triliun (cicilan
pokok Rp 186, 5 dan cicilan bunga Rp 113,2 triliun) atau 17,3 % dari belanja
APBN-P 2013.
Kebijakan yang tidak pro rakyat ini muncul dari pola pikir pemerintah
yang liberal dan kapitalistik yang didukung oleh DPR yang melahirkan UU dan
regulasi yang liberal dan kapitalistik seperti UU Migas No. 22 Tahun 2001 dan
UU Minerba no. 4 Tahun 2009. Pada kasus PT Freeport Indonesia misalnya,
Indonesia seharusnya mendapatkan keuntungan Rp 75–100 triliun pertahun
seandainya pengelolaan tambang itu dikelola oleh negara bukan asing.
Korporasi asing disamping membutuhkan bahan-bahan mentah
untuk menjalankan industrinya, juga membutuhkan pasar untuk produk-produk industrinya.
Hal inilah yang mendorong negara-negara kapitalis bersaing guna menjajah sebuah
negara melalui lembaga yang mereka bentuk, seperti IMF, WTO, dan APEC. Tujuan
utamanya tentu saja untuk mengeksploitasi kekayaan alam mereka serta
mengendalikan berbagai kebijakan ekonomi dan politik di negara tersebut.
Keempat, kebebasan bertingkah laku. Kebebasan berperilaku
ini telah menyuburkan berbagai penyakit sosial. Menurut data Kementerian
Kesehatan, jika tidak ada program terobosan dalam penanggulangan HIV/AIDS maka
pada tahun 2025 akan ada 1.817.700 orang terinfeksi AIDS. Anehnya,
penanggulangan HIV/AIDS tersebut yang digagas Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional (KPAN) bersama Kementerian Kesehatan adalah dengan menggelar Pekan
Kondom Nasional (PKN) pada awal Desember lalu. Padahal kampanye PKN tersebut
lebih tepat disebut sebagai kampanye pada seks bebas dan iklan penggunaan
kondom yang akan menguntungan perusahaan kondom.
Tingginya penderita penyakit HIV/AIDS tersebut sebagai
pertanda suburnya praktik seks bebas dan zina di negeri berpenduduk mayoritas
Muslim. Pemicunya tentu saja adalah kebebasan tingkah laku yang dipertontonkan
melalui berbagai tayangan berbau porno di berbagai tv dan media cetak. Termasuk
pagelaran yang menampilkan kecantikan wanita seperti acara Miss World di Bali
beberapa waktu lalu. Semua itu berkontribusi nyata terhadap kerusakan akhlak
masyarakat, namun pemerintah tidak berdaya mencegahnya karena alasan kebebasan
bertingkah laku.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun
2013 sebagaimana diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak
bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta,
pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Dikuasainya
sumber daya kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di
seluruh sendi di seantero negeri, konflik horizontal yang tiada henti,
kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja yang tumbuh di mana-mana adalah
bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu. Ditambah dengan kedzaliman yang
diderita umat di berbagai negara, serta sulitnya perubahan ke arah Islam
dilakukan oleh karena dihambat oleh negara Barat yang tidak kehilangan kendali
kontrol atas wilayah-wilayah di Dunia Islam, semestinya menyadarkan kita semua
untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai oleh
Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama
kapitalisme yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia.
Demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang
kepada kehendak rakyat. Tapi dalam kenyataannya negara-negara Barat tidak
pernah membiarkan rakyat di negeri-negeri muslim membawa negaranya ke arah Islam.
Mereka selalu berusaha agar sistem yang diterapkan tetaplah sistem sekuler
meski dibolehkan dengan selubung Islam, serta penguasanya tetaplah mereka mau
berkompromi dengan kepentingan Barat. Itulah yang terjadi saat ini di negeri
ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, khususnya di bidang ekonomi
dan politik yang sangat pro terhadap kepentingan Barat. Cengkeraman Barat juga
tampak di negeri-negeri muslim yang tengah bergolak seperti di Suriah, begitu
juga di Mesir dan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. Kenyataan ini
juga semestinya memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi
oleh kepentingan negara penjajah. Juga peringatan kepada penguasa dimanapun
untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya
kebenaran Islam, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan
kesetiaan pada negara penjajah.
Bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai
persoalan yang tengah membelit negeri ini seperti sebagiannya telah diuraikan
di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah.
Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah
Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik
itu..
Karena itu, harus ada usaha sungguh-sungguh dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran serta kerjasama dari seluruh komponen umat Islam di
negeri ini untuk menghentikan sekularisme dan menegakkan syariah dan khilafah.
Hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang khalifah,
Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Syariah adalah jalan
satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam
semesta, sedemikian sehingga kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka
bumi.
sumber :
Perkembangan Teknologi Informasi
Dizaman yang serba canggih ini, alat komunikasi pun berkembang begitu pesat dan cepat. Seperti yang kita tau, teknologi semakin berkembang dari hari ke hari. Perkembangan tekonogi merambat pada segala bidang kehidupan terutama pada bidang komunikasi.
Samsung vendor ponsel asal Korea Selatan, belakangan ini giat membanjiri pasar dengan deretan ponsel kelas atas. Salah satu yang patut diperhitungkan jelas Omnia HD. Meski berukuran cukup besar, dengan berat 148 gram, ponsel ini tetap nyaman digenggam, bahkan terkesan elegan.
Gambar 1.
Aplikasi dan fitur yang ada memang bikin ngiler, di antaranya layar AMOLED besar dengan tampilan cemerlang. Kameranya 8 megapiksel dengan kemampuan video recording HD (high definition). Layar sentuh berbasis TouchWiz disebut-sebut sebagai yang terbaik dibanding milik ponsel Samsung lainnya. Selain itu juga masih ada fitur Wi Fi, Bluetooth dan GPS.
HTC HD 2
HTC merilis HTC HD 2 atau kode namanya Leo, yang siap membuat vendor lainnya iri. Salah satu alasannya, layar toucshcreen-nya yang berukuran 4,3 inch terbilang impresif. HTC HD 2 adalah ponsel berbasis Windows pertama yang ditautkan dengan interface HTC Sense yang sebelumnya menyambangi HTC Hero.
Gambar 2.
Ponsel ini juga dibekali prosesor dahsyat dari Qualcomm, yakni 1Ghz Snapdragon yang menjamin penggunaan aplikasi secepat kilat. Selain itu, masih ada fasilitas kamera 5 megapiksel, Bluetooth 2.1 dan jack headphone 3,5 mm.
BlackBerry Storm 2
Jika BlackBerry Storm edisi perdana boleh dibilang gagal meraih minat konsumen, tidak demikian halnya dengan Storm 2. Storm 2 tampil memuaskan dengan antarmuka toucshcreen berbasis SurePress yang disempurnakan, sehingga lebih presisi dan nyaman saat digunakan.
Gambar 3.
Edisi ini juga sudah menyertakan Wi-Fi, memori yang lebih besar, serta sistem operasi yang lebih update. Dengan bodi yang terkesan premium, Storm 2 adalah pilihan yang bagus bagi penggemar BlackBerry.
Motorola Droid
Setelah cukup lama terpuruk, Motorola menghantam balik dengan Droid, sebuah handset high end berbasis sistem operasi terkini dari Google, yakni Android 2. Ponsel ini menjanjikan browsing web yang lebih cepat dan layanan dari Google (Mail, Apps, Search, Talk) nyaris tanpa cacat.
Gambar 4.
Bodinya cukup mewah dan solid, dibekali keyboard QWERTY sliding dengan tombol besar yang nyaman untuk mengetik. Layar sentuh WVGAnya terbilang besar dan berkualitas tinggi, memanjakan pengalaman mobile user. Tak hanya itu, kamera 5 megapikselnya tangguh untuk memotret.
iPhone 3GS
Singgasana iPhone sebagai rajanya ponsel tampaknya masih belum tergoyahkan. Meski sudah cukup lama beredar, handset andalan Apple ini masih laris manis bak kacang goreng.
Gambar 5.
Sesuatu yang ditawarkan iPhone 3GS memang boleh dibilang belum ada tandingannya meski sudah banyak vendor yang coba menyaingi. Layar sentuh amat mumpuni, pemrosesan yang cepat serta utamanya, aplikasi melimpah ruah dari App Store, membuat handset ini masih terfavorit.
Sistem komunikasi sendiri merupakan suatu konsep dimana dalam komunikasi tersebut terdapat makna dari suatu informasi dan perangkat-perangkat lainnya seperti sinyal, kode-kode yang abstrak dan berubah-ubah. Dalam percakapan di telepon, sistem komunikasi yang ada dipesawat telepon tersebut bukan hanya pesan tapi juga penerima telepon, saluran telepon dan perangkat-perangkat lainnya.
Dalam suatu sistem komuniksai tidak hanya terbatas pada cara bertukar informasi, tapi juga pada peralatan yang digunakan, pengaplikasiannya, implikasi teknologi komunikasi tersebut, manipulasi, dan potensi pertukaran informasi dalam sistem komuniksai tersebut. Dunia komunikasi dan teknologinya saling berhubungan erat. Tanpa adanya teknologi komunikasi yang canggih maka komunikasi pun tidak akan berjalan dengan baik. Jika kita mengikuti perkembangan tekonologi komunikasi maka tak lepas dari pandangan kita, dunia teknologi itu merupakan dunia yang cepat berubah. Saya akan berbagi informasi tentang teknologi komuniksai yang sedang berkembang sekarang ini, terbaru dan tercanggih, diantaranya:
Samsung i8910 Omnia HDSamsung vendor ponsel asal Korea Selatan, belakangan ini giat membanjiri pasar dengan deretan ponsel kelas atas. Salah satu yang patut diperhitungkan jelas Omnia HD. Meski berukuran cukup besar, dengan berat 148 gram, ponsel ini tetap nyaman digenggam, bahkan terkesan elegan.
Gambar 1.
Aplikasi dan fitur yang ada memang bikin ngiler, di antaranya layar AMOLED besar dengan tampilan cemerlang. Kameranya 8 megapiksel dengan kemampuan video recording HD (high definition). Layar sentuh berbasis TouchWiz disebut-sebut sebagai yang terbaik dibanding milik ponsel Samsung lainnya. Selain itu juga masih ada fitur Wi Fi, Bluetooth dan GPS.
HTC HD 2
HTC merilis HTC HD 2 atau kode namanya Leo, yang siap membuat vendor lainnya iri. Salah satu alasannya, layar toucshcreen-nya yang berukuran 4,3 inch terbilang impresif. HTC HD 2 adalah ponsel berbasis Windows pertama yang ditautkan dengan interface HTC Sense yang sebelumnya menyambangi HTC Hero.
Gambar 2.
Ponsel ini juga dibekali prosesor dahsyat dari Qualcomm, yakni 1Ghz Snapdragon yang menjamin penggunaan aplikasi secepat kilat. Selain itu, masih ada fasilitas kamera 5 megapiksel, Bluetooth 2.1 dan jack headphone 3,5 mm.
BlackBerry Storm 2
Jika BlackBerry Storm edisi perdana boleh dibilang gagal meraih minat konsumen, tidak demikian halnya dengan Storm 2. Storm 2 tampil memuaskan dengan antarmuka toucshcreen berbasis SurePress yang disempurnakan, sehingga lebih presisi dan nyaman saat digunakan.
Gambar 3.
Edisi ini juga sudah menyertakan Wi-Fi, memori yang lebih besar, serta sistem operasi yang lebih update. Dengan bodi yang terkesan premium, Storm 2 adalah pilihan yang bagus bagi penggemar BlackBerry.
Motorola Droid
Setelah cukup lama terpuruk, Motorola menghantam balik dengan Droid, sebuah handset high end berbasis sistem operasi terkini dari Google, yakni Android 2. Ponsel ini menjanjikan browsing web yang lebih cepat dan layanan dari Google (Mail, Apps, Search, Talk) nyaris tanpa cacat.
Gambar 4.
Bodinya cukup mewah dan solid, dibekali keyboard QWERTY sliding dengan tombol besar yang nyaman untuk mengetik. Layar sentuh WVGAnya terbilang besar dan berkualitas tinggi, memanjakan pengalaman mobile user. Tak hanya itu, kamera 5 megapikselnya tangguh untuk memotret.
iPhone 3GS
Singgasana iPhone sebagai rajanya ponsel tampaknya masih belum tergoyahkan. Meski sudah cukup lama beredar, handset andalan Apple ini masih laris manis bak kacang goreng.
Gambar 5.
Sesuatu yang ditawarkan iPhone 3GS memang boleh dibilang belum ada tandingannya meski sudah banyak vendor yang coba menyaingi. Layar sentuh amat mumpuni, pemrosesan yang cepat serta utamanya, aplikasi melimpah ruah dari App Store, membuat handset ini masih terfavorit.
Tahun baru masehi, HATI-HATI dengannya...!
Bagaimana sejarahnya..?
Sejak Abad
ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun kalender
ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan. Sistem kalendar ini
dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan
menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya.
Pada tahun 45
SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender
Julian. Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4)
Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10)
October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah
nama bulan “Quintilis” dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).Sementara
pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan “Sextilis”
dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk Julius, kemudian
Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa
hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender Gregorian.
Januarius
(Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil
dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap
ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa
penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang
baru.
Kedua, karena
1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan konsul
diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur. Di bulan Februari konsul yang
terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya
menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi
dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali
dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.
Berhati-hatilah..!
Orang-orang Yahudi punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini.
sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]
Bicaralah....!
Oleh: Muhammad Rahmat Kurnia
Dalam beberapa kesempatan, saya ditanya mengapa dalam melakukan perubahan besar kok kelihatannya hanya ‘ngomong’ doang. Mereka menyindirnya dengan menyebut ‘omdo’. Saya sampaikan kepada mereka, bicara atau ngomong itu harus dilihat realitasnya. Bila seorang tukang bangunan pekerjaannya ngomong terus maka dijamin pekerjaannya tidak akan selesai. Betapa tidak, pekerjaan dia menuntut pekerjaan fisik, bukan omongan. Berbeda dengan guru atau ustadz, misalnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila sang guru atau ustadz tersebut tidak banyak bicara? Murid tidak mengerti, masyarakat tidak paham akan hukum syariat Islam, kemungkaran merajalela, kezhaliman terus berlangsung, dan penguasa fajir pun tenang dalam melakukan kemaksiatannya.
Tidak mengherankan, Rasulullah SAW menyatakan ‘Katakan kebaikan itu sekalipun pahit’. Begitu juga, Imam Bukhari meriwayatkan sabda Nabi: ‘Penghulu syuhada itu adalah Hamzah dan orang yang tegak berdiri di hadapan penguasa, ia menasihatinya lalu penguasa itu pun membunuhnya.’ Beliau memerintahkan kita untuk terus bicara selama apa yang disampaikan tersebut benar, ‘Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka bicaralah baik atau diam’ (HR. Bukhari). Bahkan, Adh-Dhahak mengatakan, ‘As-sâkitu ‘an al-haq syaithan akhras, orang yang diam dari mengatakan kebenaran adalah setan yang bisu’.
Sekedar contoh, Kontes Miss World akan disenggarakan di Indonesia, mulai 8 sampai dengan 28 September 2013. Tempatnya di Bali, Jakarta, dan Sentul Bogor. Persiapan sudah matang. Ketika itu tidak ada suara penentangan. Tidak ada yang bicara melawannya. Situasi berubah ketika para tokoh umat mulai bicara.
Hizbut Tahrir Indonesia bersama dengan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi Islam mengadakan temu tokoh sekaligus konferensi pers dua kali. Seruannya tegas: “Hentikan Kontes Miss World!” Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mashadi, mengatakan: ‘Kontes Miss World ini hanyalah merupakan sebagian dari upaya menghancurkan umat Islam. Di belakangnya ada Cina perantauan yang berupaya untuk menguasai Indonesia, bukan sekedar politik melainkan juga budaya. Ini bukan sekedar masalah bikini.’ Sabili Raun dari al-Ittihadiyah mengungkapkan dengan geram, ‘Kontes kecantikan ini merupakan penghinaan terhadap perempuan. Ini merupakan upaya menciptakan manusia yang tidak beradab. Karenanya, wajib ditolak!’ Bahkan dengan nada keras, Eggi Sudjana menuding ajang Miss World ini berlangsung karena Presiden SBY diam. Presiden SIRI (Suara Indenden Rakyat Indonesia) ini menegaskan, ‘Secara hukum Miss World ini melanggar hukum. Dan yang harus bertanggung jawab adalah SBY. Dulu saja ketika jaman Orde Baru, Presiden Soeharto menolak dengan alasan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.’
Kaidah ‘al-muslimu mir`atu al-muslim’ (muslim adalah cermin bagi muslim yang lain) berlaku. Saat penentangan mulai muncul, berbagai kalangan dari umat Islam ini pun bereaksi dengan keras. Berbagai demonstrasi dilakukan. Istana Presiden, Menkokesra, dan kantor MNC Group sebagai pelaksana kontes ini menjadi sasarannya. Di berbagai daerah, kantor gubernur dan DPRD pun didatangi massa. Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai organisasi lain, termasuk organisasi perempuan bersuara lantang. Statemen penolakan dan berbagai aksi penentangan muncul di mana-mana. Bukan hanya di Jakarta sebagai pusat pemerintahan melainkan juga di daerah. Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Bandung, Semarang, Yogja, Surabaya, Kendari, Menado, Makassar, Ternate, hingga Papua. Bahkan, di Bali sendiri penentangan itu terdengar.
Hasilnya memang acara tersebut tidak batal. Namun, ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, acara tersebut difokuskan di Bali. Acara di Jakarta batal. Puncak acara di Sentul Bogor dibatalkan. Hal ini diumumkan langsung oleh Menkokesra Agung Laksono. Sekalipun demikian, penentangan terus terjadi. Persoalannya bukan Bali, melainkan kontes itu harus batal di mana pun dilaksanakan.
Kedua, masyarakat menjadi mengerti apa sebenarnya hakikat dari Miss World tersebut. Ternyata kontes perempuan ini merupakan perbuatan haram di samping penjajahan budaya. Ketua DPP HTI, Rohmat S. Labib menegaskan: ‘Kontes Miss World ini merupakan penjajahan budaya. Secara ekonomi, kita dijajah. Secara politik, kita dijajah. Dan, secara budaya terus dijajah, termasuk dengan Miss World ini. Kalau ingin meningkatkan devisa tidak perlu ajang eksploitasi perempuan dengan dalih pariwisata. Ambil saja Freeport dan Newmont, kita akan memiliki uang yang banyak untuk rakyat. Tidak perlu kontes Miss World’. Dengan bicara, masyarakat juga menjadi mengerti bahwa kontes perempuan merapuhkan identitas Indonesia. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menulis dalam sebuah koran nasional bahwa konters ini tidak sesuai dengan identitas bangsa. Masyarakat pun menjadi tahu bahwa kontes yang dibalut dengan acara lomba bakiyak itu merupakan bisnis kotor. ‘Itu hanya upaya kotor para pebisnis agar dagangannya bisa laku, bisa laris. Maka dipakailah perempuan-perempuan cantik. Bahkan mereka juga suka memperdagangkan perempuan’, ujar Ketua Dewan Pakar PP Aisyiyah Nurdiati Akma. Bukan hanya itu, masyarakat menjadi paham bahwa hakikatnya ajang Miss World ini bertentangan dengan HAM. Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution menegaskan: ‘Kontes Miss World bertentangan dengan HAM’. Hal senada disampaikan Mantan Komisioner Komnas HAM, Saharuddin Daming. Beliau menyatakan, ‘Yang namanya HAM harus meningkatkan derajat manusia. Tapi ini, justru menghinakan harkat dan martabat perempuan. Karenanya, ajang Miss World wajib dilarang.’ Dengan bicara, masyarakat yang sebelumnya tidak mengerti menjadi tahu bahwa pelaksanaan Miss World merupakan pelecehan terhadap para ulama. ‘Miss World jalan terus di tengah penentangan para ulama merupakan pelecehan terhadap para ulama,’ tegas Ketua MUI KH Muhyiddin Junaidi.
Selain itu, dengan bicara, rakyat tercerahkan bahwa acara ini merupakan contoh buruk bagi negeri Muslim lainnya. Dari 129 peserta, yang berasal dari negeri Muslim hanya 7 saja. Ketika Indonesia yang merupakan negeri Muslim terbesar ini menyelenggarakan Miss World maka akan menjadi dalih bagi negeri Muslim lain untuk mengikutinya. Padahal, Miss World Organization pemiliknya orang kafir. Penyelenggara di Indonesia pun orang kafir. Bahkan, peserta dari Indonesia pun nonMuslim. Namun, suara yang menggema di dunia atas nama negeri Muslim terbesar, Indonesia.
Jelaslah, dengan bicara, masyarakat menjadi paham. Dengan bicara, opini tentang Islam menjadi terbentuk. Dengan bicara, kemungkaran dilawan. Dengan bicara, kebenaran dapat diungkapkan. Dengan bicara, rakyat terdorong untuk menentang kemaksiatan. Jadi, bicaralah![] hti press/ syindo
Dalam beberapa kesempatan, saya ditanya mengapa dalam melakukan perubahan besar kok kelihatannya hanya ‘ngomong’ doang. Mereka menyindirnya dengan menyebut ‘omdo’. Saya sampaikan kepada mereka, bicara atau ngomong itu harus dilihat realitasnya. Bila seorang tukang bangunan pekerjaannya ngomong terus maka dijamin pekerjaannya tidak akan selesai. Betapa tidak, pekerjaan dia menuntut pekerjaan fisik, bukan omongan. Berbeda dengan guru atau ustadz, misalnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila sang guru atau ustadz tersebut tidak banyak bicara? Murid tidak mengerti, masyarakat tidak paham akan hukum syariat Islam, kemungkaran merajalela, kezhaliman terus berlangsung, dan penguasa fajir pun tenang dalam melakukan kemaksiatannya.
Tidak mengherankan, Rasulullah SAW menyatakan ‘Katakan kebaikan itu sekalipun pahit’. Begitu juga, Imam Bukhari meriwayatkan sabda Nabi: ‘Penghulu syuhada itu adalah Hamzah dan orang yang tegak berdiri di hadapan penguasa, ia menasihatinya lalu penguasa itu pun membunuhnya.’ Beliau memerintahkan kita untuk terus bicara selama apa yang disampaikan tersebut benar, ‘Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka bicaralah baik atau diam’ (HR. Bukhari). Bahkan, Adh-Dhahak mengatakan, ‘As-sâkitu ‘an al-haq syaithan akhras, orang yang diam dari mengatakan kebenaran adalah setan yang bisu’.
Sekedar contoh, Kontes Miss World akan disenggarakan di Indonesia, mulai 8 sampai dengan 28 September 2013. Tempatnya di Bali, Jakarta, dan Sentul Bogor. Persiapan sudah matang. Ketika itu tidak ada suara penentangan. Tidak ada yang bicara melawannya. Situasi berubah ketika para tokoh umat mulai bicara.
Hizbut Tahrir Indonesia bersama dengan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi Islam mengadakan temu tokoh sekaligus konferensi pers dua kali. Seruannya tegas: “Hentikan Kontes Miss World!” Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mashadi, mengatakan: ‘Kontes Miss World ini hanyalah merupakan sebagian dari upaya menghancurkan umat Islam. Di belakangnya ada Cina perantauan yang berupaya untuk menguasai Indonesia, bukan sekedar politik melainkan juga budaya. Ini bukan sekedar masalah bikini.’ Sabili Raun dari al-Ittihadiyah mengungkapkan dengan geram, ‘Kontes kecantikan ini merupakan penghinaan terhadap perempuan. Ini merupakan upaya menciptakan manusia yang tidak beradab. Karenanya, wajib ditolak!’ Bahkan dengan nada keras, Eggi Sudjana menuding ajang Miss World ini berlangsung karena Presiden SBY diam. Presiden SIRI (Suara Indenden Rakyat Indonesia) ini menegaskan, ‘Secara hukum Miss World ini melanggar hukum. Dan yang harus bertanggung jawab adalah SBY. Dulu saja ketika jaman Orde Baru, Presiden Soeharto menolak dengan alasan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.’
Kaidah ‘al-muslimu mir`atu al-muslim’ (muslim adalah cermin bagi muslim yang lain) berlaku. Saat penentangan mulai muncul, berbagai kalangan dari umat Islam ini pun bereaksi dengan keras. Berbagai demonstrasi dilakukan. Istana Presiden, Menkokesra, dan kantor MNC Group sebagai pelaksana kontes ini menjadi sasarannya. Di berbagai daerah, kantor gubernur dan DPRD pun didatangi massa. Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai organisasi lain, termasuk organisasi perempuan bersuara lantang. Statemen penolakan dan berbagai aksi penentangan muncul di mana-mana. Bukan hanya di Jakarta sebagai pusat pemerintahan melainkan juga di daerah. Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Bandung, Semarang, Yogja, Surabaya, Kendari, Menado, Makassar, Ternate, hingga Papua. Bahkan, di Bali sendiri penentangan itu terdengar.
Hasilnya memang acara tersebut tidak batal. Namun, ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, acara tersebut difokuskan di Bali. Acara di Jakarta batal. Puncak acara di Sentul Bogor dibatalkan. Hal ini diumumkan langsung oleh Menkokesra Agung Laksono. Sekalipun demikian, penentangan terus terjadi. Persoalannya bukan Bali, melainkan kontes itu harus batal di mana pun dilaksanakan.
Kedua, masyarakat menjadi mengerti apa sebenarnya hakikat dari Miss World tersebut. Ternyata kontes perempuan ini merupakan perbuatan haram di samping penjajahan budaya. Ketua DPP HTI, Rohmat S. Labib menegaskan: ‘Kontes Miss World ini merupakan penjajahan budaya. Secara ekonomi, kita dijajah. Secara politik, kita dijajah. Dan, secara budaya terus dijajah, termasuk dengan Miss World ini. Kalau ingin meningkatkan devisa tidak perlu ajang eksploitasi perempuan dengan dalih pariwisata. Ambil saja Freeport dan Newmont, kita akan memiliki uang yang banyak untuk rakyat. Tidak perlu kontes Miss World’. Dengan bicara, masyarakat juga menjadi mengerti bahwa kontes perempuan merapuhkan identitas Indonesia. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menulis dalam sebuah koran nasional bahwa konters ini tidak sesuai dengan identitas bangsa. Masyarakat pun menjadi tahu bahwa kontes yang dibalut dengan acara lomba bakiyak itu merupakan bisnis kotor. ‘Itu hanya upaya kotor para pebisnis agar dagangannya bisa laku, bisa laris. Maka dipakailah perempuan-perempuan cantik. Bahkan mereka juga suka memperdagangkan perempuan’, ujar Ketua Dewan Pakar PP Aisyiyah Nurdiati Akma. Bukan hanya itu, masyarakat menjadi paham bahwa hakikatnya ajang Miss World ini bertentangan dengan HAM. Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution menegaskan: ‘Kontes Miss World bertentangan dengan HAM’. Hal senada disampaikan Mantan Komisioner Komnas HAM, Saharuddin Daming. Beliau menyatakan, ‘Yang namanya HAM harus meningkatkan derajat manusia. Tapi ini, justru menghinakan harkat dan martabat perempuan. Karenanya, ajang Miss World wajib dilarang.’ Dengan bicara, masyarakat yang sebelumnya tidak mengerti menjadi tahu bahwa pelaksanaan Miss World merupakan pelecehan terhadap para ulama. ‘Miss World jalan terus di tengah penentangan para ulama merupakan pelecehan terhadap para ulama,’ tegas Ketua MUI KH Muhyiddin Junaidi.
Selain itu, dengan bicara, rakyat tercerahkan bahwa acara ini merupakan contoh buruk bagi negeri Muslim lainnya. Dari 129 peserta, yang berasal dari negeri Muslim hanya 7 saja. Ketika Indonesia yang merupakan negeri Muslim terbesar ini menyelenggarakan Miss World maka akan menjadi dalih bagi negeri Muslim lain untuk mengikutinya. Padahal, Miss World Organization pemiliknya orang kafir. Penyelenggara di Indonesia pun orang kafir. Bahkan, peserta dari Indonesia pun nonMuslim. Namun, suara yang menggema di dunia atas nama negeri Muslim terbesar, Indonesia.
Jelaslah, dengan bicara, masyarakat menjadi paham. Dengan bicara, opini tentang Islam menjadi terbentuk. Dengan bicara, kemungkaran dilawan. Dengan bicara, kebenaran dapat diungkapkan. Dengan bicara, rakyat terdorong untuk menentang kemaksiatan. Jadi, bicaralah![] hti press/ syindo
Makna terdalam saat MAPERTA 2013
Apa itu MAPERTA?
MAPERTA (Masa perngenalan anggota) adalah suatu acara yang didesain seperti pelantikan kesebuah tempat yang syarat dengan kehidupan alam bebas. Acara ini dikhususkan untuk para mahasiswa baru kimia Unjani dan mahasiswa yang belum mengikuti MAPERTA .
Acara didalamnya dapat meningkatkan kepekaan dan disiplin pada diri serta kerjasama yang semakin solid antar anggotanya
MAPERTA diselenggarakan dengan harapan dapat meningkatkan solidaritas antar anggota kimia
- Apabila kita mendapatkan amanat dari seseorang, kita harus menjaga amanat tersebut dengan sebaik-baiknya.
- Seorang mahasiswa itu harus berani menyampaikan pendapat.
- Peduli dengan sesama.
- Harus senantiasa ramah dan mengucapkan salam kepada orang lain.
berikut foto-foto saat kegiatan maperta 2013.
Mahasiswa, raihlah peluang usaha Mu..!
Apakah anda seorang mahasiswa yang sedang mencari ide-ide peluang usaha?
bingung mau mulai darimana? saya rasa ada sebagian mahasiswa yang
mengalami hal seperti ini namun tidak sedikit yang kreatif dan mudah
menemukan berbagai ide peluang bisnis yang bisa dijalankan disela-sela
kegiatan belajar mereka.
Untuk artikel kali ini saya mencoba
mengulas sedikit mengenai ide usaha yang sekiranya bisa diambil oleh
seorang mahasiswa/mahasiswi yang sebagian besar saya rasa bisa
dikerjakan tanpa mengganggu waktu perkuliahan dan juga malah bisa
menambah pundi-pundi rupiah untuk menambah uang saku bahkan membayar kos
jika anda masih anak kos :).
Peluang atau kesempatan berbisnis
buat seorang pelajar memang terkadang sulit untuk dilakukan. Ada
beberapa faktor yang menyebabkannya diantaranya adalah bahwa seorang
yang masih belajar dalam pikiran dia tugasnya hanya belajar saja, walau
ada kesempatan untuk berbisnis disekeliling dia dan kemungkinan dia
mampu dan bisa maka dia tidak mengambilnya, kondisi seperti ini
terkadang terjadi. Namun di era perekonomian yang masih kurang stabil
seperti saat ini, saya rasa akan cukup bijak juga jika seorang mahasiswa
atau mahasiswi memanfaatkan sebah ide bisnis yang bermanfaat selagi
bisnis usaha tersebut tidak menggangu kegiatan utama mereka yaitu
belajar dan belajar, toh dengan mulai berbisnis sejak sekolah/kuliah
akan memberikan efek yang cukup bagus juga misalnya jiwa kewirausahaan
yang terbentuk secara pelan-pelan sejak dini.
1. Usaha Jasa Les Privat.
Untuk usaha
jenis ini jelas sudah banyak yang melakukannya. Peluang bisnis jasa les
privat oleh mahasiswa sudah banyak kita temui di lingkungan sekitar
kita. Ya benar memang ini salah satu ide bisnis yang cukup menjanjikan.
Anda bisa memanfaatkan kemampuan anda sebagai mahsiswa yang mengambil
jurusan tertentu misalnya matematika, bahasa inggis atau bidang lainnya,
anda bisa menembusi perumahan, sekolah, untuk menawarkan jasa les
privat kepada anak-anak yang membutuhkan les tambahan.
2. Bisnis Lembaga Bimbingan Belajar.
Bisnis
usaha ini tidak jauh beda dengan nomer 1 dan nomer 2 diatas. Namun agak
berbeda dalam penanganan atau pengelolaan sumber dayanya. Bermula dari
ketika saya jalan-jalan ke daerah kota gede di Yogyakarta ketika itu
saya melihat sebuah bimbinga belajar yang ruangannya biasa saja, namun
uniknya bimbel tersebut berbasis laboratorium dan sepertinya cukup
menarik.
Jika dilihat dari kemasan bisnisnya saya rasa itu
hanyalah usaha personal atau gabungan dari beberapa orang saja namun
saya tidak cek lebh jauh lagi. Nah dari gambaran yang saya lihat
tersebut saya rasa anda bisa juga membuka lembaga bimbingan belajar bagi
para siswa baik dari SD, SMP, sampai SMU. Sudah banyak sekarang
bermunculan lembaga-lembaga bimbingan belajar di area sekitar perumahan,
kampung-kampung yang menganbil kue bisnis lembaga bimbel dari lembaga
besar yang sudah jalan dan eksis bertahun tahun.
Ini jelas
merupakan peluang usaha bagi mahasiswa, anda bisa mengumpulkan
teman-teman yang mampu dibidangnya dan cobalah sharing profit dengan
mereka untuk setiap sesi pembelajaran yang mereka jalankan. Intinya anda
mengelola lembaga bimbingan belajar skala kecil yang SDM nya adalah
teman-teman anda juga.
3. Bisnis Usaha Penterjemah.
Untuk
usaha yang satu ini juga tidak jauh dari kemampuan akademis seseorang.
Ujung-ujungnya juga merupakan sebuah bisnis jasa yang bisa anda
manfaatkan. Jika anda tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa asing
maka anda harus bisa atau mampu untuk mengelola bisnis ini. Rekrutlah
orang-orang terbaik dibidangnya, ajak kerjasama mereka dan tentunya
dengan sharing profit yang jelas. Anda bisa membuka sebuah blog atau
aktif di social media dan rajin promosi bisnis ini. Dan akhirnya
marketing sangat berperan disini karena semakin banyak pula usaha
sejenis yang sudah berjalan hingga saat ini. Anda harus kreatif dan
cerdik dalam mempromosikan jasa penterjemah ini. Saya rasa ini juga
merupakan peluang bisnis yang baik untuk mahasiswa.
4. Bisnis Pulsa Elektrik.
Pulsa
elektrik adalah bisnis yang bisa dimulai dengan modal kecil. Modal
bisnis ini bisa dimulai dari Rp.50.000 saja, dan akan terus berkembang.
Yang menjadi pertanyaannya adalah "Apa keuntungan yang bisa di dapatkan
dari bisnis pulsa elektrik ini"? Jika berbicara masalah keuntungan maka
akan sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta.
Bisnis ini sangat sesuai untuk siapa saja, khususnya mahasiswa. Kenapa?
Karena Pulsa elektrik tidak butuh modal besar dan bisa menghasilkan
penghasilan yang lebih besar dari uang yang anda depositkan.
Misalnya seperti ini:
Anda
mengambil keuntungan Rp.1000 dari penjualan pulsa elektrik. Jika anda
seorang mahasiswa dan mempunyai 100 teman di kampus, maka Anda bisa
memberi tahu teman-teman untuk membeli pulsa elektrik kepada Anda.
Misalkan setiap hari ada 20 transaksi pengisian pulsa. Dengan demikian
anda akan mendapat tambahan penghasilan Rp.20.000/hari atau
Rp.600.000/bulan.
Tentu saja untuk melayani 20 orang perhari;
deposit Rp.50.000 tidak akan cukup. Minimal anda mempunyai deposit
Rp.300.000. Tetapi Rp.300.000 ini bisa terus anda putar dan di luar
keuntungan yang Rp.600.000 tadi. Bagi mahasiswa ini adalah tambahan uang
jajan yang sangat lumayan. Selain itu bisnis ini tidak makan waktu,
karena dijalankan hanya dengan mengirim SMS dan setelah itu tinggal
terima uangnya. Sangat sesuai untuk orang yang sibuk dengan banyak
aktifitas. Jadi jangan berpikir bahwa harus mempunyai kios pulsa
elektrik baru bisa berjualan; karena dengan HP butut sekalipun bisnis
ini bisa dijalankan.
Buat anda yg berminat, bisa kunjungi http://goo.gl/OoKhl
5. Usaha Bisnis Pembuatan Kaos Oblong.
Membuat
kaos oblong adalah salah satu ide bisnis usaha yang saya rasa masih
bisa berkembang terus kedepannya. Anda bisa memanfaatkan event dan
moment tertentu untuk menambah koleksi kaos oblong yang akan anda jual.
Masuk ke komunitas, klub atau organisasi tertentu dan menawarkan desain
dan juga motif kaos yang menarik bisa menjadi alternatif anda dalam
memasarkan produk kaos tersebut.
Kampus anda pun juga bisa
menjadi market yang cukup bagus lho, karena banyak mahasiswa dan
mahasiswi yang saya rasa sangat suka dengan yang namanya kaos. Selain
itu anda bisa berjualan secara online, aktif di forum jual beli dan juga
di social media. Sudah banyak kok yang melakukan bisnis ini. Anda
tinggal mendesain saja dengan cukup bagus, dan untuk urusan cetak
mencetak sablon dan pembuatan kaosnya sendiri silahkan kerjasama dengan
salah satu perusahaan konveksi, jadi anda hanya fokus di desain dan juga
pemasaran nantinya. Kualitas dan pelayanan yang baik merupakan salah
satu kunci kesuksesan dari jualan kaos oblong ini.
Itulah 5
peluang usaha untuk mahasiswa yang dapat menjadi alternatif atau pilihan
bisnis yang bisa diambil. Semua bisnis memerlukan kreatifitas dan daya
juang yang konsisten serta tidak mudah menyerah ditengah jalan. Analisa
terhadap perkembangan usaha wajib dilakukan untuk mengetahui
perkembangan bisnis yang sedang dijalankan tersebut. Selalu kreatif
adalah salah satu kunci sukses buat mahasiswa yang sedang merintis
bisnis. Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu inspirasi buat kita
semua.
Langganan:
Postingan (Atom)
Senin, 20 Januari 2014
Manajemen Bencana Model Khilafah Islamiyyah
Bencana alam, baik karena faktor-faktor alam maupun akibat ulah tangan manusia merupakan bagian dari qadla’ Allah SWT yang harus diterima dengan penuh keridlaan dan kesabaran. Seorang Mukmin dituntut meyakini bahwasanya tidak ada satupun musibah yang menimpa umat manusia kecuali atas izin Allah. Tidak hanya itu saja, seorang Mukmin diperintahkan untuk mengambil pelajaran dari musibah agar ia memperbaiki diri dan kembali taat kepada Allah SWT.
Adapun dalam konteks penanganan terhadap musibah, Khilafah Islamiyah menggariskan kebijakan-kebijakan komprehensif yang terhimpun dalam manajemen bencana model Khilafah Islamiyah. Manajemen bencana model Khilafah Islamiyah tegak di atas akidah Islamiyah. Prinsip-prinsip pengaturannya didasarkan pada syariat Islam, dan ditujukan untuk kemashlahatan rakyat. Manajemen bencana Khilafah Islamiyah meliputi penanganan pra bencana, ketika, dan sesudah bencana.
Penangangan pra bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mencegah atau menghindarkan penduduk dari bencana. Kegiatan ini meliputi pembangunan sarana-sarana fisik untuk mencegah bencana, seperti pembangunan kanal, bendungan, pemecah ombak, tanggul, dan lain sebagainya. Reboisasi (penanaman kembali), pemeliharaan daerah aliran sungai dari pendangkalan, relokasi, tata kota yang berbasis pada amdal, memelihara kebersihan lingkungan, dan lain-lain; juga termasuk dalam kegiatan pra bencana.
Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah membangun mindset dan kepedulian masyarakat, agar mereka memiliki persepsi yang benar terhadap bencana; dan agar mereka memiliki perhatian terhadap lingkungan hidup, peka terhadap bencana, dan mampu melakukan tindakan-tindakan yang benar ketika dan sesudah bencana. Untuk merealisasikan hal ini, khalifah akan melakukan edukasi terus-menerus, khususnya warga negara yang bertempat tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam; seperti warga di lereng gunung berapi, pinggir sungai dan laut, dan daerah-daerah rawan lainnya. Edukasi meliputi pembentukan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penjagaan dan perlindungan lingkungan; serta peningkatan pengetahuan mereka terhadap penanganan ketika dan pasca bencana. Harapannya, masyarakat terbiasa peduli terhadap lingkungannya dan mengetahui cara untuk mengantisipasi dan menangani bencana, dan me-recovery lingkungannya yang rusak—akibat bencana—agar kembali berfungsi normal seperti semula.
Selain itu, Khilafah Islamiyah membentuk tim-tim SAR yang memiliki kemampuan teknis dan non teknis dalam menangani bencana. Tim ini dibentuk secara khusus dan dibekali dengan kemampuan dan peralatan yang canggih–seperti alat telekomunikasi, alat berat, serta alat-alat evakuasi korban bencana, dan lain-lain–, sehingga mereka selalu siap sedia (ready for use) diterjunkan di daerah-daerah bencana. Tim ini juga bergerak secara aktif melakukan edukasi terus-menerus kepada masyarakat, hingga masyarakat memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, menangani, dan me-recovery diri dari bencana.
Adapun manajemen ketika terjadi bencana adalah seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian material akibat bencana. Kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan adalah evakuasi korban secepat-secepatnya, membuka akses jalan dan komunikasi dengan para korban, serta memblokade atau mengalihkan material bencana (seperti banjir, lahar, dan lain-lain) ke tempat-tempat yang tidak dihuni oleh manusia, atau menyalurkannya kepada saluran-saluran yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan lain lain yang tidak kalah penting adalah penyiapan lokasi-lokasi pengungsian, pembentuan dapur umum dan posko kesehatan, serta pembukaan akses-akses jalan maupun komunikasi untuk memudahkan team SAR untuk berkomunikasi dan mengevakuasi korban yang masih terjebak oleh bencana. Oleh karena itu, berhasil atau tidaknya kegiatan ini tergantung pada berhasil tidaknya kegiatan pra bencana.
Ilustrasi sederhana penanganan bencana yang dilakukan oleh Daulah Khilafah Islamiyah adalah apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab ra ketika menangani paceklik yang menimpa jazirah Arab. Pada saat itu, orang-orang mendatangi Kota Madinah–pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah—untuk meminta bantuan pangan. Umar bin Khaththab ra segera membentuk tim yang terdiri dari beberapa orang sahabat, seperti Yazid bin Ukhtinnamur, Abdurrahman bin al-Qari, Miswar bin Makhramah, dan Abdullah bin Uthbah bin Mas’ud ra. Setiap hari, keempat orang sahabat yang mulia ini melaporkan seluruh kegiatan mereka kepada Umar bin Khaththab ra, sekaligus merancang apa yang akan dilakukan besok harinya. Umar bin Khaththab ra menempatkan mereka di perbatasan Kota Madinah dan memerintahkan mereka untuk menghitung orang-orang yang memasuki Kota Madinah. Jumlah pengungsi yang mereka catat jumlahnya terus meningkat. Pada suatu hari, jumlah orang yang makan di rumah Khalifah Umar bin Khaththab ra berjumlah 10 ribu orang, sedangkan orang yang tidak hadir di rumahnya, diperkirakan berjumlah 50 ribu orang. Pengungsi-pengungsi itu tinggal di Kota Madinah selama musim paceklik. Dan selama itu pula mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik dari Khalifah Umar bin Khaththab ra. Setelah musim paceklik berakhir, Umar bin Khaththab ra memerintahkan agar pengungsi-pengungsi itu diantarkan kembali di kampung halamannya masing-masing. Setiap pengungsi dan keluarganya dibekali dengan bahan makanan dan akomodasi lainnya, sehingga mereka kembali ke kampung halamannya dengan tenang dan penuh kegembiraan.
Aspek yang ketiga adalah manajemen pasca bencana, yakni seluruh kegiatan yang ditujukan untuk; (1) me-recovery korban bencana agar mereka mendapatkan pelayanan yang baik selama berada dalam pengungsian dan memulihkan kondisi psikis mereka agar tidak depresi, stres, ataupun dampak-dampak psikologis kurang baik lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kebutuhan-kebutuhan vital mereka, seperti makanan, pakaian, tempat istirahat yang memadai, dan obat-obatan serta pelayanan medis lainnya. Recovery mental bisa dilakukan dengan cara memberikan taushiyah-taushiyah atau ceramah-ceramah untuk mengokohkan akidah dan nafsiyah para korban; (2) me-recovery lingkungan tempat tinggal mereka pasca bencana, kantor-kantor pemerintahan maupun tempat-tempat vital lainnya, seperti tempat peribadahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lainnya. Khilafah Islamiyah, jika memandang tempat terkena bencana, masih layak untuk di-recovery, maka, ia akan melakukan perbaikan-perbaikan secepatnya agar masyarakat bisa menjalankan kehidupannya sehari-harinya secara normal, seperti sedia kala. Bahkan jika perlu, khalifah akan merelokasi penduduk ke tempat lain yang lebih aman dan kondusif. Untuk itu, Khalifah Islamiyah akan menerjunkan tim ahli untuk meneliti dan mengkaji langkah-langkah terbaik bagi korban bencana alam. Mereka akan melaporkan opsi terbaik kepada khalifah untuk ditindaklanjuti dengan cepat dan profesional.
Inilah langkah-langkah yang akan ditempuh khalifah untuk menangani bencana yang melanda di wilayah Khilafah Islamiyah. Manajemen semacam ini disusun dengan berpegang teguh pada prinsip “wajibnya seorang Khalifah melakukan ri’ayah (pelayanan) terhadap urusan-urusan rakyatnya”. Pasalnya, khalifah adalah seorang pelayan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanan yang ia lakukan. Jika ia melayani rakyatnya dengan pelayanan yang baik, niscaya ia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah. Sebaliknya, jika ia lalai dan abai dalam melayani urusan rakyat, niscaya, kekuasaan yang ada di tangannya justru akan menjadi sebab penyesalan dirinya kelak di hari akhir. Wallahu a’lam bish shawab.[] [Syamsuddin Ramadhan An Nawiy] (hizbut-tahrir.or.id)
Senin, 30 Desember 2013
Refleksi Akhir Tahun 2013
Indonesia, negeri kaya di khatulistiwa, tak henti dirundung
nestapa. Nasib serupa dialami kaum Muslim di berbagai belahan dunia. Di
Indonesia, dinamika politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
selama 2013 menunjukkan betapa negeri ini belum mapan dan kian jauh dari
harapan. Rangkaian peristiwa menonjol, terangkum dalam kilas balik berikut ini.
Politik: Demokrasi dan Gurita Korupsi
Tahun 2013 menjadi tahun yang penting menjelang suksesi
kepemimpinan Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus lengser pada
2014, setelah memimpin selama dua periode.
Berbagai ancang-ancang dilakukan oleh partai politik untuk
berebut kursi tertinggi negeri Muslim terbesar di dunia ini. Puluhan partai
politik mendaftarkan diri. Namun hanya 12 partai politik nasional yang akhirnya
berhak maju ke pemilihan umum mendatang. Hampir semuanya adalah partai-partai
lama. Kalau pun baru, orangnya stok lama.
Di tengah persiapan menjelang Pemilu, tabir busuk partai
politik mulai terbuka. Syahwat mereka mengumpulkan pundi-pundi uang dengan
segala cara untuk kepentingan demokrasi tak bisa ditahan lagi. Jadilah partai
politik menjadi sarang bercokolnya para koruptor. Wakil-wakil rakyat yang duduk
di DPR satu per satu dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setelah tahun sebelumnya M Nazaruddin (bendahara Partai
Demokrat) dijebloskan ke penjara karena terbukti korupsi giliran berikutnya
adalah teman-temannya. Ada Angelina Sondakh yang November lalu dijatuhi hukuman
12 tahun penjara oleh Mahkamah Agung. Sementara Andi Alfian Mallarangeng,
Menteri Pemuda dan Olahraga dari Partai Demokrat, ditahan KPK karena diduga
terlibat korupsi Wisma Atlet di Hambalang. Kasus yang sama menyeret mantan
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Padahal mereka ini sebelumnya adalah
bintang iklan: “Katakan tidak pada korupsi!”
Bukan hanya Partai Demokrat, utak-atik proyek pun dilakukan
oleh kader Partai Keadilan Sejahtera. Tak tanggung-tanggung, pelakunya adalah
Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq. Di penghujung Januari, ia ditangkap KPK karena
terlibat dalam pengaturan impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang.
Di persidangan, Lutfi dinyatakan bersalah dan divonis 16 tahun penjara dan
hartanya disita.
Korupsi ini tidak hanya menjadi domain wakil rakyat,
birokrat pun terlibat. Beberapa hari sebelum Luthfi, Irjen Pol Joko Susilo
digelandang KPK. Ia didakwa terlibat korupsi simulator SIM. Di persidangan Joko
divonis 10 tahun penjara.
Rupanya, korupsi ini sudah menjadi penyakit akut dan
menjangkiti semua lini. Agustus 2013, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini tertangkap
tangan menerima suap di rumahnya. Uang itu dari perusahaan migas yang ingin
memenangi tender.
Dan yang paling spektakuler di tahun 2013 adalah tertangkapnya
Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK. Ia dicokok di rumah dinasnya,
komplek pejabat tinggi negara karena diduga menerima uang suap dalam kasus
Pilkada di Kab Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Bersamanya digelandang pula kader
Partai Golkar Chairunnisa.
Ternyata Akil tidak hanya bermain di satu Pilkada itu saja.
Ia pun diduga menerima suap dalam kasus Pilkada Lebak, Banten. Saat itu pula
KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardhana, adik kandung Gubernur Banten Atut
Chosiyah. Dari sinilah, berbagai kasus korupsi di Banten oleh keluarga Atut
mulai terkuak. Terungkap pula, dinasti Atut menguasai hampir semua lini
pemerintahan di provinsi paling barat pulau Jawa itu. Dan ada dugaan, terjadi
penyalahgunaan kekuasaan di dalamnya.
Sepak terjang dinasti Atut ini pun menambah deret panjang
jejak korupsi di birokrasi. Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 309
kepala daerah di Tanah Air terjerat kasus korupsi sejak pemilihan kepala daerah
secara langsung pada 2005, baik berstatus tersangka, terdakwa maupun terpidana.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan
menilai faktor utama tindak pidana korupsi yang dilakukan para kepala daerah
itu adalah tingginya biaya politik selama pemilihan umum kepala daerah
berlangsung. “Karena dalam politik tidak ada yang gratis.”
Itulah mengapa, politik dinasti muncul di daerah. Begitu
salah satu bagian dinasti meraih kursi, singgasana itu akan terus dipertahankan
pada dinastinya. Pakar menyebut ini sebagai ‘cacat bawaan demokrasi’.
Hampir semua lini terlibat korupsi. Tak terkecuali, para
pejabat tinggi. Wakil Presiden Boediono diperiksa KPK karena diduga bertanggung
jawab atas pengucuran dana bagi Bank Century, Rp 6.7 triliun. Demikian pula
Istana disebut-sebut terlibat dalam berbagai tindak korupsi dalam kasus impor
daging sapi dan Hambalang.
Bersamaan dengan itu, pemerintah dan DPR berusaha mengebiri
ormas dengan melarang mereka menggunakan asas Islam dan bergerak di bidang
politik. Penentangan pun bermunculan. Akhirnya, UU Ormas disahkan dan berbagai
niat pemerintah tak kesampaian.
Ekonomi: Jago Utang, Dicaplok Asing
Pembangunan di Indonesia ternyata lebih mengandalkan utang
daripada sumber kekayaan alam. Hingga September 2013, utang pemerintah
Indonesia mencapai Rp 2.273,76 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 95,81
triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.
Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012 yang sebesar Rp
1.977,71 triliun, utang pemerintah di September 2013 naik cukup tinggi. Secara
rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level
27,5 persen hingga September 2013.
Utang ini menjadi andalan Indonesia karena kekayaan alam
telah tergadaikan kepada asing. Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof
Pratikno mengatakan, hingga September aset negara sekitar 70-80 persen telah
dikuasi bangsa asing. Tanpa usaha keras untuk mengambilnya kembali, aset itu
semuanya akan jatuh ke tangan orang asing.
Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan misalnya, bangsa
asing telah menguasai lebih dari 50 persen. Sektor migas dan batu bara antara
70-75 persen, telekomunikasi antara 70 persen dan lebih parah adalah
pertambambangan hasil emas dan tembaga yang dikuasai asng mencapai 80-85
persen.
Dalam situasi seperti itu pemerintah tak berkutik. Titah
asing tak bisa ditolak. Jadilah pemerintah membebek perintah asing untuk
mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Mulai Sabtu (22/6/2013) pemerintah
menetapkan, harga BBM bersubsidi jenis premium naik Rp 2.000 per liter dan
harga jual Solar naik Rp 1.000 per liter.
Dengan kenaikan tersebut, maka terhitung mulai Sabtu (22/6),
harga jual premium yang semula Rp 4.500 per liter kini menjadi Rp 6.500 per
liter. Sedangkan harga Solar yang semula Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500
per liter. Pemerintah beralasan, meningkatnya harga minyak dunia dan
membengkaknya konsumsi BBM, telah mengakibatkan subsidi BBM mendekati Rp 300
triliun dan defisit anggaran melampaui 3 persen. Anehnya, DPR yang katanya
wakil rakyat, malah setuju dengan pemerintah dan menolak aspirasi rakyat.
Ketika para pakar berpendapat kenaikan harga BBM ini akan
menaikkan inflasi dan kemiskinan lebih dari 2 persen, dalam pidato kenegaraan
di depan DPR Agustus 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru mengklaim
kemiskinan di Indonesia menurun. Tercatat tingkat penurunan angka kemiskinan di
2004 hingga 16,66 persen menjadi 11,37 persen hingga Maret 2013.
Padahal fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Secara
kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung semakin kronis. Ini
pula yang dirasakan oleh Gubernur DKI yang baru Joko Widodo. Saat sidang
paripurna DPRD DKI Jakarta April 2013, Jokowi memaparkan jumlah penduduk miskin
pada bulan September 2012 sebesar 366.770 orang atau 3,70 persen. Angka itu
lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September 2011 yang
berjumlah 355.200 orang atau 3,64 persen.
Angka kemiskinan ini berkorelasi positif dengan jumlah
pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka
sebesar 6,25 persen atau sebanyak 7,39 juta orang (per Agustus 2013) atau
meningkat sebesar 6,14 persen (7,24 juta orang) dibandingkan periode yang sama
2012.
Kepala BPS Suryamin Rabu (6/11/2013) menjelaskan,
bertumbuhnya jumlah pengangguran ini lantaran adanya perlambatan ekonomi pada
tahun ini, terutama pada triwulan III/2013, di mana ekonomi tumbuh hanya 5,62
persen. “Perlambatan ekonomi ini menyebabkan pengurangan lapangan kerja.
Akhirnya kurang ada penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Ekonomi yang kian sulit mendorong para buruh terus berupaya
mendapatkan perbaikan penghasilan. Sepanjang tahun 2013, aksi buruh terjadi di
mana-mana. Mereka menuntut perbaikan upah minimum. Para pengusaha pun keberatan
karena mereka banyak terbebani biaya siluman alias pungutan liar. Ini diakui
sendiri oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Sementara
buruh merasa upahnya tak lagi cukup untuk hidup. Konflik itu terus
berkepanjangan hingga akhir tahun.
Dalam situasi seperti ini, pemerintah meminta DPR menyetujui
anggaran negara tahun 2014. Postur APBN itu menunjukkan kenaikan pengeluaran
pemerintah. Ironisnya, sebagian besar pengeluaran APBN kita ternyata bukan
untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk yang lain: membayar utang dan bunganya;
gaji pegawai negeri; juga fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat. Bahkan
tren pengeluaran untuk fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat meningkat
dari tahun ke tahun. Sebaliknya, pengeluaran untuk rakyat—melalui
subsidi—terus-menerus dikurangi. Sedangkan di sisi penerimaan berkurang.
Lagi-lagi pemerintah mengandalkan penerimaan dari pajak, bukan sumber daya
alam. Untuk itu pemerintah akan menggenjot pajak dan mengutang kepada negara
lain/lembaga internasional.
Bahkan untuk menaikkan citra, pemerintah rela merogoh kocek
Rp 109 miliar untuk menyelenggarakan pertemuan World Trade Organization di
Bali, awal Desember lalu. Tidak ada yang didapat Indonesia kecuali pujian bahwa
Indonesia menjadi pelaksana pertemuan WTO yang baik. Sementara kepentingan
Indonesia dan negara berkembang melayang, kalah oleh kepentingan negara besar.
Tragis.
Sosial Budaya: Kian Rusak dan Liberal
Tahun 2013 tak lepas dari konflik hirisontal. Demokrasi yang
digadang-gadang mampu melahirkan tatanan masyarakat yang lebih baik ternyata
sebaliknya. Masyarakat kian liberal dan terputus jalinan persaudaraannya.
Konflik antar anggota masyarakat berlangsung hampir setiap
saat. Setiap masalah berujung kepada kekerasan, anarkisme. Bentrok antarkampung,
antarsuku, antarpreman, antarsekolah, antarormas, antarpendukung calon kepala
daerah, bahkan antargeng mewarnai pemberitaan televisi. Dan negara dibuat tak
berdaya.
Budaya kekerasan ini berimbas kepada lahirnya
manusia-manusia sadis. Kriminalitas tumbuh sampai taraf yang mengkhawatirkan.
Pembunuhan terjadi dengan berbagai modus. Ada mutilasi (kasus Benget di Jakarta
Timur) bahkan kepada orang terdekatnya (istri), menggunakan pembunuh bayaran
(kasus Holly), dibunuh lalu dimasukkan koper (kasus Tante Heny), dibunuh
pasangan suami istri (kasus penari telanjang) dan sebagainya.
Sementara dii kalangan remaja terjadi degradasi moral yang
luar biasa. Seks bebas menggejala. Video mesum tak hanya dibuat kalangan
dewasa, tapi remaja bahkan siswa SMP. Bahkan ada pelajar SMP di Surabaya yang
menjadi mucikari untuk kawan-kawannya sendiri. Tak heran jika sekarang anak
seusia SD pun ada yang melahirkan (kasus di Musi Banyuasin, Sumsel).
Tingginya angka perilaku seks bebas berimbas pada
bertambahnya jumlah pengidap HIV/AIDS di kalangan remaja. Nah, demi mengerem
wabah penyebaran virus HIV, pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementerian Kesehatan kemudian
menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember hingga 7 Desember lalu
dengan membagikan kondom secara gratis. Kebijakan ini disinyalir akan kian
menyuburkan seks bebas. Tapi program ini dihentikan di tengah jalan setelah
mendapat tantangan keras dari berbagai pihak.
Di sisi lain, pendidikan yang diharapkan mampu melahirkan
generasi terbaik, gagal. Banyak koruptor justru pernah mengenyam pendidikan
tinggi. Bahkan diantaranya ada yang bergelar profesor dan doktor. Terbukti,
pendidikan yang berjalan kering dari nilai-nilai moral dan etika, apalagi
agama. Yang terlahir justru generasi yang permisif, hedonis, materalis, dan
individualis.
Pemerintah sendiri seperti tak peduli dengan nasib generasi
ini. Perhelatan Miss World digelar di Indonesia dengan berbagai dalih. Padahal
semua tahu perhelatan itu adalah ajang eksploitasi wanita oleh kaum kapitalis.
Akibat tekanan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan ormas Islam,
akhirnya kontes Miss World dipindahkan ke Bali. Seolah dengan cara itu
pemerintah telah berbuat kebaikan, padahal esensi ekploitasinya tetap saja terjadi.
Internasional: Umat Islam Teraniaya
Situasi dunia Islam belum berubah. Bahkan di beberapa tempat
makin buruk. Umat Islam menjadi keganasan berbagai rezim. Di Suriah, lebih dari
150 ribu kaum Muslim dibantai oleh rezim Bashar Assad. Anehnya, dunia membiarkan
pembunuhan massal tersebut.
Di Mesir, rezim militer Mesir dipimpin Abdul Fatah As Sisi
menggulingkan pemerintahan Mursi yang baru berkuasa secara sah selama setahun.
Kudeta ini menyebabkan konflik berkepanjangan. Rakyat menjadi sasaran kekejaman
tentara.
Di Palestina, umat Islam masih menjadi bulan-bulanan tentara
Israel. Rumah-rumah mereka dihancurkan dan diganti dengan permukiman Yahudi.
Bahkan bagian bawah Masjid Al Aqsha dibuat terowongan untuk membangun tempat
peribadatan kaum terlaknat tersebut. Umat Islam di Gaza diblokade dari segala
penjuru. Terowongan yang menghubungkan Gaza-Mesir dihancurkan. Sementara itu,
di Afghanistan umat Islam terus dijajah oleh Amerika Serikat dan penguasanya
sendiri.
Di belahan dunia Islam lainnya, kaum minoritas Muslim tak
beranjak dari kondisi terpuruk. Muslim di Xinjiang (Cina), Rohingya (Myanmar),
dan Pattani (Thailand) berjuang untuk membebaskan diri dari kekejaman rezim
penguasa. Sementara di Barat, minoritas Muslim sering mendapatkan perlakukan
diskriminatif. Mereka semua tak bisa berbuat banyak, kecuali bertahan dan
membela diri dengan kemampuan yang ada.
Di sisi lain, negara adidaya Amerika Serikat mulai berjalan
gontai. Krisis ekonomi membuat negara itu limbung. Utang kian menumpuk. Rezim
Obama bersitegang dengan Kongres terkait anggaran belanja negara sehingga
pemerintahan AS sempat mengalami shutdown Oktober lalu karena rencana
pemerintah menambah utang tak disetujui oleh Kongres.
Tidak hanya krisis ekonomi, AS pun mengalami krisis sosial.
Kriminalitas meningkat, termasuk pembunuhan massal. Di penghujung tahun, markas
Angkatan Laut diserang, 13 tewas. Demikian pula pengangguran dan kemiskinan
mulai tampak. Gelandangan terlihat di beberapa sudut kota. Kendati begitu, AS
secara militer merasa masih cukup kuat. Dengan kemajuan teknologinya, AS
menyadap puluhan negara termasuk Indonesia. Aksi Amerika ini dibantu oleh
sekutunya yakni Australia dan Inggris. Banyak negara marah atas aksi Amerika
itu. Tapi tidak demikian dengan Indonesia. Rezim SBY tak berani protes kepada
AS. Dan kepada Australia, SBY hanya mengirim surat dan menarik duta besar
Indonesia dari Canberra. Begitu PM Australia Abbot menyatakan Australia tidak
akan menghentikan aksi penyadapannya, SBY juga diam saja. Tak bisa apa-apa.
Krisis politik, sosial, budaya, hukum, ekonomi, dan
sebagainya yang terjadi di dunia, khususnya di negeri-negeri Muslim, termasuk
Indonesia, saat ini, tidak dapat dipisahkan dari ideologi Kapitalisme. Artinya,
ideologi Kapitalisme yang diterapkan itulah yang menjadi sumber dan akar
berbagai krisis tersebut. Sebagaimana diketahui, ide dasar Kapitalisme adalah
sekularisme, yaitu pemisahan antara agama dengan kehidupan. Sumber hukum dalam
ideologi ini dari akal semata, karena pada satu sisi keberadaan Tuhan diakui,
namun di sisi lain manusialah yang dianggap layak untuk menetapkan berbagai
aturan.
Ideologi merupakan pandangan hidup yang menjadi asas dalam
berbagai aspek kehidupan negara, seperti ekonomi, politik, budaya, hukum,
pemerintahan dan lainnya. Di Indonesia, Kapitalisme telah dipilih oleh
pemerintah Orde Baru sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai persoalan
saat itu yang dihadapi saat itu. Diantaranya melakukan liberalisasi ekonomi dan
pasar, serta mengikatkan diri dengan IMF dan Bank Dunia yang memberikan utang.
Pada sisi lain, Indonesia harus membuka pasar dan kekayaan alamnya untuk dieksploitasi
oleh pihak asing atas nama investasi dan pembangunan ekonomi.
Di era reformasi, Indonesia semakin menyempurnakan agenda
kapitalistiknya. Lahir berbagai undang-undang yang pro-kapitalis seperti UU
Migas, UU Sumber Daya Air, UU Penanaman Modal, UU Kelistrikan dan sebagainya.
Berdasarkan UU liberal inilah berbagai kebijakan ekonomi dikeluarkan yang
kenyataannya justru menimbulkan berbagai problem baru. Misalnya, kemiskinan dan
pengangguran bukannya menurun, justru terus meningkat. Kekayaan sumber alam
dikeruk asing, sementara utang negara terus menumpuk.
Kapitalisme gagal menyejahterakan warga dunia. Kapitalisme
menciptakan ketidakadilan ekonomi dan kemiskinan struktural, dan hanya
menyenangkan para kapitalis. Meskipun terbukti gagal, namun kapitalisme masih
bisa bertahan hingga saat ini. Penyebabnya karena adanya dukungan imperialisme
atau penjajahan global. Kapitalisme bersama turunannya yakni liberalisme,
pluralisme, demokrasi, dan HAM dipaksakan oleh para kapitalis yang bekerja sama
dengan kaum imperialis agar dijadikan ideologi oleh negara-negara di dunia.
Tujuannya agar mereka bisa menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk mengeruk
kekayaan negara-negara tersebut dan menguasasinya secara politik.
Secara politik, AS dan Eropa, menjajakan sistem demokrasi
yang dikatakan sebagai sistem politik yang akan membawa pada kehidupan yang
lebih baik, sejahtera, dan modern. Padahal kenyataannya, demokrasi yang
bertumpu pada ide liberalisme (kebebasan) ini telah menciptakan berbagai
bencana yang menimpa umat manusia di seluruh dunia. Ide ini telah mengakibatkan
berbagai krisis global serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di
dunia. Kerusakan yang ditimbulkan oleh ide liberalisme di negeri-negeri Muslim
secara ringkas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Pertama, kebebasan beragama. Dalam demokrasi seseorang bebas
untuk beragama ataupun tidak beragama. Seseorang juga bebas untuk
berpindah-pindah agama, sehingga agama menjadi sekedar asesoris seperti halnya
pakaian yang bisa diganti setiap saat. Maka bisa dipastikan, generasi yang
tumbuh dalam sistem demokrasi akan semakin memandang remeh ajaran agama. Mereka
tak segan berpindah agama sekedar untuk memenuhi persyaratan pernikahan
misalnya. Akhirnya agama sekedar didudukkan sebagai penanda status seseorang,
sama seperti suku, komunitas, dsb.
Kedua, kebebasan berpendapat. Dalam demokrasi, setiap
individu berhak mengembangkan pendapat atau ide apapun. Tak penting, pendapat
atau ide itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Satu-satunya tolok ukur
yang dipakai adalah kebebasan itu sendiri, serta kepentingan, baik kepentingan
diri maupun kelompoknya. Karenanya, undang-undang dan peraturan yang lahir dari
gedung parlemen pada dasarnya sekadar alat untuk mengakomodir kepentingan
mereka sendiri, bukan kepentingan rakyat. Sebagai contoh, rencana kenaikan BBM
beberapa waktu lalu ditentang oleh hampir seluruh rakyat di negeri ini, namun
tetap saja disetujui oleh anggota DPR. Itu merupakan bukti bahwa mereka memang
tidak pernah peduli pada kepentingan rakyat sehingga tidak layak disebut
sebagai wakil rakyat. Hasilnya, para anggota dewan saat ini ‘sukses’
mensejahterakan dirinya dan partainya, sementara rakyat makin terjepit dalam
penderitaan.
Ketiga, kebebasan kepemilikan. Kebebasan ini memberikan hak
kepada siapapun untuk memiliki harta sekaligus mengembangkannya. Hal ini
menjadi jalan bagi para kapitalis yang berkolaborasi dengan penguasa di negeri
ini untuk menjarah kekayaan alam yang notabene milik seluruh rakyat. Di
Indonesia, pihak asing bahkan diberikan kebebasan untuk menguasai sumberdaya
alam milik rakyat. Di sektor migas misalnya, saat ini di Indonesia ada 60
kontraktor penguasa migas yang terkategori ke dalam tiga kelompok, yaitu
kelompok Super Major (ExxonMobile, Total Fina Elf, BP Amoco Arco, dan Texaco)
yang menguasai cadangan minyak 70 persen dan gas 80 persen. Kelompok Major
(Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex) yang
menguasai cadangan minyak 18 persen dan gas 15 persen. Terakhir kelompok
perusahaan independen yang menguasai cadangan minyak 12 persen dan gas 5
persen.
Ironisnya, pada satu sisi perusahaan migas asing tersebut
leluasa mengeruk kekayaan negeri ini, pada sisi lain Indonesia jatuh dalam
perangkap utang. Total utang Pemerintah Pusat per 30 September 2013 sudah
mencapai Rp 2.274 triliun. Menurut data Kementerian Keuangan (28/10/2013),
rencana cicilan pokok dan bunga utang 2013 sebesar Rp 299,708 triliun (cicilan
pokok Rp 186, 5 dan cicilan bunga Rp 113,2 triliun) atau 17,3 % dari belanja
APBN-P 2013.
Kebijakan yang tidak pro rakyat ini muncul dari pola pikir pemerintah
yang liberal dan kapitalistik yang didukung oleh DPR yang melahirkan UU dan
regulasi yang liberal dan kapitalistik seperti UU Migas No. 22 Tahun 2001 dan
UU Minerba no. 4 Tahun 2009. Pada kasus PT Freeport Indonesia misalnya,
Indonesia seharusnya mendapatkan keuntungan Rp 75–100 triliun pertahun
seandainya pengelolaan tambang itu dikelola oleh negara bukan asing.
Korporasi asing disamping membutuhkan bahan-bahan mentah
untuk menjalankan industrinya, juga membutuhkan pasar untuk produk-produk industrinya.
Hal inilah yang mendorong negara-negara kapitalis bersaing guna menjajah sebuah
negara melalui lembaga yang mereka bentuk, seperti IMF, WTO, dan APEC. Tujuan
utamanya tentu saja untuk mengeksploitasi kekayaan alam mereka serta
mengendalikan berbagai kebijakan ekonomi dan politik di negara tersebut.
Keempat, kebebasan bertingkah laku. Kebebasan berperilaku
ini telah menyuburkan berbagai penyakit sosial. Menurut data Kementerian
Kesehatan, jika tidak ada program terobosan dalam penanggulangan HIV/AIDS maka
pada tahun 2025 akan ada 1.817.700 orang terinfeksi AIDS. Anehnya,
penanggulangan HIV/AIDS tersebut yang digagas Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional (KPAN) bersama Kementerian Kesehatan adalah dengan menggelar Pekan
Kondom Nasional (PKN) pada awal Desember lalu. Padahal kampanye PKN tersebut
lebih tepat disebut sebagai kampanye pada seks bebas dan iklan penggunaan
kondom yang akan menguntungan perusahaan kondom.
Tingginya penderita penyakit HIV/AIDS tersebut sebagai
pertanda suburnya praktik seks bebas dan zina di negeri berpenduduk mayoritas
Muslim. Pemicunya tentu saja adalah kebebasan tingkah laku yang dipertontonkan
melalui berbagai tayangan berbau porno di berbagai tv dan media cetak. Termasuk
pagelaran yang menampilkan kecantikan wanita seperti acara Miss World di Bali
beberapa waktu lalu. Semua itu berkontribusi nyata terhadap kerusakan akhlak
masyarakat, namun pemerintah tidak berdaya mencegahnya karena alasan kebebasan
bertingkah laku.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun
2013 sebagaimana diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak
bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta,
pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Dikuasainya
sumber daya kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di
seluruh sendi di seantero negeri, konflik horizontal yang tiada henti,
kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja yang tumbuh di mana-mana adalah
bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu. Ditambah dengan kedzaliman yang
diderita umat di berbagai negara, serta sulitnya perubahan ke arah Islam
dilakukan oleh karena dihambat oleh negara Barat yang tidak kehilangan kendali
kontrol atas wilayah-wilayah di Dunia Islam, semestinya menyadarkan kita semua
untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai oleh
Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama
kapitalisme yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia.
Demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang
kepada kehendak rakyat. Tapi dalam kenyataannya negara-negara Barat tidak
pernah membiarkan rakyat di negeri-negeri muslim membawa negaranya ke arah Islam.
Mereka selalu berusaha agar sistem yang diterapkan tetaplah sistem sekuler
meski dibolehkan dengan selubung Islam, serta penguasanya tetaplah mereka mau
berkompromi dengan kepentingan Barat. Itulah yang terjadi saat ini di negeri
ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, khususnya di bidang ekonomi
dan politik yang sangat pro terhadap kepentingan Barat. Cengkeraman Barat juga
tampak di negeri-negeri muslim yang tengah bergolak seperti di Suriah, begitu
juga di Mesir dan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. Kenyataan ini
juga semestinya memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi
oleh kepentingan negara penjajah. Juga peringatan kepada penguasa dimanapun
untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya
kebenaran Islam, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan
kesetiaan pada negara penjajah.
Bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai
persoalan yang tengah membelit negeri ini seperti sebagiannya telah diuraikan
di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah.
Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah
Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik
itu..
Karena itu, harus ada usaha sungguh-sungguh dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran serta kerjasama dari seluruh komponen umat Islam di
negeri ini untuk menghentikan sekularisme dan menegakkan syariah dan khilafah.
Hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang khalifah,
Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Syariah adalah jalan
satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam
semesta, sedemikian sehingga kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka
bumi.
sumber :
Perkembangan Teknologi Informasi
Dizaman yang serba canggih ini, alat komunikasi pun berkembang begitu pesat dan cepat. Seperti yang kita tau, teknologi semakin berkembang dari hari ke hari. Perkembangan tekonogi merambat pada segala bidang kehidupan terutama pada bidang komunikasi.
Samsung vendor ponsel asal Korea Selatan, belakangan ini giat membanjiri pasar dengan deretan ponsel kelas atas. Salah satu yang patut diperhitungkan jelas Omnia HD. Meski berukuran cukup besar, dengan berat 148 gram, ponsel ini tetap nyaman digenggam, bahkan terkesan elegan.
Gambar 1.
Aplikasi dan fitur yang ada memang bikin ngiler, di antaranya layar AMOLED besar dengan tampilan cemerlang. Kameranya 8 megapiksel dengan kemampuan video recording HD (high definition). Layar sentuh berbasis TouchWiz disebut-sebut sebagai yang terbaik dibanding milik ponsel Samsung lainnya. Selain itu juga masih ada fitur Wi Fi, Bluetooth dan GPS.
HTC HD 2
HTC merilis HTC HD 2 atau kode namanya Leo, yang siap membuat vendor lainnya iri. Salah satu alasannya, layar toucshcreen-nya yang berukuran 4,3 inch terbilang impresif. HTC HD 2 adalah ponsel berbasis Windows pertama yang ditautkan dengan interface HTC Sense yang sebelumnya menyambangi HTC Hero.
Gambar 2.
Ponsel ini juga dibekali prosesor dahsyat dari Qualcomm, yakni 1Ghz Snapdragon yang menjamin penggunaan aplikasi secepat kilat. Selain itu, masih ada fasilitas kamera 5 megapiksel, Bluetooth 2.1 dan jack headphone 3,5 mm.
BlackBerry Storm 2
Jika BlackBerry Storm edisi perdana boleh dibilang gagal meraih minat konsumen, tidak demikian halnya dengan Storm 2. Storm 2 tampil memuaskan dengan antarmuka toucshcreen berbasis SurePress yang disempurnakan, sehingga lebih presisi dan nyaman saat digunakan.
Gambar 3.
Edisi ini juga sudah menyertakan Wi-Fi, memori yang lebih besar, serta sistem operasi yang lebih update. Dengan bodi yang terkesan premium, Storm 2 adalah pilihan yang bagus bagi penggemar BlackBerry.
Motorola Droid
Setelah cukup lama terpuruk, Motorola menghantam balik dengan Droid, sebuah handset high end berbasis sistem operasi terkini dari Google, yakni Android 2. Ponsel ini menjanjikan browsing web yang lebih cepat dan layanan dari Google (Mail, Apps, Search, Talk) nyaris tanpa cacat.
Gambar 4.
Bodinya cukup mewah dan solid, dibekali keyboard QWERTY sliding dengan tombol besar yang nyaman untuk mengetik. Layar sentuh WVGAnya terbilang besar dan berkualitas tinggi, memanjakan pengalaman mobile user. Tak hanya itu, kamera 5 megapikselnya tangguh untuk memotret.
iPhone 3GS
Singgasana iPhone sebagai rajanya ponsel tampaknya masih belum tergoyahkan. Meski sudah cukup lama beredar, handset andalan Apple ini masih laris manis bak kacang goreng.
Gambar 5.
Sesuatu yang ditawarkan iPhone 3GS memang boleh dibilang belum ada tandingannya meski sudah banyak vendor yang coba menyaingi. Layar sentuh amat mumpuni, pemrosesan yang cepat serta utamanya, aplikasi melimpah ruah dari App Store, membuat handset ini masih terfavorit.
Sistem komunikasi sendiri merupakan suatu konsep dimana dalam komunikasi tersebut terdapat makna dari suatu informasi dan perangkat-perangkat lainnya seperti sinyal, kode-kode yang abstrak dan berubah-ubah. Dalam percakapan di telepon, sistem komunikasi yang ada dipesawat telepon tersebut bukan hanya pesan tapi juga penerima telepon, saluran telepon dan perangkat-perangkat lainnya.
Dalam suatu sistem komuniksai tidak hanya terbatas pada cara bertukar informasi, tapi juga pada peralatan yang digunakan, pengaplikasiannya, implikasi teknologi komunikasi tersebut, manipulasi, dan potensi pertukaran informasi dalam sistem komuniksai tersebut. Dunia komunikasi dan teknologinya saling berhubungan erat. Tanpa adanya teknologi komunikasi yang canggih maka komunikasi pun tidak akan berjalan dengan baik. Jika kita mengikuti perkembangan tekonologi komunikasi maka tak lepas dari pandangan kita, dunia teknologi itu merupakan dunia yang cepat berubah. Saya akan berbagi informasi tentang teknologi komuniksai yang sedang berkembang sekarang ini, terbaru dan tercanggih, diantaranya:
Samsung i8910 Omnia HDSamsung vendor ponsel asal Korea Selatan, belakangan ini giat membanjiri pasar dengan deretan ponsel kelas atas. Salah satu yang patut diperhitungkan jelas Omnia HD. Meski berukuran cukup besar, dengan berat 148 gram, ponsel ini tetap nyaman digenggam, bahkan terkesan elegan.
Gambar 1.
Aplikasi dan fitur yang ada memang bikin ngiler, di antaranya layar AMOLED besar dengan tampilan cemerlang. Kameranya 8 megapiksel dengan kemampuan video recording HD (high definition). Layar sentuh berbasis TouchWiz disebut-sebut sebagai yang terbaik dibanding milik ponsel Samsung lainnya. Selain itu juga masih ada fitur Wi Fi, Bluetooth dan GPS.
HTC HD 2
HTC merilis HTC HD 2 atau kode namanya Leo, yang siap membuat vendor lainnya iri. Salah satu alasannya, layar toucshcreen-nya yang berukuran 4,3 inch terbilang impresif. HTC HD 2 adalah ponsel berbasis Windows pertama yang ditautkan dengan interface HTC Sense yang sebelumnya menyambangi HTC Hero.
Gambar 2.
Ponsel ini juga dibekali prosesor dahsyat dari Qualcomm, yakni 1Ghz Snapdragon yang menjamin penggunaan aplikasi secepat kilat. Selain itu, masih ada fasilitas kamera 5 megapiksel, Bluetooth 2.1 dan jack headphone 3,5 mm.
BlackBerry Storm 2
Jika BlackBerry Storm edisi perdana boleh dibilang gagal meraih minat konsumen, tidak demikian halnya dengan Storm 2. Storm 2 tampil memuaskan dengan antarmuka toucshcreen berbasis SurePress yang disempurnakan, sehingga lebih presisi dan nyaman saat digunakan.
Gambar 3.
Edisi ini juga sudah menyertakan Wi-Fi, memori yang lebih besar, serta sistem operasi yang lebih update. Dengan bodi yang terkesan premium, Storm 2 adalah pilihan yang bagus bagi penggemar BlackBerry.
Motorola Droid
Setelah cukup lama terpuruk, Motorola menghantam balik dengan Droid, sebuah handset high end berbasis sistem operasi terkini dari Google, yakni Android 2. Ponsel ini menjanjikan browsing web yang lebih cepat dan layanan dari Google (Mail, Apps, Search, Talk) nyaris tanpa cacat.
Gambar 4.
Bodinya cukup mewah dan solid, dibekali keyboard QWERTY sliding dengan tombol besar yang nyaman untuk mengetik. Layar sentuh WVGAnya terbilang besar dan berkualitas tinggi, memanjakan pengalaman mobile user. Tak hanya itu, kamera 5 megapikselnya tangguh untuk memotret.
iPhone 3GS
Singgasana iPhone sebagai rajanya ponsel tampaknya masih belum tergoyahkan. Meski sudah cukup lama beredar, handset andalan Apple ini masih laris manis bak kacang goreng.
Gambar 5.
Sesuatu yang ditawarkan iPhone 3GS memang boleh dibilang belum ada tandingannya meski sudah banyak vendor yang coba menyaingi. Layar sentuh amat mumpuni, pemrosesan yang cepat serta utamanya, aplikasi melimpah ruah dari App Store, membuat handset ini masih terfavorit.
Tahun baru masehi, HATI-HATI dengannya...!
Bagaimana sejarahnya..?
Sejak Abad
ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun kalender
ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan. Sistem kalendar ini
dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan
menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya.
Pada tahun 45
SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender
Julian. Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4)
Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10)
October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah
nama bulan “Quintilis” dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).Sementara
pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan “Sextilis”
dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk Julius, kemudian
Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa
hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender Gregorian.
Januarius
(Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil
dari nama dewa Romawi “Janus” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap
ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa
penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang
baru.
Kedua, karena
1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan konsul
diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur. Di bulan Februari konsul yang
terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya
menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi
dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali
dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.
Berhati-hatilah..!
Orang-orang Yahudi punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan.
Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini.
sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]sehingga jika umat muslim merayakan tahun baru, maka benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam
« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.” [shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]
Bicaralah....!
Oleh: Muhammad Rahmat Kurnia
Dalam beberapa kesempatan, saya ditanya mengapa dalam melakukan perubahan besar kok kelihatannya hanya ‘ngomong’ doang. Mereka menyindirnya dengan menyebut ‘omdo’. Saya sampaikan kepada mereka, bicara atau ngomong itu harus dilihat realitasnya. Bila seorang tukang bangunan pekerjaannya ngomong terus maka dijamin pekerjaannya tidak akan selesai. Betapa tidak, pekerjaan dia menuntut pekerjaan fisik, bukan omongan. Berbeda dengan guru atau ustadz, misalnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila sang guru atau ustadz tersebut tidak banyak bicara? Murid tidak mengerti, masyarakat tidak paham akan hukum syariat Islam, kemungkaran merajalela, kezhaliman terus berlangsung, dan penguasa fajir pun tenang dalam melakukan kemaksiatannya.
Tidak mengherankan, Rasulullah SAW menyatakan ‘Katakan kebaikan itu sekalipun pahit’. Begitu juga, Imam Bukhari meriwayatkan sabda Nabi: ‘Penghulu syuhada itu adalah Hamzah dan orang yang tegak berdiri di hadapan penguasa, ia menasihatinya lalu penguasa itu pun membunuhnya.’ Beliau memerintahkan kita untuk terus bicara selama apa yang disampaikan tersebut benar, ‘Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka bicaralah baik atau diam’ (HR. Bukhari). Bahkan, Adh-Dhahak mengatakan, ‘As-sâkitu ‘an al-haq syaithan akhras, orang yang diam dari mengatakan kebenaran adalah setan yang bisu’.
Sekedar contoh, Kontes Miss World akan disenggarakan di Indonesia, mulai 8 sampai dengan 28 September 2013. Tempatnya di Bali, Jakarta, dan Sentul Bogor. Persiapan sudah matang. Ketika itu tidak ada suara penentangan. Tidak ada yang bicara melawannya. Situasi berubah ketika para tokoh umat mulai bicara.
Hizbut Tahrir Indonesia bersama dengan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi Islam mengadakan temu tokoh sekaligus konferensi pers dua kali. Seruannya tegas: “Hentikan Kontes Miss World!” Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mashadi, mengatakan: ‘Kontes Miss World ini hanyalah merupakan sebagian dari upaya menghancurkan umat Islam. Di belakangnya ada Cina perantauan yang berupaya untuk menguasai Indonesia, bukan sekedar politik melainkan juga budaya. Ini bukan sekedar masalah bikini.’ Sabili Raun dari al-Ittihadiyah mengungkapkan dengan geram, ‘Kontes kecantikan ini merupakan penghinaan terhadap perempuan. Ini merupakan upaya menciptakan manusia yang tidak beradab. Karenanya, wajib ditolak!’ Bahkan dengan nada keras, Eggi Sudjana menuding ajang Miss World ini berlangsung karena Presiden SBY diam. Presiden SIRI (Suara Indenden Rakyat Indonesia) ini menegaskan, ‘Secara hukum Miss World ini melanggar hukum. Dan yang harus bertanggung jawab adalah SBY. Dulu saja ketika jaman Orde Baru, Presiden Soeharto menolak dengan alasan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.’
Kaidah ‘al-muslimu mir`atu al-muslim’ (muslim adalah cermin bagi muslim yang lain) berlaku. Saat penentangan mulai muncul, berbagai kalangan dari umat Islam ini pun bereaksi dengan keras. Berbagai demonstrasi dilakukan. Istana Presiden, Menkokesra, dan kantor MNC Group sebagai pelaksana kontes ini menjadi sasarannya. Di berbagai daerah, kantor gubernur dan DPRD pun didatangi massa. Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai organisasi lain, termasuk organisasi perempuan bersuara lantang. Statemen penolakan dan berbagai aksi penentangan muncul di mana-mana. Bukan hanya di Jakarta sebagai pusat pemerintahan melainkan juga di daerah. Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Bandung, Semarang, Yogja, Surabaya, Kendari, Menado, Makassar, Ternate, hingga Papua. Bahkan, di Bali sendiri penentangan itu terdengar.
Hasilnya memang acara tersebut tidak batal. Namun, ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, acara tersebut difokuskan di Bali. Acara di Jakarta batal. Puncak acara di Sentul Bogor dibatalkan. Hal ini diumumkan langsung oleh Menkokesra Agung Laksono. Sekalipun demikian, penentangan terus terjadi. Persoalannya bukan Bali, melainkan kontes itu harus batal di mana pun dilaksanakan.
Kedua, masyarakat menjadi mengerti apa sebenarnya hakikat dari Miss World tersebut. Ternyata kontes perempuan ini merupakan perbuatan haram di samping penjajahan budaya. Ketua DPP HTI, Rohmat S. Labib menegaskan: ‘Kontes Miss World ini merupakan penjajahan budaya. Secara ekonomi, kita dijajah. Secara politik, kita dijajah. Dan, secara budaya terus dijajah, termasuk dengan Miss World ini. Kalau ingin meningkatkan devisa tidak perlu ajang eksploitasi perempuan dengan dalih pariwisata. Ambil saja Freeport dan Newmont, kita akan memiliki uang yang banyak untuk rakyat. Tidak perlu kontes Miss World’. Dengan bicara, masyarakat juga menjadi mengerti bahwa kontes perempuan merapuhkan identitas Indonesia. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menulis dalam sebuah koran nasional bahwa konters ini tidak sesuai dengan identitas bangsa. Masyarakat pun menjadi tahu bahwa kontes yang dibalut dengan acara lomba bakiyak itu merupakan bisnis kotor. ‘Itu hanya upaya kotor para pebisnis agar dagangannya bisa laku, bisa laris. Maka dipakailah perempuan-perempuan cantik. Bahkan mereka juga suka memperdagangkan perempuan’, ujar Ketua Dewan Pakar PP Aisyiyah Nurdiati Akma. Bukan hanya itu, masyarakat menjadi paham bahwa hakikatnya ajang Miss World ini bertentangan dengan HAM. Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution menegaskan: ‘Kontes Miss World bertentangan dengan HAM’. Hal senada disampaikan Mantan Komisioner Komnas HAM, Saharuddin Daming. Beliau menyatakan, ‘Yang namanya HAM harus meningkatkan derajat manusia. Tapi ini, justru menghinakan harkat dan martabat perempuan. Karenanya, ajang Miss World wajib dilarang.’ Dengan bicara, masyarakat yang sebelumnya tidak mengerti menjadi tahu bahwa pelaksanaan Miss World merupakan pelecehan terhadap para ulama. ‘Miss World jalan terus di tengah penentangan para ulama merupakan pelecehan terhadap para ulama,’ tegas Ketua MUI KH Muhyiddin Junaidi.
Selain itu, dengan bicara, rakyat tercerahkan bahwa acara ini merupakan contoh buruk bagi negeri Muslim lainnya. Dari 129 peserta, yang berasal dari negeri Muslim hanya 7 saja. Ketika Indonesia yang merupakan negeri Muslim terbesar ini menyelenggarakan Miss World maka akan menjadi dalih bagi negeri Muslim lain untuk mengikutinya. Padahal, Miss World Organization pemiliknya orang kafir. Penyelenggara di Indonesia pun orang kafir. Bahkan, peserta dari Indonesia pun nonMuslim. Namun, suara yang menggema di dunia atas nama negeri Muslim terbesar, Indonesia.
Jelaslah, dengan bicara, masyarakat menjadi paham. Dengan bicara, opini tentang Islam menjadi terbentuk. Dengan bicara, kemungkaran dilawan. Dengan bicara, kebenaran dapat diungkapkan. Dengan bicara, rakyat terdorong untuk menentang kemaksiatan. Jadi, bicaralah![] hti press/ syindo
Dalam beberapa kesempatan, saya ditanya mengapa dalam melakukan perubahan besar kok kelihatannya hanya ‘ngomong’ doang. Mereka menyindirnya dengan menyebut ‘omdo’. Saya sampaikan kepada mereka, bicara atau ngomong itu harus dilihat realitasnya. Bila seorang tukang bangunan pekerjaannya ngomong terus maka dijamin pekerjaannya tidak akan selesai. Betapa tidak, pekerjaan dia menuntut pekerjaan fisik, bukan omongan. Berbeda dengan guru atau ustadz, misalnya. Bayangkan apa yang terjadi apabila sang guru atau ustadz tersebut tidak banyak bicara? Murid tidak mengerti, masyarakat tidak paham akan hukum syariat Islam, kemungkaran merajalela, kezhaliman terus berlangsung, dan penguasa fajir pun tenang dalam melakukan kemaksiatannya.
Tidak mengherankan, Rasulullah SAW menyatakan ‘Katakan kebaikan itu sekalipun pahit’. Begitu juga, Imam Bukhari meriwayatkan sabda Nabi: ‘Penghulu syuhada itu adalah Hamzah dan orang yang tegak berdiri di hadapan penguasa, ia menasihatinya lalu penguasa itu pun membunuhnya.’ Beliau memerintahkan kita untuk terus bicara selama apa yang disampaikan tersebut benar, ‘Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka bicaralah baik atau diam’ (HR. Bukhari). Bahkan, Adh-Dhahak mengatakan, ‘As-sâkitu ‘an al-haq syaithan akhras, orang yang diam dari mengatakan kebenaran adalah setan yang bisu’.
Sekedar contoh, Kontes Miss World akan disenggarakan di Indonesia, mulai 8 sampai dengan 28 September 2013. Tempatnya di Bali, Jakarta, dan Sentul Bogor. Persiapan sudah matang. Ketika itu tidak ada suara penentangan. Tidak ada yang bicara melawannya. Situasi berubah ketika para tokoh umat mulai bicara.
Hizbut Tahrir Indonesia bersama dengan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi Islam mengadakan temu tokoh sekaligus konferensi pers dua kali. Seruannya tegas: “Hentikan Kontes Miss World!” Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mashadi, mengatakan: ‘Kontes Miss World ini hanyalah merupakan sebagian dari upaya menghancurkan umat Islam. Di belakangnya ada Cina perantauan yang berupaya untuk menguasai Indonesia, bukan sekedar politik melainkan juga budaya. Ini bukan sekedar masalah bikini.’ Sabili Raun dari al-Ittihadiyah mengungkapkan dengan geram, ‘Kontes kecantikan ini merupakan penghinaan terhadap perempuan. Ini merupakan upaya menciptakan manusia yang tidak beradab. Karenanya, wajib ditolak!’ Bahkan dengan nada keras, Eggi Sudjana menuding ajang Miss World ini berlangsung karena Presiden SBY diam. Presiden SIRI (Suara Indenden Rakyat Indonesia) ini menegaskan, ‘Secara hukum Miss World ini melanggar hukum. Dan yang harus bertanggung jawab adalah SBY. Dulu saja ketika jaman Orde Baru, Presiden Soeharto menolak dengan alasan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.’
Kaidah ‘al-muslimu mir`atu al-muslim’ (muslim adalah cermin bagi muslim yang lain) berlaku. Saat penentangan mulai muncul, berbagai kalangan dari umat Islam ini pun bereaksi dengan keras. Berbagai demonstrasi dilakukan. Istana Presiden, Menkokesra, dan kantor MNC Group sebagai pelaksana kontes ini menjadi sasarannya. Di berbagai daerah, kantor gubernur dan DPRD pun didatangi massa. Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan berbagai organisasi lain, termasuk organisasi perempuan bersuara lantang. Statemen penolakan dan berbagai aksi penentangan muncul di mana-mana. Bukan hanya di Jakarta sebagai pusat pemerintahan melainkan juga di daerah. Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Bandung, Semarang, Yogja, Surabaya, Kendari, Menado, Makassar, Ternate, hingga Papua. Bahkan, di Bali sendiri penentangan itu terdengar.
Hasilnya memang acara tersebut tidak batal. Namun, ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, acara tersebut difokuskan di Bali. Acara di Jakarta batal. Puncak acara di Sentul Bogor dibatalkan. Hal ini diumumkan langsung oleh Menkokesra Agung Laksono. Sekalipun demikian, penentangan terus terjadi. Persoalannya bukan Bali, melainkan kontes itu harus batal di mana pun dilaksanakan.
Kedua, masyarakat menjadi mengerti apa sebenarnya hakikat dari Miss World tersebut. Ternyata kontes perempuan ini merupakan perbuatan haram di samping penjajahan budaya. Ketua DPP HTI, Rohmat S. Labib menegaskan: ‘Kontes Miss World ini merupakan penjajahan budaya. Secara ekonomi, kita dijajah. Secara politik, kita dijajah. Dan, secara budaya terus dijajah, termasuk dengan Miss World ini. Kalau ingin meningkatkan devisa tidak perlu ajang eksploitasi perempuan dengan dalih pariwisata. Ambil saja Freeport dan Newmont, kita akan memiliki uang yang banyak untuk rakyat. Tidak perlu kontes Miss World’. Dengan bicara, masyarakat juga menjadi mengerti bahwa kontes perempuan merapuhkan identitas Indonesia. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menulis dalam sebuah koran nasional bahwa konters ini tidak sesuai dengan identitas bangsa. Masyarakat pun menjadi tahu bahwa kontes yang dibalut dengan acara lomba bakiyak itu merupakan bisnis kotor. ‘Itu hanya upaya kotor para pebisnis agar dagangannya bisa laku, bisa laris. Maka dipakailah perempuan-perempuan cantik. Bahkan mereka juga suka memperdagangkan perempuan’, ujar Ketua Dewan Pakar PP Aisyiyah Nurdiati Akma. Bukan hanya itu, masyarakat menjadi paham bahwa hakikatnya ajang Miss World ini bertentangan dengan HAM. Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution menegaskan: ‘Kontes Miss World bertentangan dengan HAM’. Hal senada disampaikan Mantan Komisioner Komnas HAM, Saharuddin Daming. Beliau menyatakan, ‘Yang namanya HAM harus meningkatkan derajat manusia. Tapi ini, justru menghinakan harkat dan martabat perempuan. Karenanya, ajang Miss World wajib dilarang.’ Dengan bicara, masyarakat yang sebelumnya tidak mengerti menjadi tahu bahwa pelaksanaan Miss World merupakan pelecehan terhadap para ulama. ‘Miss World jalan terus di tengah penentangan para ulama merupakan pelecehan terhadap para ulama,’ tegas Ketua MUI KH Muhyiddin Junaidi.
Selain itu, dengan bicara, rakyat tercerahkan bahwa acara ini merupakan contoh buruk bagi negeri Muslim lainnya. Dari 129 peserta, yang berasal dari negeri Muslim hanya 7 saja. Ketika Indonesia yang merupakan negeri Muslim terbesar ini menyelenggarakan Miss World maka akan menjadi dalih bagi negeri Muslim lain untuk mengikutinya. Padahal, Miss World Organization pemiliknya orang kafir. Penyelenggara di Indonesia pun orang kafir. Bahkan, peserta dari Indonesia pun nonMuslim. Namun, suara yang menggema di dunia atas nama negeri Muslim terbesar, Indonesia.
Jelaslah, dengan bicara, masyarakat menjadi paham. Dengan bicara, opini tentang Islam menjadi terbentuk. Dengan bicara, kemungkaran dilawan. Dengan bicara, kebenaran dapat diungkapkan. Dengan bicara, rakyat terdorong untuk menentang kemaksiatan. Jadi, bicaralah![] hti press/ syindo
Makna terdalam saat MAPERTA 2013
Apa itu MAPERTA?
MAPERTA (Masa perngenalan anggota) adalah suatu acara yang didesain seperti pelantikan kesebuah tempat yang syarat dengan kehidupan alam bebas. Acara ini dikhususkan untuk para mahasiswa baru kimia Unjani dan mahasiswa yang belum mengikuti MAPERTA .
Acara didalamnya dapat meningkatkan kepekaan dan disiplin pada diri serta kerjasama yang semakin solid antar anggotanya
MAPERTA diselenggarakan dengan harapan dapat meningkatkan solidaritas antar anggota kimia
- Apabila kita mendapatkan amanat dari seseorang, kita harus menjaga amanat tersebut dengan sebaik-baiknya.
- Seorang mahasiswa itu harus berani menyampaikan pendapat.
- Peduli dengan sesama.
- Harus senantiasa ramah dan mengucapkan salam kepada orang lain.
berikut foto-foto saat kegiatan maperta 2013.
Mahasiswa, raihlah peluang usaha Mu..!
Apakah anda seorang mahasiswa yang sedang mencari ide-ide peluang usaha?
bingung mau mulai darimana? saya rasa ada sebagian mahasiswa yang
mengalami hal seperti ini namun tidak sedikit yang kreatif dan mudah
menemukan berbagai ide peluang bisnis yang bisa dijalankan disela-sela
kegiatan belajar mereka.
Untuk artikel kali ini saya mencoba
mengulas sedikit mengenai ide usaha yang sekiranya bisa diambil oleh
seorang mahasiswa/mahasiswi yang sebagian besar saya rasa bisa
dikerjakan tanpa mengganggu waktu perkuliahan dan juga malah bisa
menambah pundi-pundi rupiah untuk menambah uang saku bahkan membayar kos
jika anda masih anak kos :).
Peluang atau kesempatan berbisnis
buat seorang pelajar memang terkadang sulit untuk dilakukan. Ada
beberapa faktor yang menyebabkannya diantaranya adalah bahwa seorang
yang masih belajar dalam pikiran dia tugasnya hanya belajar saja, walau
ada kesempatan untuk berbisnis disekeliling dia dan kemungkinan dia
mampu dan bisa maka dia tidak mengambilnya, kondisi seperti ini
terkadang terjadi. Namun di era perekonomian yang masih kurang stabil
seperti saat ini, saya rasa akan cukup bijak juga jika seorang mahasiswa
atau mahasiswi memanfaatkan sebah ide bisnis yang bermanfaat selagi
bisnis usaha tersebut tidak menggangu kegiatan utama mereka yaitu
belajar dan belajar, toh dengan mulai berbisnis sejak sekolah/kuliah
akan memberikan efek yang cukup bagus juga misalnya jiwa kewirausahaan
yang terbentuk secara pelan-pelan sejak dini.
1. Usaha Jasa Les Privat.
Untuk usaha
jenis ini jelas sudah banyak yang melakukannya. Peluang bisnis jasa les
privat oleh mahasiswa sudah banyak kita temui di lingkungan sekitar
kita. Ya benar memang ini salah satu ide bisnis yang cukup menjanjikan.
Anda bisa memanfaatkan kemampuan anda sebagai mahsiswa yang mengambil
jurusan tertentu misalnya matematika, bahasa inggis atau bidang lainnya,
anda bisa menembusi perumahan, sekolah, untuk menawarkan jasa les
privat kepada anak-anak yang membutuhkan les tambahan.
2. Bisnis Lembaga Bimbingan Belajar.
Bisnis
usaha ini tidak jauh beda dengan nomer 1 dan nomer 2 diatas. Namun agak
berbeda dalam penanganan atau pengelolaan sumber dayanya. Bermula dari
ketika saya jalan-jalan ke daerah kota gede di Yogyakarta ketika itu
saya melihat sebuah bimbinga belajar yang ruangannya biasa saja, namun
uniknya bimbel tersebut berbasis laboratorium dan sepertinya cukup
menarik.
Jika dilihat dari kemasan bisnisnya saya rasa itu
hanyalah usaha personal atau gabungan dari beberapa orang saja namun
saya tidak cek lebh jauh lagi. Nah dari gambaran yang saya lihat
tersebut saya rasa anda bisa juga membuka lembaga bimbingan belajar bagi
para siswa baik dari SD, SMP, sampai SMU. Sudah banyak sekarang
bermunculan lembaga-lembaga bimbingan belajar di area sekitar perumahan,
kampung-kampung yang menganbil kue bisnis lembaga bimbel dari lembaga
besar yang sudah jalan dan eksis bertahun tahun.
Ini jelas
merupakan peluang usaha bagi mahasiswa, anda bisa mengumpulkan
teman-teman yang mampu dibidangnya dan cobalah sharing profit dengan
mereka untuk setiap sesi pembelajaran yang mereka jalankan. Intinya anda
mengelola lembaga bimbingan belajar skala kecil yang SDM nya adalah
teman-teman anda juga.
3. Bisnis Usaha Penterjemah.
Untuk
usaha yang satu ini juga tidak jauh dari kemampuan akademis seseorang.
Ujung-ujungnya juga merupakan sebuah bisnis jasa yang bisa anda
manfaatkan. Jika anda tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa asing
maka anda harus bisa atau mampu untuk mengelola bisnis ini. Rekrutlah
orang-orang terbaik dibidangnya, ajak kerjasama mereka dan tentunya
dengan sharing profit yang jelas. Anda bisa membuka sebuah blog atau
aktif di social media dan rajin promosi bisnis ini. Dan akhirnya
marketing sangat berperan disini karena semakin banyak pula usaha
sejenis yang sudah berjalan hingga saat ini. Anda harus kreatif dan
cerdik dalam mempromosikan jasa penterjemah ini. Saya rasa ini juga
merupakan peluang bisnis yang baik untuk mahasiswa.
4. Bisnis Pulsa Elektrik.
Pulsa
elektrik adalah bisnis yang bisa dimulai dengan modal kecil. Modal
bisnis ini bisa dimulai dari Rp.50.000 saja, dan akan terus berkembang.
Yang menjadi pertanyaannya adalah "Apa keuntungan yang bisa di dapatkan
dari bisnis pulsa elektrik ini"? Jika berbicara masalah keuntungan maka
akan sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta.
Bisnis ini sangat sesuai untuk siapa saja, khususnya mahasiswa. Kenapa?
Karena Pulsa elektrik tidak butuh modal besar dan bisa menghasilkan
penghasilan yang lebih besar dari uang yang anda depositkan.
Misalnya seperti ini:
Anda
mengambil keuntungan Rp.1000 dari penjualan pulsa elektrik. Jika anda
seorang mahasiswa dan mempunyai 100 teman di kampus, maka Anda bisa
memberi tahu teman-teman untuk membeli pulsa elektrik kepada Anda.
Misalkan setiap hari ada 20 transaksi pengisian pulsa. Dengan demikian
anda akan mendapat tambahan penghasilan Rp.20.000/hari atau
Rp.600.000/bulan.
Tentu saja untuk melayani 20 orang perhari;
deposit Rp.50.000 tidak akan cukup. Minimal anda mempunyai deposit
Rp.300.000. Tetapi Rp.300.000 ini bisa terus anda putar dan di luar
keuntungan yang Rp.600.000 tadi. Bagi mahasiswa ini adalah tambahan uang
jajan yang sangat lumayan. Selain itu bisnis ini tidak makan waktu,
karena dijalankan hanya dengan mengirim SMS dan setelah itu tinggal
terima uangnya. Sangat sesuai untuk orang yang sibuk dengan banyak
aktifitas. Jadi jangan berpikir bahwa harus mempunyai kios pulsa
elektrik baru bisa berjualan; karena dengan HP butut sekalipun bisnis
ini bisa dijalankan.
Buat anda yg berminat, bisa kunjungi http://goo.gl/OoKhl
5. Usaha Bisnis Pembuatan Kaos Oblong.
Membuat
kaos oblong adalah salah satu ide bisnis usaha yang saya rasa masih
bisa berkembang terus kedepannya. Anda bisa memanfaatkan event dan
moment tertentu untuk menambah koleksi kaos oblong yang akan anda jual.
Masuk ke komunitas, klub atau organisasi tertentu dan menawarkan desain
dan juga motif kaos yang menarik bisa menjadi alternatif anda dalam
memasarkan produk kaos tersebut.
Kampus anda pun juga bisa
menjadi market yang cukup bagus lho, karena banyak mahasiswa dan
mahasiswi yang saya rasa sangat suka dengan yang namanya kaos. Selain
itu anda bisa berjualan secara online, aktif di forum jual beli dan juga
di social media. Sudah banyak kok yang melakukan bisnis ini. Anda
tinggal mendesain saja dengan cukup bagus, dan untuk urusan cetak
mencetak sablon dan pembuatan kaosnya sendiri silahkan kerjasama dengan
salah satu perusahaan konveksi, jadi anda hanya fokus di desain dan juga
pemasaran nantinya. Kualitas dan pelayanan yang baik merupakan salah
satu kunci kesuksesan dari jualan kaos oblong ini.
Itulah 5
peluang usaha untuk mahasiswa yang dapat menjadi alternatif atau pilihan
bisnis yang bisa diambil. Semua bisnis memerlukan kreatifitas dan daya
juang yang konsisten serta tidak mudah menyerah ditengah jalan. Analisa
terhadap perkembangan usaha wajib dilakukan untuk mengetahui
perkembangan bisnis yang sedang dijalankan tersebut. Selalu kreatif
adalah salah satu kunci sukses buat mahasiswa yang sedang merintis
bisnis. Semoga artikel ini bisa menjadi salah satu inspirasi buat kita
semua.
Langganan:
Postingan (Atom)